popok-kain-vs-popok-sekali-pakai

Popok Kain vs Popok Sekali Pakai, Mana yang Lebih Baik?

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Yuni Astria, Sp.A

Isu popok kain vs popok sekali bayi sudah lama menjadi perdebatan di kalangan orang tua. Popok sendiri adalah salah satu kebutuhan yang wajib dimiliki para orang tua baru, terlebih karena bayi masih belum mampu melakukan toilet training. Stok popok pun harus selalu tersedia agar bayi dapat bersih dari kotoran dan pipisnya. 

Saat ini, popok yang beredar di pasaran terdiri atas 2 jenis, yaitu popok kain dan popok sekali pakai. Kedua jenis popok memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Namun, penting bagi Bunda untuk mengutamakan kenyamanan bayi saat memilih jenis popok, mengingat popok akan selalu bersinggungan langsung dengan kulit sensitif bayi.

Beberapa ciri popok yang ideal untuk kesehatan kulit bayi adalah mampu menjaga kestabilan pH kulit, tidak menyebabkan kering pada kulit bayi, serta tidak menyebabkan ruam. Bunda mungkin kebingungan dengan jenis popok mana yang memiliki ciri-ciri tersebut. Yuk simak penjelasan popok kain vs popok sekali pakai berikut ini!

Popok Kain vs Popok Sekali Pakai: Kelebihan dan Kekurangan

Sebelum membeli popok yang tepat untuk sang buah hati, Bunda harus mengenali kelebihan dan kekurangan dari popok kain ataupun popok sekali pakai. Kelebihan dan kekurangan tersebut berhubungan dengan aspek kemudahan, biaya, penyerapan, hingga dampaknya untuk lingkungan.

Kelebihan dan Kekurangan Popok Sekali Pakai

Bunda mungkin sering melihat produk popok sekali pakai dipajang di minimarket atau supermarket. Seperti namanya, jenis popok ini hanya digunakan sekali dan dapat langsung dibuang setelah kotor oleh pipis atau tinja bayi. Popok sekali pakai hadir dalam berbagai ukuran berbeda yang bisa dipilih menurut berat bayi.

Kelebihan Popok Sekali Pakai

Kelebihan pertama dari popok sekali pakai adalah produknya yang praktis dan mudah digunakan.Karena popok sekali pakai dapat langsung dibuang, Bunda tidak perlu repot-repot menyuci popok sampai bersih. Maka dari itu, popok sekali pakai menjadi pilihan terbaik bagi Bunda yang ingin membawa bayi bepergian. 

Tidak hanya itu, beberapa popok sekali pakai juga didesain dengan lapisan dalam untuk menyerap air dengan lebih baik. Lapisan luarnya dibuat waterproof sehingga mencegah popok agar tidak bocor. Model ini dapat menampung beberapa kali pipis bayi. Jadi, Bunda tidak harus selalu mengganti popok setelah bayi buang air kecil. 

Banyak popok jenis sekali pakai dibuat dari bahan yang memudahkan kulit bayi untuk bernapas saat tertutup oleh popok. Bahan ini menjaga kulit bayi agar tetap kering dan mengurangi risiko terjadinya ruam popok pada bayi.

Kekurangan Popok Sekali Pakai

Terlepas dari kepraktisannya, popok sekali pakai juga memiliki kekurangan, lho. Salah satunya adalah biaya yang cukup besar untuk membeli popok sekali bayi. Pergantian popok secara rutin sangat diperlukan untuk menjaga kulit bayi yang tertutup popok tetap bersih dan sehat. Bunda pun harus selalu menyetok persediaan popok sekali pakai di rumah.

Kekurangan lainnya adalah kandungan kimia yang ada di popok sekali pakai yang berpotensi menimbulkan alergi pada kulit bayi. Meskipun risiko ini tergolong kecil, Bunda mungkin perlu mempertimbangkan pemakaian popok sekali pakai jika bayi memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu.

Popok sekali pakai juga berdampak buruk pada lingkungan. Karena jenis popok ini terbuat dari pohon dan plastik, popok sekali pakai yang sudah dibuang akan menumpuk menjadi sampah dan sulit terurai. Limbah popok bayi juga menjadi salah satu sampah yang mencemari laut dan sungai.

Kelebihan dan Kekurangan Popok Kain

Dalam perdebatan popok kain vs popok sekali pakai, popok kain menjadi alternatif dari popok sekali pakai. Banyak yang memilih popok kain dibandingkan popok sekali pakai karena lebih murah dan lebih aman untuk kulit bayi. Tapi, apa saja kelebihan dan kekurangan lainnya dari popok kain?

