
Seberapa Banyak Gula yang Aman untuk Anak? Ini Panduan untuk AyBun!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda Sp.A
Sebagai orang tua, kita pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak, termasuk dalam hal makanan dan minuman. Namun, tahukah AyBun bahwa anak-anak sering kali mengonsumsi gula lebih banyak dari yang direkomendasikan?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar asupan gula tambahan dibatasi, tetapi banyak anak yang justru mengonsumsi gula dua kali lipat dari batas aman.
Gula yang perlu dibatasi adalah "free sugar" atau gula tambahan, yaitu gula yang ditambahkan ke makanan dan minuman, termasuk yang terdapat secara alami dalam madu, sirup, jus buah, dan puree buah tanpa pemanis. Gula alami yang ada dalam buah utuh, sayuran, dan susu tidak termasuk dalam kategori ini.
Lantas, berapa banyak gula yang aman bagi anak-anak? Bagaimana dampak konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan mereka? Yuk, simak panduan lengkapnya di bawah ini!
Seberapa Banyak Gula yang Aman untuk Anak?
WHO dan berbagai organisasi kesehatan merekomendasikan bahwa gula tambahan tidak boleh melebihi 5% dari total kalori harian anak. Berikut ini adalah batas konsumsi gula tambahan yang direkomendasikan berdasarkan usia:
Usia Anak | Maksimal Konsumsi Gula per Hari | Setara dengan |
1 - 3 tahun | Tidak ada batasan resmi, tetapi disarankan untuk menghindari makanan dan minuman dengan gula tambahan | - |
4 - 6 tahun | 19 gram | 5 sendok teh |
7 - 10 tahun | 24 gram | 6 sendok teh |
11 tahun ke atas | 30 gram | 7 sendok teh |
Sebagai catatan, satu kaleng minuman bersoda saja bisa mengandung lebih dari 35 gram gula, yang berarti sudah melebihi batas harian untuk anak-anak!
Dampak Konsumsi Gula Berlebihan pada Anak
Meskipun anak-anak menyukai rasa manis, konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:
1. Obesitas dan Risiko Penyakit Kronis
Gula tambahan mengandung kalori tinggi tanpa nutrisi yang berarti. Jika dikonsumsi secara berlebihan, gula dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang berisiko berlanjut hingga dewasa, serta meningkatkan peluang terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
2. Gigi Berlubang
Gula adalah musuh utama kesehatan gigi anak. Bakteri di dalam mulut akan mengubah gula menjadi asam yang merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang. Faktanya, gigi berlubang adalah salah satu alasan utama anak-anak harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
3. Gangguan Konsentrasi dan Perilaku
Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat, banyak orang tua yang melaporkan bahwa anak mereka menjadi lebih hiperaktif setelah mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dapat mempengaruhi suasana hati dan tingkat konsentrasi anak.
Baca Juga: Akibat Kelebihan Gula pada Anak
Sumber Gula Tersembunyi dalam Makanan Anak
Gula tambahan tidak hanya terdapat dalam permen dan cokelat, tetapi juga tersembunyi dalam berbagai makanan sehari-hari. Beberapa makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi yang perlu diwaspadai antara lain:
- Minuman bersoda dan minuman berenergi
- Jus buah kemasan dan smoothie
- Sereal sarapan manis
- Yogurt berperisa
- Kue, biskuit, dan donat
- Makanan cepat saji dengan saus tambahan
Sekitar 25% dari total asupan gula anak berasal dari minuman manis, sehingga membatasi konsumsi minuman dengan tambahan gula dapat menjadi langkah awal yang baik untuk mengurangi asupan gula harian mereka.
Cara Mengurangi Konsumsi Gula Anak
Mengurangi konsumsi gula anak bukan berarti harus melarang semua makanan manis. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat AyBun lakukan untuk membatasi asupan gula dengan cara yang sehat dan menyenangkan:
1. Pilih Makanan dengan Kandungan Gula Rendah
Ketika membeli produk makanan, periksa label gizi pada kemasan. Berikut ini adalah panduan untuk mengetahui kadar gula dalam produk:
- Tinggi gula: lebih dari 22,5g per 100g
- Sedang: antara 5g – 22,5g per 100g
- Rendah gula: kurang dari 5g per 100g
Untuk minuman:
- Tinggi gula: lebih dari 11,25g per 100ml
- Rendah gula: kurang dari 2,5g per 100ml
2. Ganti Camilan Manis dengan Alternatif Sehat
- Gantilah sereal manis dengan oatmeal atau granola rendah gula.
- Pilih yogurt plain dan tambahkan buah segar sebagai pemanis alami.
- Ganti camilan manis seperti kue dan biskuit dengan kacang, keju, atau potongan buah.
- Hindari jus buah kemasan dan lebih baik berikan air putih atau susu rendah lemak.
3. Buat Makanan Manis Sendiri di Rumah
Dengan membuat makanan sendiri, AyBun bisa mengontrol jumlah gula yang digunakan. Beberapa ide camilan sehat yang bisa dibuat di rumah antara lain:
- Pancake tanpa gula tambahan dengan topping buah segar
- Puding chia dengan susu almond tanpa pemanis
- Smoothie dengan pisang dan yogurt tanpa tambahan gula
4. Ajarkan Anak Membuat Pilihan yang Lebih Sehat
Anak-anak akan lebih mudah mengadopsi pola makan sehat jika mereka melihat contoh dari orang tua mereka. Pastikan AyBun juga mengurangi konsumsi gula dan lebih sering memilih makanan sehat agar anak ikut meniru kebiasaan baik ini.
5. Kurangi Gula Secara Bertahap
Jika anak sudah terbiasa dengan rasa manis, perubahan drastis bisa membuat mereka menolak makanan yang lebih sehat. Mulailah dengan mengurangi jumlah gula secara bertahap, misalnya dengan mengurangi takaran gula dalam makanan dan minuman sedikit demi sedikit.
Kesimpulan
Membatasi konsumsi gula tambahan dalam pola makan anak adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mereka dalam jangka panjang. Dengan mengikuti panduan konsumsi gula yang disarankan dan memilih alternatif makanan yang lebih sehat, AyBun dapat membantu anak-anak membangun kebiasaan makan yang baik sejak dini.
Ingatlah bahwa tujuan utamanya bukan untuk melarang anak mengonsumsi gula sama sekali, tetapi untuk mengenalkan pola makan yang seimbang dan sehat. Dengan sedikit usaha dan kreativitas, AyBun dapat membantu anak menikmati makanan lezat tanpa harus bergantung pada gula tambahan.
Yuk, mulai kebiasaan sehat untuk si kecil dari sekarang!

