Stimulasi yang Terbukti Dukung Kecerdasan Anak Stunting
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp.A
Stimulasi untuk anak merupakan salah satu kebutuhan untuk perkembangannya, tak terkecuali bagi anak yang mengalami stunting. Pertama-tama kita kenali dulu perihal stunting, yuk!
Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan anak yang terjadi sebagai akibat dari kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan kondisi tinggi badan anak yang berada di bawah standar pada usia tertentu. Stunting menyebabkan hambatan dalam mencapai potensi fisik dan kognitif anak.
WHO mendefinisikan stunting sebagai tinggi badan anak di bawah -2 standar deviasi (SD) dari tinggi badan rata-rata yang seharusnya pada usia tersebut berdasarkan kurva pertumbuhan WHO, AyBun juga bisa cek disini atau fitur TUMBUH pada aplikasi Tentang Anak.
Stunting tidak hanya terjadi karena persoalan gizi, tapi juga karena masalah ekonomi dan budaya. Sebagai contoh karena masalah ekonomi ibu tidak dapat mengasup makanan bergizi pada saat mengandung, sedangkan persoalan budaya juga bisa menjadi penyebab stunting karena kebiasaan turun temurun masyarakat yang mementingkan kondisi perut kenyang namun mengabaikan keseimbangan dan kecukupan gizi.
Namun, tahukah Ayah Bunda memberikan asupan tambahan si Kecil yang alami stunting saja tidak cukup, lho! Perlu adanya intervensi stimulasi untuk meningkatkan perkembangan kognitif yang acapkali menjadi perhatian Ayah Bunda pada si Kecil.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak yang stunting dapat diintervensi dengan stimulasi rutin dan pemberian makan anak serta perawatan kesehatan anak untuk memaksimalkan kompetensi kognitif atau kecerdasannya pada periode kehidupan selanjutnya.
Berdasarkan hasil studi dapat dikatakan bahwa stunting pada anak biasanya dikaitkan dengan adanya selisih kognitif dan pendidikan pada masa remaja akhir, ini yang dapat dikurangi dengan intervensi stimulasi pada usia dini.
Stimulasi yang dilakukan rutin setiap minggunya antara ibu dan anak. Berdasarkan penelitian tidak ada hasil bermakna pada fungsi kognitif atau IQ anak usia 7 tahun, kemampuan tersebut justru akan meningkat saat berusia 11 tahun dan signifikan 17, 22, dan 31 tahun.
Pada telaah sistematik menunujukkan pentingnya intervensi stimulasi terhadap fungsi kognitif yang berkelanjutan pada anak stunting serta dampak jangka panjang.
Pemberian intervensi stimulasi tidak hanya dilakukan di rumah, tetapi juga dapat dilakukan saat anak masih dalam perawatan di rumah sakit. Pemberian intervensi harus dilakukan secara konsisten dan berulang kali. Ini demi mendapatkan hasil yang optimal
Penelitian intervensi yang dilakukan oleh Grantham-McGregor pada populasi malnutrisi terdiri dari satu jam per hari selama subjek berada di rumah sakit.23 Intervensi tersebut dilakukan selama enam hari dalam satu minggu dan dilanjutkan dengan kunjungan rumah oleh perawat setelah pasien dipulangkan. Kunjungan rumah dilakukan setiap minggu dengan durasi satu jam.
Kemudian pengaplikasian intervensi ini sebaiknya mulai dilakukan pada anak usia 9 bulan, lalu apa contoh stimulasi yang dapat dilakukan? Yuk, cek di bawah ini!
Ide Stimulasi untuk Intervensi Stunting
Berikut adalah contoh ide stimulasi untuk anak yang alami stunting di usia 9 bulan ke atas:
1. Gunakan kata kerja
- Bantu bayi melakukan suatu aktivitas sembari Anda mengatakannya
- Ucapkan “tepuk tangan” saat Anda bertepuk tangan dan menyanyikan lagu
- Ucapkan “terima kasih” saat memberikan benda ke bayi atau saat mendapatkan benda dari bayi
2. Mainan atau benda dan kain
- Beri bayi mainan
- Letakkan kain di depan bayi
- Ambil mainan dari bayi secara perlahan dan letakkan pada ujung kain
- Arahkan ujung kain sisi lainnya mendekati bayi
- Bayi akan mencoba untuk menarik ujung kain tersebut dan mendapatkan mainanya
- Puji bayi saat berhasil melakukannya
3. Botol plastik bening dan benda kecil (yang tidak dapat ditelan bayi)
- Beri botol pada bayi
- Tunjukkan pada bayi cara mema- sukkan benda ke dalam botol
- Bantu bayi memasukkan benda sembari mengatakan “masuk”
- Bantu bayi mengeluarkan benda sembari mengatakan “keluar”
- Puji bayi saat berhasil melakukannya
Nah, gimana Ayah Bunda udah terbukti secara ilmiah dan disertai contoh stimulasi si Kecil, untuk tahu ide bermain dan stimulai lainnya sebagai intervensi dapat akses di aplikasi Tentang Anak pada menu stimulasi!
Caranya gampang banget! AyBun bisa cari ide stimulasi bertanda / terdapat ikon 📈 pada menu STIMULASI untuk lebih lengkapnya atau langsung klik ini
Sumber: Buku Panduan Praktik Klinis Stunting IDAI 2023
Artikel Terkait
Lihat SemuaAnak Diare Boleh Minum Susu? Intip Jawabannya Di Sini
Kesehatan AnakPahami Gejala & Penyebab Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Cara Mengatasinya
Kesehatan AnakRentang Kemampuan Fokus Anak Sesuai Usianya
Kesehatan AnakSetelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah? Ini Kata Dokter Anak!
Kesehatan AnakLakukan Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak!
Kesehatan Anak- Lihat Semua