Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Tabungan Bayi Baru Lahir

6 Tips Menabung Saat Ayah Bunda Baru Punya Bayi

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Riza Selfiana, S.Psi, CFP, QWP

Menjadi orang tua bukanlah perkara mudah. Tidak hanya wajib berkomitmen seumur hidup untuk merawat, membesarkan dan mencintai sang buah hati, Ayah Bunda juga harus menyiapkan biaya yang tidak sedikit, bahkan, sebelum si kecil lahir ke dunia. Untuk biaya perawatan antenatal (sebelum melahirkan) misalnya, ayah-bunda wajib mengeluarkan minimal Rp 200 ribu-Rp 500-ribu per bulan. Sedangkan, untuk kebutuhan persalinan dan perawatan setelah melahirkan, survei yang dilakukan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada tahun 2019 menyebutkan angka Rp 6 juta hingga Rp 50 juta.

Pengeluaran juga terus berlanjut setelah si kecil lahir. Berbagai macam kebutuhan bayi mulai dari susu formula (jika ibu tidak bisa memberikan ASI), perlengkapan bayi seperti pakaian, selimut, popok, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Begitu juga dengan pengeluaran untuk peralatan makan seperti botol susu dan dot hingga kebutuhan kesehatan bayi seperti imunisasi dan obat. Menurut laporan survei dari Kementerian Kesehatan Indonesia dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019, untuk pengeluaran kesehatan bayi saja, orang tua wajib menyediakan Rp 680 ribu. Namun, besaran tersebut berbeda-beda tergantung pilihan layanan kesehatan yang diambil.

Mengingat besarnya biaya, banyak orang tua yang mengeluh kesulitan menabung saat memiliki bayi. Padahal, menabung penting untuk menyiapkan dana kebutuhan mendadak atau kebutuhan penting di masa depan. Lantas, apa solusinya? Nah, bagi Ayah Bunda calon orang tua baru, jangan khawatir. Berikut ini sejumlah tips untuk menghemat pengeluaran sehingga bisa tetap menabung saat baru punya bayi.

Tips Menabung Harian dan Bulanan

1. Menabung dari Menghemat Kebutuhan Susu

Memberikan ASI eksklusif tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi bayi, melainkan juga menguntungkan secara finansial. Sayangnya, masih banyak orang tua yang tidak sadar bahwa menyusui ASI merupakan salah satu cara untuk menghemat uang. Bayangkan saja, jika Ayah Bunda berencana memberikan susu formula, maka biaya yang harus disiapkan berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta per bulan.

Agar nominal tabungan bisa lebih besar, usahakan untuk memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia 2 tahun. Dengan perhitungan kasar, maka dana yang bisa Ayah Bunda sisihkan sebagai tabungan bisa mencapai Rp 4,8 juta hingga 24 juta.

2. Menabung dari Menghemat Pengeluaran untuk Sepatu Bayi

Sepatu hanya diperlukan ketika bayi mulai belajar berjalan, dan bahkan pada tahap tersebut, bayi dapat belajar berjalan dengan kaki telanjang atau memakai kaos kaki anti-slip yang lembut. Jadi, jika Ayah Bunda ingin menghemat pengeluaran, sebaiknya tidak perlu membeli sepatu bayi hingga mereka mulai belajar berjalan. Namun, pastikan bahwa kaki bayi tetap hangat dan dilindungi dari potensi cedera atau goresan dengan memakai kaos kaki. Ayah Bunda bisa menghemat uang puluhan ribu rupiah hingga Rp 500 ribu dengan menunda pembelian sepatu.

3. Membeli Barang Multi-purpose

Cara lain yang bisa Ayah Bunda lakukan untuk menghemat biaya kebutuhan perlengkapan bayi adalah membeli barang serba guna. Contohnya, saat membeli baby tafel untuk kebutuhan mengganti popok hingga memandikan bayi, pastikan membeli produk yang dapat digunakan untuk menyimpan baju bayi. Dengan cara ini, Ayah Bunda bisa menghemat pengeluaran untuk kebutuhan lemari pakaian bayi.

4. Jangan Membeli dalam Partai Besar

Terkadang membeli barang dalam jumlah besar memang dapat menghemat karena harga per unitnya jadi lebih murah. Namun, dalam kebutuhan bayi, teori ini tidak selalu benar. Berikut ini sejumlah alasannya:

  • Kebutuhan bayi berubah-ubah dengan cepat: Kebutuhan bayi seperti popok, baju, atau susu dapat berubah dengan cepat seiring pertumbuhan bayi. Jika Ayah Bunda membeli barang dalam jumlah besar, kemungkinan akan ada barang yang tidak terpakai karena bayi sudah tumbuh lebih besar atau membutuhkan jenis yang berbeda.
  • Keterbatasan ruang penyimpanan: Karena barang yang dibeli banyak, maka Ayah Bunda butuh ruang penyimpanan yang besar. Jika Ayah Bunda memiliki ruang penyimpanan yang terbatas, membeli barang dalam jumlah besar bukan pilihan yang tepat.
  • Resiko kadaluarsa: Beberapa produk bayi seperti susu formula, makanan bayi, dan obat-obatan memiliki kedaluwarsa yang relatif pendek. Jika Ayah Bunda membeli dalam jumlah besar, risiko produk tersebut kadaluarsa sebelum terpakai akan lebih tinggi.

5. Menghemat dengan Menyetok Kebutuhan Bayi di Mobil

Usahakan untuk menyimpan berbagai kebutuhan bayi seperti popok, susu formula, bedak dan minyak telon di dalam mobil. Jika Ayah Bunda lupa membawanya ketika berlibur atau dalam perjalanan, Ayah Bunda akan menghemat pengeluaran yang tidak terduga karena harus membeli dengan harga yang bisa jauh lebih mahal.

6. Menghemat dengan Menggunakan Barang Bekas

Membeli barang-barang bekas seperti baju bayi, stroller, kereta dorong, dan mainan bayi tentu akan menghemat biaya dibandingkan membeli baru karena barang bekas dijual dengan harga yang lebih murah. Ayah Bunda juga dapat meminta atau meminjam sekian kebutuhan tersebut dari saudara atau teman yang sudah tidak memakainya lagi.

Nah, ayah-bunda, demikianlah tips menabung yang bisa Ayah Bunda terapkan ketika baru memiliki bayi. Pastikan untuk konsisten melakukan penghemat agar jumlah uang yang bisa ditabung jadi lebih maksimal. Selamat mencoba, semoga berhasil!

Foto: drobotdean / freepik

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua