Konsumsi Susu Sapi Terbukti Bikin Anak Tinggi, Cek 3 Anjurannya!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A
Ayah Bunda, tentu sering mendengar atau bahkan mengatakan, “Dek, minum susu yuk, biar cepat tinggi, lho!” pada si kecil, kan?
Biasanya sebelum tidur malam. Nah, sejak dulu Ayah Bunda juga diajarkan untuk rutin minum susu supaya cepat tinggi sejak kecil.
Kini, banyak varian susu yang membantu mengoptimalkan tubuh anak agar lebih tinggi.
Tapi, apa benar minum susu bisa membuat anak lebih tinggi? Memang apa saja kandungan pada susu sehingga bisa membuat anak tumbuh lebih tinggi?
Susu Terbukti Bikin Anak Tinggi
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu berkaitan erat dengan pertumbuhan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak yang rutin minum susu mengalami peningkatan berat dan tinggi badan sebesar 20% dibandingkan dengan mereka yang tidak minum susu.
Studi terbaru menemukan bahwa efek susu terhadap pertumbuhan anak dapat bervariasi, dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi seperti pendapatan dan akses ke makanan bergizi.
Selain itu, ada studi yang menghubungkan konsumsi susu pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dengan risiko pertumbuhan terhambat yang 1,9% lebih rendah.
Khususnya, penelitian pada anak usia 2-4 tahun yang rutin mengonsumsi susu sapi setidaknya sekali sehari menunjukkan peningkatan Z-score lebih dari 0,11 poin dan penurunan risiko stunting sebesar 28%.
Anjuran Pemberian Susu pada Anak
Meskipun pemberian susu pada anak sangat penting dalam mengoptimalkan tinggi, namun perlu diperhatikan cara dan jumlah yang tepat agar manfaatnya optimal.
Susu tidak hanya kaya akan nutrisi yang mendukung pertumbuhan, tetapi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan si kecil.
Lalu, bagaimana anjuran pemberian susu pada anak yang sesuai. Simak berikut ini:
1. Memastikan Pola Makan Anak Sudah Baik
Para ahli berpendapat bahwa asupan makanan yang bervariasi memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan anak.
Susu mengandung berbagai nutrisi penting yang semuanya berperan dalam mendukung pertumbuhan yang optimal.
- Protein: Susu mengandung kasein (80%) dan whey (20%), yang penting untuk membangun jaringan tubuh, meningkatkan kekebalan, dan menyimpan zat gizi.
- Kalsium:Membantu membentuk tulang yang kuat, serta menjaga kesehatan saraf, otot, dan jantung. Kalsium yang cukup memastikan tulang tetap kuat hingga dewasa.
- Kalium: Membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, mendukung fungsi otot dan saraf, serta menjaga tekanan darah tetap normal.
- Seng: penting untuk sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan sel, penyembuhan luka, dan pembentukan protein.
- Vitamin A: mendukung kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh, dan pertumbuhan sel serta jaringan tubuh
- Vitamin D: memperkuat tulang, mendukung pertumbuhan sel, dan menjaga fungsi saraf, otot, dan kekebalan tubuh.
- Vitamin B12: membantu pembentukan sel darah merah, mencegah anemia, serta mendukung kesehatan jantung dan otak.
Selain itu, susu juga membantu merangsang produksi hormon insulin-like growth factor 1 (IGF-1), yang penting untuk perkembangan jaringan tulang dan otot.
Namun, perlu AyBun ingat untuk mengikuti beberapa hal berikut terkait dengan pemberian susu:
- Tidak memberikan susu untuk menggantikan makanan utama jika ia GTM
- Berikan susu secara terjadwal, misal saat jam sarapan dan snack sore
- Diberikan sesuai rekomendasi untuk menghindari risiko masalah makan dan obesitas.
2.Kebutuhan Konsumsi Harian Susu
Rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP) tentang kebutuhan susu anak:
- Usia 1-2 tahun: 480-700 ml/hari
- Usia 2-5 tahun: 480-600 ml/hari
- Utamakan Pemberian Susu Plain (No Added Sugar) jika yang dipilih adalah susu UHT
Jika anak menolak, berikan secara selang-seling dan bertahap, misal:
- Senin: susu coklat
- Selasa: Susu plain
- Rabu: susu coklat
- Kamis: Susu plain
- Jumat: Susu plain.
3.Tidak Memberikan SKM (Susu Kental Manis)
SKM bukan susu yang aman untuk anak karena tinggi gula, rendah protein, dan kandungan gizi tidak lengkap. Sediakan Asupan Produk Dairy Lainnya Selain Susu, seperti:
- Greek yogurt
- Yogurt
- Keju
- Es krim
Waktu Terbaik Minum Susu untuk Mendukung Pertumbuhan Tinggi Badan
Meskipun belum ada bukti ilmiah yang menentukan waktu yang paling tepat untuk minum susu, ada periode tertentu di mana tubuh dapat menyerap nutrisi susu dengan lebih efektif.
Waktu minum susu sebenarnya bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, seperti meningkatkan tinggi badan atau menurunkan berat badan.
Untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan, anak-anak sebaiknya mengonsumsi susu di pagi hari dan sebelum tidur malam.
Mengonsumsi susu di pagi hari memberikan anak asupan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tetap aktif sepanjang hari.
Sementara itu, minum susu dua jam sebelum tidur di malam hari disarankan karena tubuh menyerap kalsium dengan lebih baik selama tidur.
Selain itu, konsumsi susu di malam hari dapat meningkatkan kualitas tidur, yang sangat penting untuk perkembangan fisik anak.
Baca juga: Bolehkah Anak minum Susu UHT?
Penutup
Kita semua tahu betapa pentingnya susu dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatan anak.
Dengan pemilihan waktu yang tepat dan konsumsi yang sesuai, susu dapat menjadi salah satu pendukung utama dalam mencapai tinggi badan yang optimal.
Jangan lupa untuk memantau asupan susu dan pola makan anak agar tetap seimbang dan sesuai kebutuhan.
Untuk membantu AyBun lebih mudah memantau konsumsi susu dan asupan nutrisi si kecil, Tentang Anak menyediakan Minum Tracker yang praktis dan mudah digunakan untuk pastikan si kecil mendapatkan tidak dehidrasi.
Semoga informasi di atas bermanfaat!
Sumber Foto: Pexels
Sumber:
- Duan, Y., et al. (2020). Association between Dairy Intake and Linear Growth in Chinese Pre-School Children. Nutrients, 12(9), 2576. https://doi.org/10.3390/nu12092576https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/vitamin-d-and-calcium
- https://www.family.abbott/id-id/pediasure/tools-and-resources/infos-about-child-growth/nutrition/susu-tinggi-badan.html
Artikel Terkait
Lihat SemuaAnak Diare Boleh Minum Susu? Intip Jawabannya Di Sini
Kesehatan AnakPahami Gejala & Penyebab Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Cara Mengatasinya
Kesehatan AnakRentang Kemampuan Fokus Anak Sesuai Usianya
Kesehatan AnakSetelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah? Ini Kata Dokter Anak!
Kesehatan AnakLakukan Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak!
Kesehatan Anak- Lihat Semua