Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Tim Tentang Anak
Menjalani profesi sebagai ibu rumah tangga tidaklah mudah. Ibu rumah tangga memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan semua anggota keluarga terurus dengan baik. Selain membutuhkan waktu dan tenaga yang besar, pekerjaan ibu rumah tangga juga menyita pikiran.
Tidak heran jika tingkat stres ibu rumah tangga sangat tinggi. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa ibu rumah tangga cenderung mengalami tingkat kelelahan yang lebih tinggi dan lebih sering mengalami gejala stres dan kecemasan dibandingkan dengan ibu yang bekerja di luar rumah. Hal ini dikarenakan tugas-tugas yang berulang-ulang dan kurangnya variasi dalam kegiatan sehari-hari, serta kurangnya dukungan sosial yang bisa memperparah kondisi kelelahan yang dirasakan.
Salah satunya diungkap oleh studi American Psychological Association pada tahun 2010. Penelitian yang melibatkan lebih dari 1.300 responden wanita, termasuk ibu rumah tangga dan wanita yang bekerja di luar rumah ini, menemukan bahwa ibu rumah tangga mengalami tingkat stres yang lebih tinggi daripada wanita yang bekerja di luar rumah.
Mengenal Housewife Syndrome
Housewife syndrome mengacu pada suatu kondisi di mana seorang ibu rumah tangga merasa kurang dihargai, tidak bahagia, dan terisolasi akibat perannya sebagai ibu rumah tangga. Hal ini dapat terjadi ketika seorang ibu rumah tangga merasa bahwa tugas dan tanggung jawabnya dalam rumah tangga tidak dihargai atau dianggap remeh oleh anggota keluarga atau masyarakat. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan penurunan kesehatan mental dan fisik.
Housewife syndrome seringkali terjadi pada ibu rumah tangga yang merasa tidak memiliki otonomi atau kebebasan untuk mengejar minat atau karir mereka sendiri, serta merasa terjebak dalam peran yang dianggap kurang bergengsi oleh masyarakat. Berikut ini sejumlah ciri yang sering terlihat pada perempuan dengan housewife syndrome:
1. Kecemasan Berlebih
Ibu rumah tangga sering memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjalankan tugas-tugas rumah tangga, merawat anak-anak, dan mengurus keluarga. Hal ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan.
2.Depresi
Ibu rumah tangga juga berisiko mengalami depresi karena perasaan kesepian, rasa tidak dihargai, dan kurangnya dukungan sosial.
3. Gangguan makan
Stres pada Ibu rumah tangga dapat menyebabkan munculnya gangguan makan, seperti makan berlebihan atau kurang makan. Hal ini merupakan bentuk coping stress.
4. Merasa Tidak Berguna
Ibu rumah tangga sering kali merasa kurang berguna karena tidak memiliki penghasilan. Hal ini mengakibatkan munculnya perasaan tidak dihargai dan rendah diri.
Peran Suami sebagai Support System
Suami memiliki peran penting sebagai penjaga kesehatan mental ibu rumah tangga. Banyak hal bisa dilakukan suami mulai dari menyediakan kebutuhan ekonomi hingga dukungan emosional. Berikut ini adalah sejumlah contoh dukungan yang bisa dilakukan suami:
1. Memberikan Dukungan Emosional
Suami dapat memberikan dukungan emosional yang positif. Dukungan emosional bisa dilakukan dengan tindakan sederhana seperti mendengarkan sang istri hingga memberikan pujian untuk pekerjaan rumah tangga yang telah dilakukan. Tindakan-tindakan tersebut dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi tingkat stres pada ibu rumah tangga.
2.Membantu Pekerjaan Rumah
Suami dapat membantu mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, seperti memasak, mencuci piring, atau mengurus anak-anak. Hal ini dapat mengurangi beban kerja ibu rumah tangga dan memberi mereka waktu untuk istirahat dan waktu untuk diri sendiri.
3. Melibatkan Diri dalam Kehidupan Keluarga
Dengan melibatkan diri dalam kehidupan keluarga, seperti bermain dengan anak-anak atau mengatur acara keluarga, suami dapat berperan dalam mempererat ikatan keluarga dan mengurangi beban kerja ibu rumah tangga.
4. Berikan Waktu untuk Refreshing
Berikan istri waktu untuk pergi ke spa atau berkumpul dengan teman-teman. Hal ini dapat membantu mengurangi stres dan memberikan kesempatan untuk menikmati waktu tanpa beban pekerjaan rumah tangga.
Meskipun menjadi ibu rumah tangga sangat melelahkan, banyak ibu rumah tangga yang merasa bahagia dan puas dengan perannya. Beberapa ibu rumah tangga merasa bahwa menjadi ibu rumah tangga memberi mereka kebebasan untuk mengatur jadwal mereka sendiri dan menikmati waktu dengan keluarga mereka.
Foto: Designed by Freepik
Sumber:
https://www.cdc.gov/reproductivehealth/depression/index.html
Artikel Terkait
Lihat SemuaWaspada Virus Menyebar Akibat Kumpul Keluarga di Momen Lebaran, Cegah dengan Ini
Masalah KesehatanCara Membawa Anak dengan Aman & Nyaman saat Kumpul Keluarga
Gaya HidupART Mudik? Wajib Coba 5 Hal untuk Ajarkan Anak Membantu Pekerjaan Rumah
Gaya HidupBingung Stimulasi Anak saat Mudik? Cek 10 Ide Permainan Ini
Gaya HidupUcapan Selamat Ulang Tahun yang Manis dan Romantis untuk Istri Tercinta
Gaya Hidup- Lihat Semua