Perlukah Suplemen untuk Anak?
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp.A
Suplemen nutrisi sering kali menjadi topik perdebatan di kalangan orang tua. Sementara makanan seharusnya menjadi sumber utama nutrisi bagi anak-anak, beberapa situasi mungkin membuat orang tua mempertimbangkan pemberian suplemen. Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah anak-anak perlu mengonsumsi suplemen, faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi anak, dan panduan sehat untuk pertumbuhan serta perkembangan mereka.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi Anak
1. Usia dan Tahap Pertumbuhan
Kebutuhan nutrisi anak berubah seiring bertambahnya usia. Anak-anak dalam tahap pertumbuhan pesat mungkin memerlukan lebih banyak energi, protein, dan nutrisi kunci lainnya.
2. Pola Makan
Anak-anak yang memiliki pola makan yang seimbang, dengan konsumsi berbagai jenis makanan, mungkin dapat memenuhi kebutuhan nutrisi mereka tanpa perlu suplemen.
3. Kondisi Kesehatan
Anak-anak dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti alergi atau intoleransi makanan, dapat memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda.
4. Aktivitas Fisik
Anak-anak yang aktif secara fisik mungkin memerlukan lebih banyak energi dan nutrisi untuk mendukung kegiatan mereka.
5. Keberagaman Makanan
Konsumsi berbagai jenis makanan membantu memastikan anak-anak mendapatkan spektrum nutrisi yang diperlukan.
6. Faktor Lingkungan
Lingkungan tempat anak tinggal, seperti cuaca dan akses ke makanan segar, juga dapat memengaruhi kebutuhan nutrisi.
Jenis-jenis Suplemen yang Umum untuk Anak
Vitamin dan Mineral
Vitamin D: Penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Vitamin D yang cukup akan membuat anak memiliki tulang yang sehat dan tubuh yang kuat. Vitamin D juga dapat ditemukan di minyak ikan, telur, jamur, mentega, dan kuning telur.
- Usia anak 0-1 tahun 400 IU/hari
- Anak lebih dari 1 tahun 600 IU/hari
- Dewasa 19-50 tahun 600 IU/hari untuk pemeliharaan
- Wanita hamil & menyusui 600 IU/hari untuk pemeliharaan
Vitamin A: Vitamin A bermanfaat untuk menjaga sistem imun bayi dan anak kecil. Vitamin A juga sangat penting untuk menjaga kesehatan mata dan kulit. AyBun dapat sumber vitamin A yang baik di produk susu, wortel, bayam, kubis, dan brokoli.
Dosis vitamin A untuk anak 1 tahun menurut rekomendasi internasional Bayi sampai anak usia 3 tahun: 300 mcg atau 1.000 IU (International Unit) per hari. Sedangkan dari Kementerian Kesehatan Kapsul Biru: dosis 100.000 IU untuk anak berusia 6–11 bulan. Kapsul Merah: dosis 200.000 Iu untuk anak berusia 12–59 bulan.
Vitamin B: yang dibutuhkan anak selanjutnya adalah vitamin B kompleks yang termasuk B1 (Thiamine), B2 (Riboflavin), B3 (Niasin), B5 (Pantothenic Acid), B6 (Pyridoxine), B9 (Asam Folat), dan B12 (Cobalamins). Semua vitamin B tersebut memiliki fungsi yang berbeda.
Vitamin C: Vitamin ini berperan dalam pembentukan dan perbaikan sel-sel darah merah dan jaringan tubuh, Vitamin C juga dapat menjaga kesehatan mulut dan gusi anak.
AyBun bisa menemukan sumber vitamin C di berbagai buah-buahan dan sayur-sayuran, seperti: jeruk, kiwi, stroberi, brokoli dan tomat. Untuk dosis vitamin C per hari sesuai usia, lihat tabel di bawah ini
Kebutuhan Vitamin C | |
Usia | Kebutuhan (mg) |
0-6 bulan* | 40 |
7-12 bulan | 50 |
1-3 tahun | 15 |
4-8 tahun | 25 |
9-13 tahun | 45 |
14-18 tahun Perempuan dan Laki-Laki | 65 dan 75 |
VItamin E: Mendukung sistem kekebalan tubuh dan kesehatan kulit. Vitamin E mendorong kesehatan imun dan membantu tubuh untuk melawan bakteri. Vitamin E membantu membuat pembuluh darah terbuka lebar agar darah dapat mengalir dengan bebas, dan membantu sel-sel tubuh bekerja sama untuk melakukan fungsinya.
