Rekomendasi Makanan agar Anak Cepat Bicara sesuai Perkembangan Anak
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Jennie Dianita, Sp.A
Tumbuh kembang anak di usia 0-2 tahun menjadi bagian penting yang selalu dinantikan oleh Ayah dan Bunda. Salah satu perkembangan yang paling krusial adalah saat anak-anak akan mulai berbicara.
Anak berusia enam bulan hingga dua tahun akan belajar untuk berbicara. Biasanya anak akan belajar 1-2 kata secara bertahap, hingga sering berbicara terus-menerus. Namun, tak semua anak memiliki perkembangan yang cepat. Beberapa anak terkadang mengalami keterlambatan berbicara atau speech delay.
Dalam hal ini, orang tua berperan penting untuk melatih tumbuh kembang anak agar cepat bicara. Cara yang bisa dilakukan adalah memberikan makanan tepat dan memenuhi nutrisinya. Berikut tahapan anak mulai bicara dan rekomendasi makanan sesuai perkembangan anak.
Kapan Anak Mulai Bicara?
Bayi akan berbicara kata atau kalimat yang cukup bervariasi. Beberapa bayi mengucapkan kata-kata pada usia 9 bulan, tetapi yang lain mungkin mulai pada usia 1 tahun. Bayi pada umumnya akan menyimpan 50% perkembangan bicara pada usia 2 tahun. Berikut ini beberapa perkembangan anak mulai bicara normal.
1. Bayi Baru Lahir hingga 6 Bulan
Seorang anak memulai hidupnya dengan tangisan sebagai bentuk komunikasi non-verbal. Seiring berjalannya waktu, anak akan bereaksi menanggapi Ayah Bunda.
Pada usia 4 bulan, bayi biasanya akan mulai mengoceh bahkan meniru suara AyBun. Suara tangisan sudah mulai bisa dibedakan antara menangis lapar atau sedang sakit.
2. Bayi Usia 6 hingga 12 Bulan
Usia 6 bulan berikutnya, bayi akan mencoba berkomunikasi dengan gerakan tubuh atau menunjukkan sebuah tindakan. Ia mulai mengenali namanya, menoleh, atau melihat suara baru.
Bayi akan mengeluarkan kata-kata, seperti ma-ma atau pa-pa dan suara panjang lainnya. Mereka juga akan mengeluarkan kata-kata kosong, seperti spppsst, atau bebedu untuk mengikuti sebuah percakapan.
Selain itu, bayi yang menginjak usia hampir 1 tahun dapat mengekspresikan dirinya dengan menggelengkan kepala atau melambaikan tangannya sebagai reaksi dalam percakapan. Ia juga dapat mengucapkan kata “mama”, “papa”, atau menirukan suara lainnya.
3. 12 HINGGA 18 BULAN:
Pada usia ini, bayi akan lebih memahami lebih banyak kata yang bisa ia ucapkan. Bayi juga dapat membedakan benda-benda di sekitar mereka dan juga bagian tubuh, seperti mata, telinga, rambut, perut, dan lain-lain.
Anak-anak juga dapat mengucapkan kata-kata baru setiap harinya. Hal ini juga perlu dilatih oleh orang tua dengan sering-sering untuk mengajak berbicara anak. Meski terkadang kata-kata belum bisa diucapkan dengan jelas. Hal ini bisa dilakukan secara bertahap.
4. 18 BULAN SAMPAI 2 TAHUN:
Saat usia 1,5 tahun hingga 2 tahun, anak akan lebih aktif dengan membuat kalimat pendek. Ia juga dapat mengucapkan beberapa kata sebagai ekspresinya.
Suara yang dikeluarkan anak lebih akurat. Pada akhir tahun ke-2 bayi Ayah Bunda mungkin mengenali sekitar 200 kata dan mencoba membuat kalimat dengan kata-kata tersebut.
Rekomendasi Makanan Anak agar Cepat Bicara
Namun, terkadang anak mengalami speech delay atau keterlambatan untuk berbicara. Salah satu solusinya adalah dengan memberikan stimulasi dan memastikan tekstur makanan yang tepat untuk mendukung perkembangan bicara anak. Berikut ini rekomendasinya.
Usia (bulan) | Tekstur |
6 | Bubur kental/puree dihaluskan bukan diblender |
6-9 | Bubur kental: makanan yang dilumatkan (mashed) |
9-11 | Makanan dicincang halus, lalu kasar secara bertahap |
12-23 | Makanan keluarga: dihaluskan jika perlu |
Selain itu, Ayah dan Bunda dapat menaikan tekstur makanan secara bertahap dan memberikan makanan seperti finger food untuk menunjang gerakan rahang dan kemampuan mengunyah bayi.
Finger food dapat menunjang kemampuan mengunyah lebih baik dibandingkan makanan yang teksturnya lembek, lho. Tak jarang, kemampuan berbicara bayi lebih optimal. Hal tersebut berkaitan dengan keterampilan oromotor, seperti:
- Lidah lebih terampil untuk bergerak ke semua sisi
Membentuk bunyi ‘t‘, ‘d’, ‘k’, dan ‘g’
- Bibir mampu mempertahankan makanan dalam mulut dengan baik
Membentuk bunyi ‘m’, ‘p’, dan ‘b’
- Rahang dan otot belakang mulut lebih terampil dalam gerakan mengisap
Membentuk bunyi ‘l’, ‘p’
Tips agar Anak Naik Tekstur saat MPASI
Peningkatan tekstur makanan saat MPASI hingga usia 2 tahun harus dilakukan secara bertahap. Alasannya agar anak bisa melakukan penyesuaian dengan baik dan mau makan. Berikut ini tips agar anak mudah naik tekstur MPASI.
- Ayah dan Bunda rutin untuk membersihkan gusi dan gigi anak menggunakan sikat gigi 2 kali sehari pada siang dan malam hari.
- Biarkan anak untuk berlatih memasukkan tangan atau benda ke dalam mulut. Pastikan benda-benda di sekitar sudah dibersihkan, aman, tidak mudah tertelan, dan tidak mudah retak.
- Menyediakan tekstur makanan baru secara bertahap dengan menyesuaikan kondisi anak, seperti:
Jam makan | (Tekstur)Hari ke- 1 | (Tekstur) Hari ke-4 | (Tekstur)Hari ke-7 |
Pagi | Lama | Baru | Lama |
Siang | Baru | Lama | Baru |
Malam | Lama | Baru | Lama |
- Pastikan rasa makanan enak, suhunya hangat, dan penyajiannya menarik membuat anak lebih tertarik mencoba.
- Jika sedang tumbuh gigi, tekstur makanan boleh dihaluskan selama 1-2 hari agar anak bisa lebih mudah untuk mengunyah.
____________________________________________________________________________
Melihat anak sudah mulai dapat berbicara menjadi perkembangan yang paling dinantikan oleh Ayah dan Bunda. Meski tak selalu berbicara sesuai tahapan usia, orang tua harus berperan aktif untuk melatih anak berbicara dan memberikan makanan yang penuh nutrisi.
Mulai dari MPASI hingga usia 2 tahun, pemberian tekstur makanan anak wajib dilakukan secara bertahap, ya!
Sumber: Simiome M, Loret C, Le Reverend B, Richburg B, Del Valle M, Adler M, et al. Differing structural properties of foods affect the development of mandibular control and muscle coordination in infants and young children. Physiol Behav. 2018;186:62-72.
Cichero J. How feeding development affects speech development. 2016. Available at: https://www.bubhub.com.au/blog/how-feeding-development-affects-speech-development/
dr. Jennie Dianita, Sp.A
Artikel Terkait
Lihat SemuaAnak Diare Boleh Minum Susu? Intip Jawabannya Di Sini
Kesehatan AnakPahami Gejala & Penyebab Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Cara Mengatasinya
Kesehatan AnakRentang Kemampuan Fokus Anak Sesuai Usianya
Kesehatan AnakSetelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah? Ini Kata Dokter Anak!
Kesehatan AnakLakukan Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak!
Kesehatan Anak- Lihat Semua