Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Bullying

Cek 6 Tanda Anak Jadi Korban Bullying, Atasi dengan Ini

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog

Peristiwa adanya perundungan di usia anak-anak kerap kali terjadi, salah satunya yaitu perundungan di alami oleh seorang siswi sekolah dasar kelas 4, yang mana peristiwa tersebut disampaikan oleh ibunya di media sosial. Perundungan yang ia alami mulai dari ancaman, perlakukan kasar, seperti dic*kik oleh teman-temannya.

Perundungan atau yang disebut bullying ini menjadi momok anak usia sekolah. Sebagai orang tua bukanlah hal yang mudah untuk tahu apakah si Kecil menjadi korban bully  atau tidak selain ia menceritakan dirinya atau berkomunikasi secara terbuka.

Bila Ayah Bunda berusaha mengetahui apa yang terjadi pada si Kecil terutama persoalan bullying ada beberapa tanda yang dapat diperhatikan melalui 6 hal di bawah ini.

6 Tanda Anak Di-Bully

1. Mogok sekolah

Biasanya anak yang selalu murung atau tidak senang ketika sekolah, bisa jadi ada yang yang kurang mengenakan terjadi pada si Kecil. Ayah Bunda bisa mulai menanyakan apa alasan si Kecil enggan berangkat ke Sekolah, apakah ia merasa tidak enak badan atau sakit.

2. Kehilangan keinginan untuk beraktivitas

Anak yang aktif kemudian beberapa waktu belakangan menjadi tidak bersemangat saat melakukan apapun baik di rumah maupun di sekolah, salah satu tanda ini memungkinkan si Kecil adanya perubahan kondisi yang ia alami.

3. Menangis tanpa sebab

Emosi yang tidak meluap saat anak kesal, bisa jadi akan keluar saat perasaan-perasaannya terpendam lama sehingga tanpa sadar anak menangis seolah tidak ada yang terjadi, kemudian ia benar-benar tercurahkan emosinya.

4. Mudah marah dan sensitif

Jika anak menunjukkan reaksi emosional mudah marah dan kesal saat diajak bicara tentang sekolah atau aktivitas lain yang ia ikuti, ini juga bisa menjadi tanda bahwa anak menyimpan kecemasan terhadap kegiatan-kegiatan tersebut.

5. Menarik diri 

Bila seorang anak tidak secerewet seperti biasanya, mereka akan langsung pergi ke kamar setelah pulang sekolah, itu bisa menjadi tanda ada sesuatu yang tidak benar.

6. Ada memar atau luka fisik yang tidak dapat dijelaskan

Luka fisik yang nampak pada anak tentu salah satu tanda paling mudah terlihat yang segera Ayah Bunda harus waspadai dan komunikasikan dengan anak secara pelan-pelan, supaya ia mau menceritakan apa yang terjadi padanya sepulang sekolah atau kegiatan lain.

4 Cara Atasi Bullying

Berikut ini adalah yang bisa Ayah Bunda lakukan jika si Kecil mengalami perundungan atau bullying

1. Fokus dengarkan anak

Mendengarkan si Kecil… agar ia merasa didukung dan pastikan ia tahu itu bukan kesalahannya

Sebaiknya hindari mengatakan “Kok gitu aja takut? Lawan aja lah!”

“Cuekin aja kali” tetapi baiknya katakan “Apa yang Kakak rasakan saat dipukul?”

“Bunda selalu siap ya jika Adik mau cerita”

2. Apresiasi keterbukaan anak pada AyBun dan tawarkan bantuan

Anak yang mau menceritakan kejadian bullying merupakan sebuah hal yang patut disyukuri dan diapresiasi, karena tidak semua anak berani untuk mengungkapkan hal tersebut. Namun, tak jarang justru Ayah Bunda merespon dengan sebaliknya, maka Ayah Bunda bisa mengatakan hal seperti “Makasih Kak sudah cerita sama Ayah. Kira-kira apa yang bisa Ayah lakukan?”

3. Konsultasikan ke tenaga profesional

Jika ditemukan kondisi anak yang tidak baik-baik saja mulai dari fisik hingga psikis berkepanjangan dan mengganggu kesehariannya, segara hubungi tenaga medis profesional.

4. Jika bullying terjadi di sekolah, koordinasikan dengan pihak sekolah

Untuk menemukan solusi terbaik jangan saling menyalahkan dengan pihak orang tua lain, tetapi informasikan tindakan yang akan diambil Ayah Bunda dan anak, sambil tanyakan rencana penanganan yang disiapkan pihak sekolah.

Foto: Freepik

Sumber:

https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1857

https://raisingchildren.net.au/preschoolers/behaviour/bullying/preschool-bullying-helping

How to talk to your children about bullying | UNICEF

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua