vitamin-penambah-nafsu-makan-anak

Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak, Efektifkah?

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Setiap anak akan melalui masa growth spurt atau lonjakan pertumbuhan. Growth spurt menunjukkan perubahan pada fisik dan juga kebiasaan anak. Salah satu tandanya adalah berkurangnya nafsu makan. 

Perubahan nafsu makan pada anak pastinya membuat orang tua cemas. Ditambah lagi jika anak mulai kehilangan berat badan karena kondisi ini. Bunda mungkin terpikir untuk memberikan vitamin penambah nafsu makan anak untuk mengatasi masalah ini.

Tapi, sebelum membeli vitamin penambah nafsu makan anak, pastikan Bunda mengetahui dulu penyebab masalah makan pada anak. Apa saja penyebabnya dan apa akibatnya jika nafsu makan anak terus bermasalah? Dan apa rekomendasi vitamin penambah nafsu makan terbaik untuk anak? Yuk pelajari selengkapnya di sini!

Penyebab Anak Tidak Nafsu Makan

Sebelum mengetahui efektivitas vitamin penambah nafsu makan anak, Bunda harus tahu dulu penyebab anak sulit makan. Alasan anak susah makan dapat muncul dari dalam atau luar tubuh anak. Atasi berkurangnya nafsu makan anak dengan mengenali penyebabnya berikut ini!

1. Tidak Lapar atau Selalu Kenyang

Faktanya, nafsu makan anak cenderung tidak teratur setiap harinya. Satu hari, nafsu makan anak bisa menjadi sangat baik dengan melahap semua makanan yang disuguhkan orang tua. Keesokan harinya, bisa saja anak tidak makan selahap sebelumnya. 

Kondisi ini dapat membuat anak merasa tidak lapar di jam makan yang sudah ditentukan. Tapi, Bunda tidak perlu memaksa anak untuk makan, karena hal ini bisa menimbulkan stres yang justru memperparah kurangnya nafsu makan anak. 

Selain tidak merasa lapar, kurangnya nafsu makan anak juga bisa disebabkan oleh masih adanya rasa kenyang saat jam makan tiba. Hal ini dapat disebabkan oleh porsi makan yang berlebihan di jam makan sebelumnya. Mengonsumsi terlalu banyak susu dan jus juga bisa membuat anak mudah kenyang.

Untuk mengatasi kedua penyebab ini, Bunda dapat mengatur jam serta porsi makan anak. Pastikan anak tidak makan melebihi porsi dan jam makan yang sudah ditentukan. Bunda juga bisa memperingatkan anak bahwa tidak akan ada makanan lagi selain di jam makan yang sudah dibuat. Perlahan, anak akan menyesuaikan diri dengan jadwal makan yang sudah Bunda buat.

2. Mengantuk atau Kelelahan

Sama seperti orang dewasa, nafsu makan anak dapat menurun karena rasa kantuk atau terlalu lelah untuk makan sesuatu. Rasa kantuk seringkali muncul karena kelelahan. Oleh karena itu, Bunda perlu memerhatikan kadar aktivitas yang anak lakukan dan juga kualitas tidur anak.

Saat mengantuk, makanan yang disuguhkan mungkin terlihat kurang menarik di mata anak. Jika anak terus mengantuk di jam makan, Bunda bisa mengatur porsi makannya menjadi lebih ringan. Misal, jika anak rentan mengantuk di jam makan malam, Bunda bisa membuat porsi makan malam menjadi lebih ringan.

3. Sakit

Beberapa penyakit pada dapat memicu menurunnya nafsu makan, seperti sembelit, tumbuh gigi, sariawan, atau batuk pilek. Untuk mengatasi penyebab ini, Bunda dapat mengakalinya sesuai dengan penyakit yang dideritanya, seperti dengan meminum obat atau berkonsultasi dengan dokter. 

Bunda juga bisa menyesuaikan makanan yang dikonsumsi anak, seperti misalnya menghindari makanan pedas saat sariawan. Setelah anak mulai membaik, Bunda bisa memberikan makanan bernutrisi sedikit demi sedikit untuk mengembalikan nafsu makannya.

4. Bosan dengan Menu yang Ditawarkan

Mengonsumsi menu yang sama setiap harinya berpotensi membuat anak bosan dan menurunnya nafsu makan. Inilah salah satu tantangan orang tua, yaitu untuk membuat makanan semenarik mungkin bagi anak. Dalam hal ini, bukan berarti Bunda harus selalu menghias menu untuk si kecil, ya! 

Cobalah untuk membuat variasi menu untuk memperkenalkan berbagai makanan baru kepada anak. Bunda bisa mengulang menu yang sama 3–4 hari sekali. Jangan lupa untuk mempertimbangkan makanan yang tidak bisa anak konsumsi, seperti makanan pemicu alergi. 

5. Terlalu Fokus dengan Gadget atau Mainan

Anak-anak memiliki benda favorit untuk dimainkan, mulai dari gadget hingga mainan. Bermain dengan gadget atau mainan kesayangan tentunya menjadi aktivitas favorit anak. Namun, Bunda tetap harus membatasi jam bermain anak ketika jam makan sudah tiba. 

Anak yang terlalu fokus dengan gadget atau mainan dapat mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini disebabkan oleh anak yang tidak tertarik untuk makan dan lebih memilih untuk bermain. Anak yang terlalu asyik dengan gadget atau mainan cenderung kurang mampu menyadari rasa lapar dan rasa kenyang di dalam dirinya.

Jika dibiarkan, nafsu makan anak menjadi tidak stabil dan berpotensi mengalami malnutrisi. Dalam beberapa kasus, anak yang kecanduan gadget atau mainan juga dapat mengalami obesitas karena kelebihan nafsu makan. 

