Tanda Anak Kurang Kalsium yang Perlu AyBun Perhatikan
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Agatha Febrina, Sp. A
Kalsium adalah mineral penting bagi tubuh yang berperan dalam menjaga fungsi saraf, otot, tulang, hingga sel tubuh secara keseluruhan. Namun, kekurangan kalsium (hipokalsemia) pada anak bisa berdampak serius jika tidak segera diatasi.
Berikut adalah tanda-tanda kekurangan kalsium yang perlu AyBun perhatikan, baik gejala jangka pendek maupun jangka panjang.
Apa Itu Hipokalsemia pada Anak?
Hipokalsemia adalah kondisi di mana kadar kalsium dalam darah berada di bawah normal. Pada anak, kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan hormon paratiroid (hipoparatiroidisme), kekurangan magnesium, hingga pola makan yang kurang kalsium.
Gejala Kekurangan Kalsium pada Anak
1. Gejala Jangka Pendek
- Gejala jangka pendek hipokalsemia yang sering terlihat pada anak meliputi:
Kelelahan ekstrem - Kesemutan, terutama di sekitar mulut, tangan, dan kaki
- Kebas pada area tertentu
- Kesulitan bernapas
- Otot lemah
- Kram atau kejang otot
- Irama jantung yang tidak normal (aritmia)
Salah satu tanda unik kekurangan kalsium adalah Chvostek’s Sign, yaitu kedutan otot wajah di area pipi (depan telinga) yang terjadi saat disentuh ringan.
Hal ini menandakan adanya gangguan pada saraf dan otot akibat kadar kalsium yang rendah.
2. Gejala Jangka Panjang
Jika kekurangan kalsium berlangsung dalam jangka panjang, anak dapat mengalami:
- Depresi atau perubahan suasana hati
- Daya ingat yang buruk
- Rambut rontok
- Kuku rapuh
- Kelainan pada gigi, seperti email gigi yang lemah
- Pertumbuhan yang lambat
- Keterlambatan perkembangan
- Katarak
- Endapan kalsium di otak yang dapat menyebabkan gangguan neurologis.
Mengapa Kekurangan Kalsium Terjadi?
Kekurangan kalsium sering kali berkaitan dengan gangguan regulasi kalsium di tubuh, yang diatur oleh hormon paratiroid. Jika hormon paratiroid terganggu (misalnya pada kasus hipoparatiroidisme), kadar kalsium di darah bisa menurun drastis.
Kasus Penting:
Salah satu kasus hipokalsemia kronis terjadi pada anak berusia 2 tahun yang mengalami kedutan wajah (Chvostek's sign). Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan:
- Kalsium rendah
- Magnesium rendah
- Hormon paratiroid rendah
- Fosfor tinggi
Kasus ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan menyeluruh untuk mendiagnosis hipokalsemia, terutama jika anak menunjukkan gejala yang mencurigakan.
Baca Juga: Selain Susu Sapi, Ini Makanan Tinggi Kalsium yang Baik untuk Anak
Apa yang Harus AyBun Lakukan?
Jika AyBun melihat tanda-tanda kekurangan kalsium pada si kecil, segera lakukan langkah berikut:
- Konsultasikan ke dokter: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk memastikan kadar kalsium, magnesium, fosfor, serta fungsi hormon paratiroid.
- Berikan asupan kalsium yang cukup: Pastikan anak mengonsumsi makanan kaya kalsium, seperti susu, keju, yogurt, kacang almond, tahu, dan sayuran hijau seperti brokoli atau bayam.
- Cegah komplikasi: Jangan abaikan tanda-tanda seperti kejang otot, kesemutan, atau kelemahan ekstrem. Penanganan lebih dini akan mencegah komplikasi serius.
Kesimpulan
Kalsium adalah nutrisi penting yang tidak boleh diabaikan. Kekurangan kalsium pada anak dapat memengaruhi fungsi saraf, otot, dan perkembangan tubuh mereka secara keseluruhan.
Perhatikan gejala jangka pendek seperti kelelahan, kesemutan, atau kedutan wajah (Chvostek’s sign), serta gejala jangka panjang seperti kuku rapuh atau pertumbuhan yang lambat.
Dengan memahami tanda-tanda ini, Ayah Bunda dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat untuk menjaga kesehatan si kecil. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika menemukan gejala hipokalsemia pada anak!
AyBun bisa coba konsultasi dengan dokter lewat fitur Tanya Ahli di aplikasi Tentang Anak!