Kelebihan Popok Kain

Tidak seperti popok sekali pakai yang didominasi oleh warna putih, popok kain banyak didesain dalam warna dan gambar yang menggemaskan untuk bayi. Kain untuk popok juga sudah dilengkapi dengan bahan untuk menyerap air pipis bayi. Namun, kelebihan utama dari popok kain adalah dapat dicuci setelah pemakaian.

Dibandingkan dengan popok sekali pakai yang harus dibuang setelah pemakaian, Bunda dapat mencuci bersih popok kain yang kotor dari pipis dan tinja bayi. Oleh karena itu, popok kain dapat digunakan berkali-kali. Bunda dapat menghemat pengeluaran popok karena tidak perlu terus-terusan membeli persediaan popok seperti popok sekali pakai.

Ditambah lagi, popok kain yang dapat dicuci membuatnya lebih ramah lingkungan. Popok kain tidak akan menimbulkan limbah seperti popok sekali pakai. Bunda bahkan dapat menggunakan kembali popok kain untuk anak selanjutnya.

Popok kain juga menjadi pilihan terbaik untuk kulit bayi yang sensitif. Popok kain cenderung terbebas dari bahan kimia. Jenis popok ini dapat menjadi alternatif bagi kulit bayi yang alergi dengan bahan kimia pada popok sekali pakai.

Kekurangan Popok Kain

Selain kelebihannya, Bunda juga perlu mempertimbangkan kekurangan popok kain. Meskipun popok kain dapat dicuci, popok kain rentan mengalami kebocoran karena bagian luarnya yang terbuat dari kain. Jika Bunda memilih popok kain untuk si kecil, Bunda harus terus mengganti dan mencuci popok kain yang sudah basah terkena pipis atau tinja. 

Situasi ini memunculkan kekurangan lainnya dari popok kain, yaitu tidak praktis, terutama jika Bunda akan bepergian dengan si kecil. Bunda mungkin harus menenteng popok kotor selama perjalanan. Popok kain kotor juga akan menambah tumpukan cucian di rumah. Akibatnya, akan lebih banyak air dan listrik yang dibutuhkan untuk mencuci popok kain kotor.

Selain itu, dalam beberapa kasus, popok kain lebih berisiko memicu ruam popok pada bayi dibandingkan popok sekali pakai. Hal ini disebabkan oleh cara menyerap popok kain yang berbeda dari popok sekali pakai. Ditambah lagi, popok kain lebih sering diganti dibandingkan popok sekali pakai. Jika terlambat diganti, risiko ruam popok pada bayi akan semakin besar.

Usia Terbaik untuk Popok Kain atau Sekali Pakai

Di tengah perdebatan popok kain vs popok sekali pakai, Bunda tidak perlu terpaku memakai satu jenis popok saja. Bunda dapat mulai dari menggunakan popok sekali pakai untuk bayi baru lahir, kemudian beralih ke popok kain ketika bayi sudah cukup besar. Bunda mungkin dapat memilih popok sekali pakai untuk bayi baru lahir agar dapat beristirahat pasca melahirkan.

Namun, Bunda juga bisa memakaikan popok kain sejak bayi baru lahir, lho. Terlepas dari pemilihan popok kain atau popok sekali pakai, yang terpenting adalah kenyamanan, kesehatan, dan perawatan kulit bayi selama pemakaian popok. Ditambah lagi, popok kain dan popok sekali pakai tidak terlalu mempengaruhi fase toilet training anak nantinya. 

Baik popok kain ataupun popok sekali pakai, ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan saat mengganti popok, yaitu:

  • Pergantian popok secara rutin setelah bayi buang air kecil dan buang air besar
  • Jika menggunakan popok dengan bahan AGM (Absorbent Gelling Material), pergantian popok dapat dilakukan 2–3 jam sekali
  • Pada bayi baru lahir dengan tali pusar yang belum terlepas, pastikan popok yang digunakan tidak menyentuh tali pusar

Itu dia perbandingan popok kain vs popok sekali pakai yang bisa Bunda pertimbangkan. Faktanya, belum dapat dipastikan jenis popok mana yang lebih unggul. Namun, pemilihan popok dapat Bunda sesuaikan dengan kondisi finansial, frekuensi buang air si kecil, hingga kenyamanan bayi. Apapun jenis popoknya, jangan lupa untuk mengutamakan kebersihan dan kenyamanan bayi selama memakai popok, ya!

Ditinjau oleh:

dr. Yuni Astria, Sp.A

Artikel Terkait

Lihat Semua