penyebab-anak-gtm-dan-cara-mengatasinya

Anak GTM, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Pricilia Gunawan, Sp.A

Di masa pertumbuhan, anak perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dari makanan dan minuman. Namun, ada waktu di mana anak menolak makanan apapun yang diberikan. Tindakan anak yang tidak mau makan juga disebut sebagai Gerakan Tutup Mulut (GTM).

Anak dapat melakukan GTM dengan berbagai cara, mulai dari menutup mulut rapat-rapat hingga menyemburkan makanan yang sudah disuapkan. Tidak jarang sikap ini membuat orang tua frustasi, apalagi jika berat badan anak tidak kunjung naik atau bahkan menurun.

Karena anak menolak makanan yang diberikan, orang tua yang kebingungan seringkali memperbolehkan anak mengonsumsi makanan favoritnya, seperti susu, biskuit, atau juga junkfood secara terus-menerus. Jika dibiarkan, hal ini justru berdampak buruk pada kesehatan dan pertumbuhan anak. 

Perlu diketahui bahwa anak yang melakukan GTM tergolong normal, lho. Jika anak melakukan GTM, AyBun tidak perlu khawatir! Yuk pahami penyebab anak GTM dan juga cara mengatasinya!

Penyebab Anak GTM

Anak GTM bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti rasa bosan, sakit, atau pemilih makanan. Penting bagi AyBun untuk mengenali alasan anak melakukan GTM agar tidak salah langkah dalam mengatasi GTM pada anak. Beberapa faktor penyebab GTM pada anak adalah sebagai berikut:

1. Bosan

Sama seperti orang dewasa, anak juga bisa menolak makanan karena bosan. AyBun mungkin sudah menyediakan menu makan yang sama. AyBun mungkin bisa bertanya apakah anak merasa bosan dengan makanan yang diberikan. 

Jika Bunda mulai memberikan MPASI, Bunda bisa bereksperimen dengan tekstur atau bahan makanan untuk anak. Misal, mengganti cara masak yang sebelumnya dikukus saja menjadi dihaluskan. Bunda juga bisa memberikan variasi makanan baru agar tidak mudah bosan. Lakukan cara ini setiap beberapa hari sekali, ya!

2. Masalah Kesehatan

Penyebab anak melakukan GTM bisa berasal dari dalam tubuh, seperti misalnya masalah kesehatan yang dialami anak. Akibatnya, anak menolak untuk makan karena menurunnya nafsu makan. Ditambah lagi, anak mungkin tidak mengetahui apa yang membuat mereka kesakitan dan tidak nyaman. 

Beberapa masalah kesehatan yang dapat membuat anak susah makan adalah:

  • Tumbuh gigi
  • Sembelit
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Radang kerongkongan
  • Infeksi virus
  • Alergi makanan

3. Tertekan

Jika anak susah makan, salah satu tindakan yang mungkin dilakukan orang tua adalah dengan memarahi anak. Padahal, cara ini justru membuat anak tertekan dan semakin tidak nafsu makan. Maka dari itu, sangat penting bagi AyBun untuk membuat suasana makan yang menyenangkan bagi anak. 

Hal ini juga berlaku pada orang tua yang memaksa anak untuk menghabiskan makanannya. Gerakan seperti mendorong piring lebih dekat ke anak, memperhatikan gerak-gerik anak selama makan, mehyuapi anak, atau berbicara tentang kurangnya nafsu makan anak, akan menyebabkan anak stres dan tidak mau makan.

4. Kelelahan

Penyebab anak melakukan GTM lainnya adalah kelelahan. Sama seperti orang dewasa, anak yang kelelahan setelah bermain atau beraktivitas tentunya lebih memilih untuk beristirahat daripada makan. Anak yang terlalu lelah mungkin akan merasa mengantuk dan ingin tidur. 

5. Porsi Terlalu Besar

Meskipun AyBun ingin anak tumbuh besar dengan makan lahap setiap harinya, jika porsi makanan yang diberikan terlalu besar, anak bisa saja menolak makanan yang AyBun sediakan. AyBun juga tidak bisa memaksa anak menghabiskan makanan tersebut. Jadi, AyBun bisa mengurangi porsi makanan si kecil untuk mengenyangkan perutnya yang lapar.

