Sumber Protein dari Protein Hewani Terbukti Unggul dari Protein Nabati, Ini Alasannya
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
Makanan sumber protein tinggi merupakan asupan yang penting untuk pertumbuhan anak. Tahukah Ayah Bunda dalam protein hewani mengandung Asam amino esensial yang ternyata tidak dapat dibentuk sendiri oleh tubuh, sehingga diperlukan asupan protein.
Bila asupannya kurang lengkap pada anak, berisiko menghambat:
- Pertumbuhan sel tulang di lempeng pertumbuhan
- Pertumbuhan otot rangka
- Pembentukan sel darah merah dan metabolisme zat besi
- Fungsi kekebalan tubuh
Sumber protein tinggi pilihan utama adalah protein hewani!
- Daging sapi
- Daging kambing
- Ayam
- Bebek
- Ikan
- Telur
- Susu dan olahannya
Apa ya alasannya protein hewani merupakan sumber protein tinggi daripada protein nabati?
1. Protein nabati tidak mengandung asam amino esensial lengkap
Makanan | Asam amino yang tidak ada (Limited amino acid) |
Beans | Metionin |
Biji-bijian (grains) | Lisin, treonin |
Kacang-kacangan (nuts/seeds) | Lisin |
Sayuran | Metionin |
Jagung | Triptofan, lisin |
Untuk melengkapinya, anak butuh tambahan dari sumber protein lain sehingga risiko tidak terpenuhi lebih besar.
2. Semua protein dengan kualitas penyerapan yang tinggi berasal dari protein hewani berdasarkan DIAAS
Digestible Indispensable Amino Acid Score (DIAAS) yaitu Sistem estimasi kualitas absorbsi protein.
Metode DIAAS akan memperhitungkan koreksi perbedaan bagaimana pencernaan antara protein melalui pengetahuan tentang proses cerna masing-masing Asam Amino Essensial dan bukan pada proses cerna seluruh protein. Dalam waktu dekat, metode DIAAS akan dapat menentukan mana dan berapa banyak asam amino dari berbagai sumber protein yang diserap oleh tubuh secara lebih akurat.
Ayah Bunda bisa unduh tabel DIAAS di sini
3. Kurang protein hewani tingkatkan risiko stunting
Studi pada lebih dari 130.000 anak usia 6-23 bulan di 49 negara menunjukkan anak di negara dengan tingkat konsumsi protein hewani yang rendah memiliki angka stunting yang lebih tinggi sehingga gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, ditandai dengan tinggi badan berada di bawah standar
Semakin banyak variasi protein hewani dalam sehari, risiko stunting semakin lebih rendah, lho!
Jumlah jenis protein hewani | 1 Misal: telur | 2 Misal: telur, ikan | 3 Misal: telur, ikan, ayam |
Risiko stunting menurun… | 1,8% | 3,4% | 4,5% |
Unduh poster printable isi piringku yang berisi asupan protein hewani di link ini
Tips Mencegah Stunting
Selain pemberian protein tinggi dari hewani ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada anak, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mempersiapkan dan memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, dengan rutin minum Tablet Tambah Darah dan mengkonsumsi gizi seimbang kaya protein hewani selama kehamilan.
- Memberikan ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
- Memberikan MPASI yang kaya protein hewani untuk bayi usia diatas 6 bulan.
- Terus memantau perkembangan anak dan membawa si Kecil ke Posyandu secara berkala
- Menjaga kebersihan lingkungan
Dari menerapkan kelima tips mencegah stunting di atas bisa meminimalisir potensi stunting pada si Kecil dan generasi selanjutnya, sehingga kedepannya diharapkan bisa menjadi sumber daya yang unggul dan berdaya saing.
Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan bersegera untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan apabila membutuhkan konsultasi maupun pemeriksaan kesehatan.
Untuk memenuhi asupan makanan sumber protein tinggi dan hewani cari tahu yuk, masakan apa saja yang sesuai buat dukung tumbuh kembang anak. Ayah Bunda bisa temukan resep untuk penuhi gizinya di menu RESEP hanya dengan mengunduh aplikasi Tentang Anak.
Foto: www.pexels.com
Sumber: https://nutrition.org/protein-complementation/
Bailey HM, Stein HH. Can the digestible indispensable amino acid score methodology decrease protein malnutrition. Anim Front. 2019;9:18-23.
Headey D, Hirvonen K, Hoddinott J. Animal sourced foods and child stunting. Am J Agric Econ. 2108;100:1302-19.
Artikel Terkait
Lihat SemuaAnak Diare Boleh Minum Susu? Intip Jawabannya Di Sini
Kesehatan AnakPahami Gejala & Penyebab Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Cara Mengatasinya
Kesehatan AnakRentang Kemampuan Fokus Anak Sesuai Usianya
Kesehatan AnakSetelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah? Ini Kata Dokter Anak!
Kesehatan AnakLakukan Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak!
Kesehatan Anak- Lihat Semua