Vitamin E bisa AyBun temukan di bayam, kacang almond, biji bunga matahari, minyak biji gandum, alpukat, brokoli, mangga, telur ikan laut, dan lain-lain. Vitamin E juga bisa dalam berbentuk suplemen, hanya saja perlu rekomendasi dokter apabila ingin meminumnya.
Zat Besi: Penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kalsium: Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi.
Omega-3: Mendukung perkembangan otak dan sistem saraf.
Probiotik: Membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan mempromosikan bakteri baik.
Serat: Mendukung fungsi pencernaan dan membantu mengatasi masalah sembelit.
Perlukah Anak Mengonsumsi Suplemen?
Keputusan untuk memberikan suplemen kepada anak-anak sebaiknya didasarkan pada pertimbangan yang cermat. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat membantu orang tua dalam pengambilan keputusan:
- Pola Makan Anak:
Jika anak memiliki pola makan seimbang dengan variasi jenis makanan, mereka mungkin tidak memerlukan suplemen.
- Kondisi Kesehatan Anak:
Anak dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti anemia atau kekurangan vitamin tertentu, mungkin memerlukan suplemen atas saran dokter.
- Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi:
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan apakah anak memerlukan suplemen tertentu dan dosis yang tepat.
- Lingkungan Tempat Tinggal:
Lingkungan yang memiliki akses terbatas terhadap makanan segar atau terpapar pada kondisi cuaca tertentu mungkin memerlukan pertimbangan penggunaan suplemen.
- Aktivitas Fisik:
Anak-anak yang sangat aktif mungkin memerlukan suplemen tambahan untuk mendukung kebutuhan energi dan nutrisi mereka.
Mengapa Anak Perlu Vitamin yang Seimbang?
Anak pastinya membutuhkan asupan vitamin dan mineral yang seimbang utamanya untuk perkembangan dan kesehatannya. Apabila si kecil tidak mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup, maka akan berefek pada keterlambatan pertumbuhan dan masalah kesehatan.
Menurut organisasi Raising Children Network,AyBun bisa mendapatkan vitamin dan mineral terbaik untuk si kecil dari sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, daging merah, ikan, ayam, telur, susu, yoghurt, hingga keju.
Itulah berbagai vitamin dan suplemen anak yang penting untuk diketahui. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral si Kecil memang bisa dengan mengonsumsi suplemen vitamin, hanya saja AyBun tidak boleh memberi suplemen sembarangan. Melainkan, AyBun harus konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Jika masih ada seputar pertanyaan suplemen dan vitamin tanya langsung GRATIS di fitur TANYA AHLI aplikasi Tentang Anak, unduh dan gunakan sekarang, yuk!
Foto: Freepik
Sumber:
https://raisingchildren.net.au/teens/healthy-lifestyle/nutrients/vitamins-minerals
https://www.nhs.uk/conditions/baby/weaning-and-feeding/vitamins-for-children/
https://www.babycenter.com/toddler/feeding/vitamin-e-in-your-childs-diet_10324697
https://kidshealth.org/en/parents/vitamin-k-shot
https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/vitamins-minerals/iron.htmlhttps://kidsplus.com/parent-resources/doctors-notes/calcium-for-kids/
Artikel Terkait
Lihat SemuaAnak Diare Boleh Minum Susu? Intip Jawabannya Di Sini
Kesehatan AnakPahami Gejala & Penyebab Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Cara Mengatasinya
Kesehatan AnakRentang Kemampuan Fokus Anak Sesuai Usianya
Kesehatan AnakSetelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah? Ini Kata Dokter Anak!
Kesehatan AnakLakukan Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak!
Kesehatan Anak- Lihat Semua