Bolehkah Anak Makan Jeroan? Simak Penjelasannya di Sini
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A
Makanan merupakan bagian penting dalam perkembangan anak-anak. Selain nutrisi pokok seperti protein, karbohidrat, dan vitamin, makanan yang mengandung jeroan juga menjadi perdebatan. Pertanyaan umum yang sering muncul adalah, "Bolehkan anak makan jeroan?" Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan tentang jeroan, manfaat dan risikonya, serta pertimbangan untuk mengizinkan anak makan jeroan.
Apa Itu Jeroan?
Jeroan adalah bagian dalam hewan, seperti hati, ginjal, limpa, otak, usus, dan lain-lain. Makanan ini sering digunakan dalam masakan tradisional di berbagai negara dan menjadi sumber protein yang penting.
Seringkali Ayah Bunda cemas dengan kandungan kolesterol dalam jeroan yang tinggi. Ternyata, sejumlah studi menemukan bahwa konsumsi jeroan pada anak usia di bawah dua tahun tidak meningkatkan risiko kolesterol, sakit jantung, maupun diabetes di masa depan.
Sebaliknya, jeroan merupakan salah satu pilihan makanan kaya nutrisi untuk bayi. Hati ayam, misalnya, mengandung protein, lemak, zat besi, dan mineral yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang bayi. Nah, kita kupas lebih lanjut yuk soal Hati Ayam, salah satu jeroan yang direkomendasikan untuk si Kecil!
Hati Ayam
Tahukah AyBun bahwa hati ayam ini sangat baik lho untuk MPASI si Kecil. Lalu, apa yang membuatnya baik untuk dikonsumsi? Yuk, ketahui 5 fakta tentang hati ayam!
1. Kaya akan nutrisi
Komposisi gizi pada 100 gram hati ayam:
- Protein 27,4 g
- Zat Besi 15,8 mg
- Karbohidrat 1,6 g
- Lemak 16,1 g
- Vitamin A 4,957 mcg
- Vitamin B2 4,38 mg
- Fosfor 373 mg
- Kalium 22,9 mg
- Kalsium 118 mg
2. Sumber Terbaik Untuk Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak
Data menunjukkan 40-45% anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi. Hati ayam merupakan salah satu asupan yang dibutuhkan anak untuk menambah kebutuhan zat besi, dan termasuk jenis besi heme yaitu jenis zat besi dalam makanan hewani yang penyerapannya baik.
3. Harga Sangat Terjangkau dan Mudah Ditemukan
Perbandingan harga makanan tinggi zat besi di Indonesia
Makanan | Kandungan Zat Besi (per 100 gram) | Kisaran Harga (per 1 kg) |
Daging sapi | 2,6 mg | Rp 120.000 |
Hati ayam | 10 mg | Rp 25.000 |
Daging ayam | 1,3 mg | Rp 36.000 |
4. Aman Diberikan saat MPASI
Hati ayam aman untuk dikonsumsi anak selama cara menyimpan, membersihkan, dan mengolah dilakukan dengan benar!. Sebelum diolah menjadi makanan, pastikan AyBun mencuci bersih hati ayam dengan air mengalir dan direbus sampai benar-benar matang (20-30 menit).
5. Tidak Meningkatkan Risiko Anak Mengalami Tinggi Kolesterol
Hati ayam yang kaya akan zat besi juga tinggi akan kandungan lemak. American Academy of Pediatrics (AAP) atau akademi dokter anak Amerika tidak merekomendasikan pembatasan pemberian asupan lemak saat MPASI.
Manfaat Jeroan
Makan jeroan memiliki beberapa manfaat nutrisi yang signifikan, bahkan bagi anak-anak:
1. Kaya Protein
Jeroan kaya akan protein, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Protein adalah bahan dasar untuk membangun jaringan otot, kulit, dan jaringan tubuh lainnya.
2. Nutrisi Lainnya
Selain protein, jeroan juga mengandung nutrisi lain seperti zat besi, seng, vitamin B, dan folat. Zat besi, misalnya, penting untuk menghindari anemia pada anak-anak, sedangkan seng mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh.
3. Sumber Kolesterol Baik
Jeroan mengandung kolesterol baik (HDL) yang penting untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Ini membantu mengatur tingkat kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Dengan demikian, bolehkan anak makan jeroan? Jawabannya adalah BOLEH, dengan beberapa pertimbangan. Jeroan dapat menjadi sumber nutrisi yang baik, terutama protein dan zat besi, asalkan dimasak dengan benar dan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Namun, setiap anak berbeda, jadi penting untuk memperhatikan preferensi dan kesehatan anak Ayah Bunda. Jika Ayah Bunda memiliki keraguan, selalu konsultasikan dengan dokter anak Ayah Bunda untuk memastikan keputusan yang tepat untuk diet mereka. Ayah Bunda juga bisa temukan ratusan menu makanan tinggi kalori di Aplikasi Tentang Anak, yuk cek sekarang!
Foto: Freepik
Sumber:
https://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/9789241597494/en/
https://www.who.int/nutrition/publications/guiding_principles_compfeeding_breastfed.pdf
http://panganku.org/id-ID/publikasi
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25639135/
https://www.fsis.usda.gov/ChickenLiver https://www.beeflambnz.co.nz/news/2020/8/17/every-bite-counts#:~:text=Babies%20have%20high%20nutrient%20requirements,for%20optimal%20growth%20and%20development.
Artikel Terkait
Lihat SemuaAnak Diare Boleh Minum Susu? Intip Jawabannya Di Sini
Kesehatan AnakPahami Gejala & Penyebab Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Cara Mengatasinya
Kesehatan AnakRentang Kemampuan Fokus Anak Sesuai Usianya
Kesehatan AnakSetelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah? Ini Kata Dokter Anak!
Kesehatan AnakLakukan Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak!
Kesehatan Anak- Lihat Semua