Minuman Teh

Amankah Anak Minum Teh? Cari Tahu, Yuk!

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Teh memang merupakan salah satu minuman yang sering dikonsumsi sehari-hari, baik anak maupun orang dewasa. Terlebih Indonesia berada di urutan ke-22 dari 54 negara dengan konsumsi teh terbanyak.

Teh adalah minuman yang juga memberikan manfaat seperti mencegah berbagai penyakit, tetapi tahukah AyBun, Si Kecil yang berusia kurang dari 6 bulan tidak diberi teh. Sebab sesuai dengan anjuran dari WHO dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan, bayi hanya diberi ASI atau susu saja tanpa tambahan makanan atau minuman lainnya. 

Alasan Anak Tidak Dianjurkan Minum Teh

Mengandung Kafein

Teh memiliki kandungan sekitar 3% kafein, theobromine, dan teofilin yang semuanya merupakan sebuah stimulan. Jika mengonsumsi stimulan ini, efeknya teh bisa membuat anak AyBun bisa menjadi “hiperaktif”. Apabila anak AyBun cukup aktif atau sulit tidur, hindari memberikan teh pada si Kecil.

Kafein di dalam teh juga bisa menyebabkan akan lebih sering buang air kecil setelah mengonsumsinya. 

Bukan hanya itu, konsumsi teh dalam jumlah banyak sehabis makan dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Hal ini sebaiknya dihindari karena polyphenol dan fitat yang terkandung dalam teh menghambat penyerapan zat besi. 

Akibatnya tubuh kekurangan asupan zat besi yang dapat menyebabkan anemia atau kurang darah.

Tidak Mengandung Zat Bergizi untuk Anak

Sesudah konsumsi teh biasanya anak akan merasa kenyang dan tidak mau makan. Padahal teh tidak mengandung zat gizi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta hanya sedikit sekali mengandung mineral. Ia hanya mersakan kembung akibat cairan tersebut.

Kapan Anak Boleh Diberikan Minum Teh?

Lalu, kapan si Kecil boleh diberikan teh? Sebenarnya memberikan teh untuk anak balita sudah diperbolehkan, tetapi tidak dalam jumlah yang banyak karena khawatir anak sulit tidur. Sehingga baiknya pada usia 4 tahun anak hanya boleh diberikan 1 cangkir tanpa gula dalam atau hari tersebut.

Selain itu, AyBun mungkin bisa memberikan teh herbal pada anak yang berusia di atas dua tahun untuk mengatasi beberapa gejala penyakit ringan misalnya batuk pilek. 

Apakah semua teh herbal aman? Hanya karena teh terbuat dari tumbuh-tumbuhan tidak berarti aman semua untuk anak-anak. Kathi Kemper, MD , direktur Pusat Pendidikan dan Penelitian Holistik Anak di Rumah Sakit Anak di Boston, meneliti bukti di balik jamu yang paling sering diberikan kepada anak-anak, dalam bentuk teh atau suplemen. 

Penelitian terbarunya menyimpulkan bahwa dalam banyak kasus, tidak ada cukup bukti ilmiah untuk membuktikan bahwa pengobatan herbal aman untuk anak-anak.

Daripada memberikan anak minuman teh, lebih baik mengutamakan air susu sejak anak baru lahir dan air putih ya Bun untuk anak yang sudah memasuki usia MPASI. Cek untuk tahu selengkapnya di aplikasi Tentang Anak, pada fitur FEEDING TRACKER untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan cairan pada si Kecil. Yuk, unduh sekarang!

Foto: Freepik

Sumber:
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/amankah-anak-anda-mengonsumsi-teh

https://www.webmd.com/children/are-there-health-benefits-of-drinking-tea-for-kids

Artikel Terkait

Lihat Semua