Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Menyapih Anak

Tak Perlu Terburu-Buru Pastikan Proses Penyapihan Anak Penuh Cinta, Gini Caranya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Tim Tentang Anak

Menyusui merupakan cara memberikan gizi pada bayi untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan optimal. ASI (air susu ibu) memiliki kadungan beragam zat yang dapat mempengaruhi kognitif dan perkembangan anak. Selain mempengaruhi kognitif ASi juga berpengaruh pada kesehatan anak. 

Sehingga anak direkomendasikan mendapat ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan masa menyusui paling baik hingga anak berusia 2 tahun. Biasanya proses menyusui menjelang 2 tahun Bunda mulai melakukan sounding atau pemberitahuan di awal untuk menyapih si Kecil.

Apa sih proses menyapih?

Menyapih adalah proses peralihan pemenuhan gizi anak dari ASI ke sumber asupan lainnya yang dilakukan bertahap. Secara umum tahapan awal menyapih dengan mengurangi frekuensi di awal sebelum anak berusia genap 24 bulan. Apakah idealnya harus berhenti di usia 24 bulan?

Nah, AyBun tak perlu khawatir jika usia anak 2 tahun atau lebih, tetapi proses menyapih belum sukses, masih bisa dievaluasi, apakahmemang sejak lahir anak utamanya hanya ‘mengenal’ menyusui setiap kali anak lapar, mengantuk, dan lelah. Lalu, apa yang bisa dilakukan?

Persiapan Proses Menyapih

Kenali persiapan proses penyapihan dengan matang agar anak dan Ayah Bunda terhindar dari stres

1. Pilih waktu terbaik 

V Bunda sudah yakin bahwa menyusui bukan satu-satunya cara ‘menyalurkan cinta’ 

V Ayah Bunda dan anak dalam keadaan sehat

V Anak tidak sedang menjalani perubahan besar lain 

Misalnya toilet training, sleep training, pindah rumah

2. Lakukan sounding dari jauh-jauh hari secara rutin

Pemberitahuan awal atau sounding dapat dilakukan misalnya dengan membacakan buku seputar proses penyapihan sebelum tidur. Sampaikan sugesti saat anak sedang menyusui dan dalam keadaan mengantuk  “2 minggu lagi kita tidak menyusui lagi ya, hanya pelukan sebelum tidur..”

“Bentar lagi gak nyusu lagi karena badan Adik semakin besar, susu Bunda sudah gak cukup lagi..”

3. Persingkat durasi menyusui anak mulai dari 2-5 menit

Misal: anak biasa menyusu 15 menit menjadi susui 13 menit pada malam kedua, 10 menit pada malam ketiga, dan seterusnya.

Hal ini Bertujuan agar produksi ASI tidak stop secara tiba-tiba dan mengurangi risiko pembengkakan dan nyeri pada payudara. Jika khawatir ia haus/lapar, berikan lebih banyak camilan di sore hari dan air putih sebelum tidur 

4. Ubah rutinitas lain untuk menidurkan anak selain menyusui

Ayah Bunda bisa mengubah rutinitas harian misalnya dengan:

  • Berpelukan dan dibelai lembut 
  • Baca buku bersama atau mendongeng
  • Pijat bayi 
  • Bergantian ditemani tidur hanya oleh Ayah, Nenek, atau pengasuh lainnya

5. Dalam fase adaptasi anak, pastikan Ayah Bunda konsisten 

Proses peralihan anak dari menyusui hingga berhenti bukanlah hal yang mudah, tentunya perlu kebiasaan konsisten yang dibangun supaya Anak juga yakin apa yang akan dilakukan oleh Ayah Bunda, ketika anak menangis dan meminta tetap menyusu respons yang Ayah Bunda bisa berikan seperti “Sedih ya Kak, pengen nyusu lagi. Tapi sudah selesai ya..”

“Saat Adik ngantuk, Bunda tetap temani di sini sambil peluk Adik.. Tapi tanpa menyusu lagi”

Yuk, sharing seputar tips menyapih di Support Group Tentang Anak akan ada informasi Konseling & Coaching Gratis. Gabung sekarang dengan klik ini!

Foto: Designed by freepik

Sumber:

https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnut.2022.726042/full

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua