Bayi Memasukkan Tangan ke Mulut, Apa yang Harus Bunda Lakukan?
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Gianti Amanda, S.Psi, Mont. Diploma
Memasuki usia 3–5 bulan, Bunda mungkin memperhatikan tangan si kecil mulai bergerak aktif. Salah satu yang bayi lakukan adalah dengan memasukkan tangan ke mulutnya. Tidak hanya tangan, si kecil yang penasaran juga bisa meraih benda apapun di dekatnya dan memasukkannya ke dalam mulut. Tingkah bayi ini sering disebut sebagai baby mouthing.
Untuk Bunda yang khawatir dengan baby mouthing, tenang saja! Sikap anak yang memasukkan tangan ke mulut adalah hal yang wajar terjadi. Gerakan ini termasuk ke dalam pengalaman oral anak yang penting dalam pertumbuhan, di mana anak dapat merasakan rasa dan tekstur dari benda-benda yang berbeda.
Ternyata, ada alasan dan manfaat penting di balik tingkah anak yang memasukkan tangan atau benda ke mulutnya, lho. Tidak hanya itu, Bunda juga perlu memperhatikan langkah-langkah keamanan agar baby mouthing tidak melukai si kecil. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Penyebab dan Manfaat Anak Baby Mouthing
Bayi yang memasuki fase baby mouthing akan mencoba memasukkan apapun ke mulut, termasuk tangannya. Fase ini dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti:
1. Bayi Mulai Bereksplorasi
Berbeda dengan orang dewasa yang sudah mampu merasakan tekstur benda-benda dengan tangan dan jari, bayi masih belum mampu merasakan langsung dengan tangan kecilnya yang belum berkembang dengan baik. Bayi bisa memegang sebuah objek, tetapi tidak bisa mengusap atau meremas benda tersebut.
Jadi, cara bayi untuk mengeksplorasi benda-benda di sekitarnya adalah dengan memasukkan benda ke mulut. Bibir dan mulut bayi memiliki banyak saraf sensorik untuk membantunya merasakan sesuatu. Bayi yang penasaran dengan suatu objek akan mencoba memasukkannya ke dalam mulut. Dengan demikian, baby mouthing bermanfaat untuk membantu mengenal sifat-sifat dari objek tersebut, seperti tingkat kekerasan, suhu, hingga tekstur permukaan.
Karena bayi tidak dapat membedakan objek di sekitarnya, sangat penting bagi Bunda untuk memilih benda-benda yang mungkin terjangkau oleh tangan bayi. Benda tersebut harus rutin dibersihkan, bukan barang beracun atau berbahaya, serta tidak berukuran lebih kecil dari mulut bayi. Jadi, bayi dapat mengeksplorasi melalui baby mouthing dengan aman.
2. Bayi Merasa Lapar
Gerakan bayi memasukkan tangan ke mulut dapat menjadi sinyal awal rasa lapar. Tanda lapar pada bayi lainnya dapat berupa bayi yang mengunyah tangannya, membuka mulutnya, atau menggerakkan kepalanya seolah mencari botol atau ASI ibunya. Jadi, Bunda tidak perlu menunggu anak menangis untuk mengetahui sinyal laparnya, ya!
3. Bayi Ingin Menenangkan Diri
Bayi dapat merasa tidak nyaman karena berbagai hal, seperti bertemu orang dan lingkungan baru, merasa lapar, mengantuk, hingga tidak menemukan mainan kesayangannya. Salah satu cara bayi untuk menenangkan diri adalah dengan memasukkan tangan ke mulutnya. Selain itu, mengisap atau menggigit sesuatu juga dapat membantu bayi lebih rileks.
4. Bayi sedang Tumbuh Gigi
Bagi bayi yang memasuki usia 4–7 tahun, pengalaman tumbuh gigi pertamanya dapat menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan. Tumbuh gigi sering membuat bayi merasa tidak nyaman dan kesakitan, terutama di bagian gusi. Maka dari itu, cara bayi memasukkan tangan ke mulut bertujuan untuk mengurangi rasa tidak nyamannya. Cara ini juga menjadi alat tumbuh gigi terbaik bayi tanpa bantuan siapapun.
5. Memperkuat Sistem Imun Tubuh
Seiring dengan bayi mengeksplorasi dunia di sekitarnya, sistem imun bayi juga ikut berkembang dan mempelajari cara melindungi tubuh si kecil. Baby mouthing menjadi cara untuk memperkenalkan bakteri ke tubuh si kecil. Hal ini juga bermanfaat untuk membantu sistem imun bayi mempersiapkan diri untuk menghadang bakteri yang masuk ke tubuh.
Tips Saat Bayi Memasuki Baby Mouthing
Meskipun baby mouthing normal terjadi pada kebanyakan bayi, Bunda tetap harus menjaga bayi tetap aman saat memasuki fase baby mouthing. Langkah-langkah yang bisa Bunda lakukan saat si kecil mulai memasukkan tangan ke mulut adalah:
1. Selalu Jaga Kebersihan
Bayi yang suka memasukkan tangan atau benda ke mulut cenderung tidak bisa membedakan apa yang masuk ke mulutnya. Benda-benda yang mungkin terjangkau oleh bayi harus selalu bersih dengan sabun dan air mengalir, kemudian dikeringkan. Lakukan juga pembersihan secara berkala di tempat bayi bermain.
2. Perhatikan Jenis dan Ukuran Benda
Saat bayi mulai memasuki fase baby mouthing, jauhkan bayi dari jenis benda yang berbahaya jika masuk ke dalam mulut, seperti obat-obatan, makanan kadaluarsa, makanan binatang, obat serangga, hingga baterai. Hindari juga benda-benda dengan suhu panas, seperti minuman panas atau api. Benda-benda ini berpotensi mencelakai bayi saat masuk ke dalam mulutnya.
Jenis benda lainnya yang perlu dihindari adalah kabel atau benang yang berisiko mencekik bayi. Pastikan benda-benda ini terkunci di lemari tinggi yang jauh dari jangkauan bayi.
Selain itu, benda yang terjangkau tangan bayi juga sebaiknya tidak lebih kecil dari ukuran mulut bayi. Hal ini dilakukan agar bayi tidak menelan benda tersebut dan menyebabkan bayi tersedak. Untuk mencari benda baby mouthing yang aman, Bunda bisa membeli alat teething di toko terdekat.
3. Buat Area Bermain yang Aman
Ada banyak benda berbahaya yang mungkin terlepas dari pengawasan Bunda dan terjangkau oleh tangan bayi. Untuk menghindari kejadian ini, cobalah untuk membuat area bermain yang aman untuk anak. Di area ini, Bunda dapat meletakkan mainan dan benda-benda yang aman untuk baby mouthing si kecil. Bunda juga bisa meletakkan si kecil di boks bayi atau kursi tinggi dengan benda-benda bersih dan aman yang mudah terjangkau olehnya.
4. Pelajari CPR pada Bayi
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk saat bayi melakukan baby mouthing, Bunda dapat mempelajari CPR pada bayi sebagai pertolongan pertama. Langkah ini sangat penting apabila bayi tidak sengaja tersedak oleh makanan atau benda asing. Pertolongan pertama ini dapat menyelamatkan nyawa si kecil sesegera mungkin tanpa harus menunggu dokter atau ambulans.
5. Beri Anak Edukasi
Selama melalui fase baby mouthing, Bunda dapat mengajari anak tentang apa saja yang tidak boleh anak masukkan ke dalam mulut. Akan tetapi, jangan sampai Bunda menghentikan bayi dari baby mouthing, ya! Bunda dapat mengatakan dengan lembut kepada bayi untuk melepaskan benda berbahaya ke dalam mulut, seperti dengan mengatakan, “Dilepas aja yuk, itu nggak enak”, atau, “Itu kotor sayang, jangan ditaruh di mulut ya”.
Kapan Anak Harus Berhenti Memasukkan Tangan Ke Mulut?
Idealnya, baby mouthing terjadi saat bayi menginjak usia 3–7 bulan. Semakin besar, bayi akan lebih sering menggunakan tangannya untuk merasakan sesuatu. Kebanyakan anak diharapkan berhenti memasukkan tangan atau benda asing ke mulut saat berusia 3 tahun. Biasanya, anak akan berhenti melakukannya sendiri.
Tapi, jika anak masih melakukan baby mouthing di usia 3 tahun ke atas, Bunda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Langkah lainnya adalah dengan mengingatkan anak untuk tidak memasukkan mainan atau tangan ke mulutnya. Cobalah untuk menarik mainan atau tangan si kecil ketika ia akan memasukkannya ke mulut. Bunda juga bisa mengalihkan perhatian anak dengan menemaninya bermain permainan kesukaannya atau melakukan aktivitas lainnya.
Demikian penjelasan seputar bayi yang memasukkan tangan ke mulutnya. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir lagi saat bayi memasukkan tangan atau benda asing ke mulutnya.
Karena fase baby mouthing sangat penting bagi pertumbuhan bayi, Bunda dapat mendukung fase ini dengan menerapkan tips baby mouthing yang aman di atas. Jika bayi mengalami kecelakaan akibat baby mouthing, segera berkonsultasi dengan dokter, ya!
Foto: www.pexels.com
Sumber:
https://www.healthline.com/health/baby/baby-mouthing
https://www.babycentre.co.uk/x6721/why-does-my-baby-put-everything-in-her-mouth#:~:text=By%20the%20time%20she's%20two,putting%20objects%20into%20their%20mouths
Gianti Amanda, S.Psi, Mont. Diploma
Artikel Terkait
Lihat SemuaPermainan Memori Untuk Mendukung Perkembangan Otak Anak!
StimulasiKhawatir Usia Anak > 1 Tahun Belum Bisa Bicara? Pastikan 5 Hal Ini!
Kesehatan AnakLatih Oromotor Anak untuk Cegah GTM
StimulasiPahami Penyebab Anak Temperamental dan Cara Mengatasinya
Perkembangan AnakPerkembangan Bayi 9 Bulan dan Cara Stimulasinya
Perkembangan Anak- Lihat Semua