Sleep Training, Solusi untuk Bayi yang Hanya Mau Tidur saat Digendong
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A
Tidur menjadi kebutuhan penting untuk kesehatan mental dan fisik bayi. American Academy of Pediatrics memperkirakan bahwa masalah tidur memengaruhi 25 hingga 50 persen anak-anak. Masalah ini mungkin tampak kecil bagi Ayah dan Bunda, tetapi sangat berarti bagi bayi, mulai dari baru tumbuh gigi, sakit, hingga sulit membedakan jadwal tidur.
Tak jarang, bayi hanya mau tidur saat digendong. Saat menidurkannya ke kasur, bayi akan menangis. Hal ini tentu tidak bisa dilakukan secara terus-menerus karena Ayah dan Bunda pun perlu melakukan aktivitas lainnya atau istirahat.
Lalu, bagaimana solusi dari masalah ini? Sleep training adalah jawabannya, Bun! Berikut ini penyebab dan langkah-langkah menerapkan sleep training, solusi bayi yang hanya mau tidur saat digendong.
Mengapa Bayi hanya Mau Tidur dengan Digendong?
Bayi yang baru lahir perlu beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan sering menangis saat tidur di kasur. Akibatnya, Bunda harus menggendong bayi agar mau tertidur. Selain itu, beberapa kondisi ini menjadi penyebab bayi hanya mau tidur dengan digendong.
1. Bayi Terbiasa dengan Kondisi di dalam Kandungan
Proses transisi bayi yang awalnya tidur di dalam rahim ke dunia sungguh perubahan yang sangat besar. Tak jarang, bayi butuh kenyamanan persis seperti di dalam rahim sehingga bayi hanya mau tidur dengan digendong.
Bayi biasanya akan sulit tidur tanpa dekapan orang tuanya. Ayah dan Bunda memerlukan waktu untuk melakukan pendekatan bayi agar bisa tidur secara mandiri dengan cara sleep training.
2. Bayi Belum Merasa Aman
Selanjutnya, bayi masih belum merasa aman dengan lingkungan sekitarnya. Bayi masih merasa rahim adalah tempat yang paling nyaman baginya.
Maka dari itu, bayi ingin selalu dekat dengan sosok Bunda dan ingin selalu digendong. Hal ini biasanya terjadi pada kondisi bayi yang baru lahir hingga usia 3 bulan.
3. Bayi Masih dalam Fase Purple Crying
Kondisi kolik saat bayi terus-menerus menangis tanpa sebab atau purple crying bisa menjadi penyebab bayi hanya mau tidur saat digendong.
Biasanya, bayi usia 2-5 bulan akan menangis lebih dari 3 jam per hari dalam kondisi kolik. Bunda tak perlu khawatir karena hal ini adalah fase alamiah bayi dan akan berhenti dengan sendirinya.
4. Mengalami Regresi Tidur
Regresi tidur merupakan kondisi saat bayi memiliki pola tidur yang buruk saat usia 0-3 bulan. Bayi masih kesulitan untuk membedakan siang dan malam juga ingin berada di dekapan Bunda.
Selain itu, bayi yang mengalami regresi tidur akan merasa sering rewel, gelisah, mudah marah, dan sering terbangun di malam hari.
5. Bayi sedang Sakit
Sakit juga bisa menjadi salah satu faktor mengapa bayi hanya mau tidur saat digendong. Bunda bisa mengecek suhu badan bayi terlebih dahulu.
Setelah itu, Bunda bisa melakukan penanganan yang tepat, yakni memberikannya obat atau membawanya ke dokter. Bunda juga bisa memberikan sleep training untuk kesulitan tidur yang dialami bayi.
Sleep Training sebagai Solusi
Pelatihan tidur atau sleep training dapat membantu bayi belajar tidur sendiri tanpa digendong. Bayi akan belajar untuk kembali terlelap saat terbangun dari tidurnya.
Sleep training juga dapat membuat bayi tidak rewel saat di malam hari sehingga Ayah dan Bunda bisa beristirahat di malam hari. Dengan tidur yang berkualitas, bayi akan sehat secara fisik dan mental. Lalu, bagaimana cara melakukan sleep training kepada bayi? Berikut langkah-langkahnya.
