terlanjur membentak anak

5 Hal yang Harus Ayah & Bunda Lakukan Saat Terlanjur Membentak Anak!

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Grace E. Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog

Melampiaskan emosi dengan membentak anak adalah hal yang mungkin terjadi ketika AyBun merasa sangat kewalahan. 

Situasi ini bisa menjadi semakin sulit jika si Kecil sedang rewel atau menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan. 

Namun, jika AyBun terlanjur melakukan hal tersebut, penting untuk melakukan langkah-langkah berikut guna memperbaiki hubungan dan membantu anak merasa lebih aman dan dipahami:

Ambil Waktu untuk Menenangkan Diri

Sebelum melanjutkan komunikasi dengan si Kecil, penting untuk AyBun mengambil waktu sejenak untuk menenangkan diri. 

Cobalah untuk meredakan rasa marah atau frustrasi terlebih dahulu, baik dengan teknik pernapasan, meditasi singkat, atau dengan melakukan aktivitas lain yang membantu menenangkan pikiran. 

Ketika AyBun sudah lebih tenang, proses rekonsiliasi akan lebih mudah dan efektif. Ini juga memberi kesempatan bagi si Kecil untuk merespons dengan lebih baik, tanpa dipengaruhi oleh emosi AyBun yang belum stabil.

Segera Meminta Maaf dengan Jujur

Setelah AyBun merasa siap, langkah selanjutnya adalah meminta maaf secara spesifik dan jujur. Penting untuk mengakui perilaku yang tidak tepat dan dampak yang mungkin dirasakan anak. 

Misalnya, AyBun bisa berkata, “Bunda minta maaf ya karena tadi membuat Kakak takut karena berteriak..” atau “Adik sedih ya karena Ayah marah-marah? Maafin Ayah ya..” 

Dengan cara ini, anak akan memahami bahwa AyBun menyadari kesalahannya dan merasa dihargai.

Cari Tahu Alasan Perilaku Anak

Setiap perilaku anak memiliki pesan atau alasan yang mendasarinya. Untuk memperbaiki hubungan dan mencegah terulangnya situasi serupa, penting bagi AyBun untuk mencari tahu apa yang mendorong anak bertindak seperti itu. 

Cobalah bertanya dengan lembut, seperti, “Adik kenapa tadi berteriak-teriak saat Ayah sedang rapat?” atau “Kakak tahu kan tadi Bunda lagi siapkan makanan, kenapa lari-lari di dapur?”. 

Dengan memahami alasan di balik perilaku anak, AyBun dapat menangani situasi dengan lebih efektif dan memberikan bimbingan yang lebih tepat.

Diskusikan Perilaku Alternatif Bersama Anak

Setelah memahami alasan di balik perilaku anak, ajak si Kecil berdiskusi tentang cara-cara alternatif untuk mengungkapkan kebutuhan atau perasaan mereka. 

Misalnya, AyBun bisa berkata, “Dik, nanti kalau memang ingin minta tolong sama Ayah tidak perlu berteriak-teriak ya, sampaikan dengan lembut saja”. 

Ini akan membantu anak belajar cara berkomunikasi yang lebih baik dan menghindari perilaku yang tidak diinginkan di masa depan.

Ajak Anak Melakukan Aktivitas Menyenangkan

Untuk memperbaiki suasana hati dan mempererat hubungan, ajak si Kecil melakukan aktivitas yang menyenangkan setelah diskusi. 

Aktivitas ini bisa berupa permainan, membaca buku bersama, atau melakukan kegiatan lain yang disukai anak. 

Contoh: “Sekarang Ayah sudah selesai rapat, ayo tadi Kakak mau minta tolong apa sama Ayah?” atau “Nanti malam Bunda bacakan buku cerita favorit Adik ya biar nggak sedih lagi?”.

Kegiatan ini tidak hanya membantu anak merasa lebih baik, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara AyBun dan si Kecil.

Baca juga: Mengajarkan Kompetisi serta Arti Menang dan Kalah Pada Anak

Penutup

Memahami dan memperbaiki dampak dari membentak anak adalah langkah penting dalam proses pengasuhan. 

Jika AyBun merasa kesulitan dalam menghadapi situasi ini atau ingin mendapatkan panduan lebih lanjut tentang bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog anak. 

Klik di sini untuk Tanya Ahli dan dapatkan dukungan dari psikolog anak yang berpengalaman!

Artikel Terkait

Lihat Semua