6. Terdistraksi dengan Gadget

Banyak orang tua sudah memberikan gadget pada anak sejak usia dini sebagai sarana hiburan. Tapi, jika anak terlalu fokus pada gadget, anak berpotensi melakukan GTM pada jam makan. Anak tidak akan tertarik untuk makan ataupun mengetahui sinyal dari perutnya untuk segera makan. Hal ini juga berlaku dengan mainan favorit anak. Jangan sampai Bunda bersikap permisif dengan mengizinkan anak makan sambil menonton untuk mengatasi GTM anak, ya! 

7. Pemilih Makanan

Picky eaters atau pemilih makanan dapat menjadi penyebab sikap anak melakukan GTM. Namun, pemilih makanan cenderung hanya menolak makanan tertentu saja. Anak yang pemilih makanan mungkin akan mengonsumsi makanan favoritnya secara terus-menerus. 

Cara Mengatasi Anak GTM

Walaupun GTM termasuk normal terjadi pada anak, AyBun tidak bisa membiarkan anak melakukan GTM dalam waktu yang lama. Jika dibiarkan, anak akan kekurangan asupan nutrisi yang dibutuhkan dari makanan dan minuman sehat. Berikut ini adalah cara mengatasi anak melakukan GTM untuk AyBun coba:

1. Terapkan Jadwal Makan secara Konsisten

Menerapkan jadwal makan anak sejak dini akan membantu anak terbiasa dengan jam makan yang sudah ditentukan. Misalnya, makanan utama dan makanan selingan (snack) dapat diberikan dengan 3 kali makanan utama (pagi, siang, malam) serta 2 kali makanan selingan di antara jam makan utama.

Di samping makanan, AyBun juga dapat memberikan susu sebanyak 2 hingga 3 kali sehari. Pastikan jadwal makan dilaksanakan secara konsisten dan tidak lebih dari 30 menit. Untuk Bunda yang memberikan MPASI, perbanyak makanan sambil mengurangi volume susu untuk anak. Penerapan jadwal makan ini bermanfaat agar perut anak benar-benar kosong sebelum jam makan tiba.

2. Ciptakan Lingkungan yang Menyenangkan saat Makan

Suasana saat makan juga berpengaruh dalam membuat anak makan dengan nyaman dan lahap. Jadi, salah satu cara mengatasi anak yang melakukan GTM adalah dengan membuat lingkungan yang menyenangkan selama makan. Langkah yang bisa AyBun lakukan adalah:

  • Tidak memaksa anak 
  • Tidak memberikan makanan sebagai hadiah
  • Makan bersama keluarga
  • Hindari benda-benda yang dapat mengalihkan perhatian anak, seperti mainan, TV, dan gadget

3. Lakukan Prosedur selama Makan

Menerapkan prosedur yang tepat selama makan merupakan salah satu cara untuk mengatasi anak yang melakukan GTM. Dalam hal ini, selama jam makan, Bunda harus mendukung anak untuk makan sendiri. Jadi, cobalah untuk tidak menyuapi anak jika ia tidak mau makan. Lalu, berikan minum di akhir sesi makanan utama.

Jika anak kembali menolak makanan, AyBun bisa menawarkan makanan lagi tanpa ada unsur pemaksaan. Anak yang dipaksa makan justru mengalami penurunan nafsu makan dan semakin tidak mau makan. Bila anak masih tidak mau makan setelah 10–15 menit, Bunda bisa mengakhiri proses makan.

Namun, Bunda tidak perlu takut untuk membiarkan anak kelaparan. Hal ini penting dilakukan agar anak mulai mengenali sinyal lapar pada dirinya. Jadi, anak akan mempelajari bahwa jika ia tidak mau makan sekarang, ia harus menunggu jam makan berikutnya untuk makan sesuatu.

Demikian penyebab dan cara mengatasi anak GTM yang bisa Bunda lakukan di rumah. GTM adalah salah satu sikap anak yang perlu Bunda tanggapi dengan bijak. Tapi, jika setelah 2 minggu GTM anak tidak kunjung membaik, diikuti dengan kondisi anak yang lemas, pucat, demam, dan buang air kecil yang menurun, segera konsultasikan ke dokter, ya!

Sumber:
  • Rekomendasi praktik pemberian makan berbasis bukti pada bayi dan batita di Indonesia untuk mencegah malnutrisi. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2015

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak
Foto : Paxels.com

Ditinjau oleh:

dr. Pricilia Gunawan, Sp.A

Artikel Terkait

Lihat Semua