Langkah-Langkah Melakukan Sleep Training
Sleep training dapat diajarkan sejak bayi berusia 4 bulan. Hal ini dapat mencegah masalah tidur, termasuk kebiasaan tidur bayi yang harus tidur dengan cara digendong atau diayun-ayun. Langkah awal menyiapkan sleep training yang dapat dilakukan oleh Ayah dan Bunda, yakni:
1. Mempersiapkan Kamar Tidur
Usahakan kamar bayi memiliki cahaya yang redup, tidak bising, dan tidak menyalakan TV atau gadget. Pastikan juga suhu kamar dalam kondisi yang nyaman, tidak terlalu panas atau kedinginan.
Satu jam sebelum tidur, pastikan anak tidak kelaparan, makan malam berat, dan bermain atau menonton tayangan di perangkat digital.
2. Mandi atau Seka Bayi dengan Air Hangat
Sebelum tidur, bayi harus dalam keadaan bersih agar dapat tidur dengan nyaman dengan mandi atau diseka air hangat.
Gunakan juga baju tidur yang nyaman. Mandi juga dapat menghindari bayi dari gigitan nyamuk.
3. Melakukan Pijatan Ringan untuk Bayi
Sebelum bayi nyenyak tidur di gendongan Ayah Bunda, segera letakkan bayi di kasur lalu elus atau tepuk secara lembut dada, paha atau pantat bayi.
Jika bayi gelisah sebaiknya utamakan elusan dibandingkan langsung menggendongnya. Bunda harus menunggu dan sabar. Anak akan tertidur tanpa digendong jika sudah menenangkan dirinya sendiri. Hal ini perlu konsisten dan kesabaran dari Ayah dan Bunda.
4. Metode Cry-It-Out
Dalam metode ini, Ayah dan Bunda bisa membiarkan bayi yang menangis dan mendiamkannya. Namun, pastikan bayi sudah menggunakan pakaian yang bersih, popok baru, dan siap untuk tidur.
Setelah menangis, bayi akan tertidur dengan sendirinya. Hal ini dapat melatih bayi untuk menenangkan dirinya sendiri dan mencari posisi yang nyaman saat tidur.
5. Metode Whisperer
Berbeda dengan metode Cry-It-Out, metode whisperer dilakukan dengan menggendong bayi saat mulai menangis. Bunda dapat menenangkan dan memeluknya hingga tertidur.
Setelah itu, Bunda bisa meletakkannya di ranjang bayi saat bayi mulai tenang dan mulai tertidur. Namun, metode ini bisa dilakukan berkali-kali karena bayi sering kali terbangun.
Bayi yang hanya mau tidur saat digendong dan sulit tertidur di kasur tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Ayah dan Bunda. Banyak penyebab yang terjadi secara alamiah karena tumbuh dan kembang bayi baru lahir.
Namun, metode sleep training bisa dicoba saat bayi sudah menginjak umur empat bulan agar tidur secara mandiri. Yuk, ciptakan suasana nyaman untuk tidur bayi yang berkualitas!
Foto: www.pexels.com
Sumber:
https://pediatrics.duke.edu/news/sleep-training-your-child-myths-and-facts-every-parent-should-know
Korownyk C, Lindblad AJ. Infant sleep training: rest easy? Can Fam Physician. 2018;64:41
Halal CSE, Nunes ML. Education in children’s sleep hygiene: which approaches are effective: a systematic review. J Pediatr. 2014;90:449-56.
https://raisingchildren.net.au/babies/sleep/understanding-sleep/sleep-2-12-months
https://www.sleepfoundation.org/children-and-sleep
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1201415/
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24695508/
Today’s Parent – Pregnancy, baby, toddler advice for Canadian parents. (n.d.). Today’s Parent. Retrieved October 21, 2022, from https://todaysparent.com
dr. Ganda Ilmana, Sp.A
Artikel Terkait
Lihat SemuaAnak Diare Boleh Minum Susu? Intip Jawabannya Di Sini
Kesehatan AnakPahami Gejala & Penyebab Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Cara Mengatasinya
Kesehatan AnakRentang Kemampuan Fokus Anak Sesuai Usianya
Kesehatan AnakSetelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah? Ini Kata Dokter Anak!
Kesehatan AnakLakukan Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak!
Kesehatan Anak- Lihat Semua