6. Stres

Nyatanya, anak kecil juga dapat mengalami stres, lho. Faktor psikologis seperti stres juga dapat membuat anak mengalami penurunan nafsu makan. Penyebab stres pada anak dapat berupa kematian orang terdekat atau hewan peliharaan, perundungan (bullying), hingga ekspektasi berlebihan dari orang tua kepada anak.

Untuk mengenali kondisi stres pada anak, Bunda dapat mengamati penurunan nafsu makan dan juga kesulitan tidur yang anak alami. Untuk mengatasinya, Bunda bisa mencoba membicarakannya dengan anak untuk meringankan beban pikirannya.

Dampak Negatif Anak Tidak Nafsu Makan

Perubahan nafsu makan anak memang normal terjadi. Namun, Bunda tidak bisa membiarkan kondisi ini terus terjadi pada anak, ditambah lagi jika anak mulai menunjukkan penurunan kondisi seperti berkurangnya berat badan atau tubuh yang lesu. 

Dalam beberapa kasus, jika penyebab penurunan nafsu makan tidak kunjung diatasi, anak berpotensi mengalami gejala yang lebih parah. Beberapa contoh gejalanya adalah terlalu lelah, demam, detak jantung yang meningkat, kekurangan elektrolit, hingga malnutrisi. 

Vitamin penambah nafsu makan anak kini banyak beredar di pasaran untuk membantu meningkatkan nafsu makan anak. Namun, sampai saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan hubungan langsung antara pemberian suplemen vitamin dengan perbaikan nafsu makan. 

Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui penyebab utama dari berkurangnya nafsu makan anak. Bisa jadi, nafsu makan anak dapat dikembalikan dengan perbaikan pola makan dan porsi makan. Namun, Bunda juga bisa mempertimbangkan vitamin penambah nafsu makan untuk menambah asupan gizi anak.

Rekomendasi 4 Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak 

Sambil mengatasi penyebab menurunnya nafsu makan anak, Bunda juga bisa coba vitamin penambah nafsu makan anak yang dapat membantu meningkatkan nafsu makan anak. 

Suplemen vitamin ini biasanya mengandung zat mikronutrien yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh, kekuatan tulang, metabolisme, hingga perkembangan otak. Beberapa contoh nutrisi dalam suplemen penambah nafsu makan adalah zinc, zat besi, vitamin B, dan minyak ikan. Inilah daftar vitamin penambah nafsu makan anak terbaik untuk Bunda coba:

1. Scott’s Emulsion

Bunda pastinya familiar dengan multivitamin Scott’s Emulsion. Suplemen ini sudah lama menjadi suplemen vitamin penambah nafsu makan terbaik untuk anak-anak. Scott’s Emulsion mengandung minyak hati ikan kod yang menjadi sumber vitamin A, vitamin D, serta asam lemak omega-3. 

Kandungan minyak hati ikan kod dan omega-3 diyakini mampu meningkatkan nafsu makan anak. Tidak hanya itu, kandungan ini juga dapat mengurangi rasa kembung atau kenyang yang membuat anak kurang nafsu makan. Scott’s Emulsion berbentuk seperti sirup dan terbagi menjadi 2 varian, yaitu Scott’s Emulsion Original Cod Liver Oil dan Scott’s Emulsion Vita Orange.

Scott’s Emulsion tidak hanya berguna untuk menambah nafsu makan, tetapi juga untuk memenuhi asupan vitamin A dan D, serta membantu tumbuh kembang anak. Anak dapat mengonsumsi Scott’s Emulsion 1–3 sendok per hari tergantung dari rentang usianya.

2. Fitkom Gummy 

Fitkom Gummy & Tablet adalah vitamin penambah nafsu makan anak dalam bentuk tablet kunyah. Fitkom Gummy terdiri atas beberapa varian, seperti Fruit & Veggies, Fiber Go, Calcium, Vit C & Zinc, Mini C, dan Multivitamin. Suplemen dalam beragam rasa ini bermanfaat untuk menambah nafsu makan anak dan menyediakan nutrisi tambahan.

Selain untuk menambah nafsu makan anak, suplemen Fitkom Gummy juga berguna untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak. Fitkom Gummy dianjurkan untuk diberikan setelah makan dengan takaran 3 gummy per hari.

3. Vidoran Gummy

Suplemen tablet kunyah berikutnya adalah Vidoran Gummy. Suplemen multivitamin ini hadir dalam berbagai rasa, seperti peach, apel, melon, stroberi, anggur, dan jeruk. Rasa buahnya yang lezat dan banyak disukai anak-anak membuat suplemen ini mudah dikunyah dan dikonsumsi oleh anak.

Ekstrak buah dan sayur di dalam Vidoran Gummy berperan untuk meningkatkan nafsu makan anak. Vidoran Gummy juga diyakini mampu menyediakan asupan tambahan vitamin C dan E yang penting bagi pertumbuhan anak. Vidoran Gummy dapat Bunda berikan 1 kali per hari setelah makan.

4. Blackmores Koalakids Fruity Fishies

Vitamin penambah nafsu makan selanjutnya adalah Blackmores Koalakids Fruity Fishies. Brand Blackmores sendiri sudah lama dipercaya sebagai multivitamin berkualitas untuk berbagai usia. Kini, Blackmores mengeluarkan multivitamin untuk meningkatkan nafsu makan dan memelihara kesehatan anak, yaitu Blackmores Koalakids Fruity Fishies.

Suplemen ini memiliki sumber alami omega-3 yang mampu menambah nafsu makan anak. Ditambah dengan kandungan EPA, DHA, dan vitamin E, Blackmores Koalakids Fruity Fishies berguna untuk membantu perkembangan otak serta proses pembelajaran anak. Rasa raspberry dan jeruk membuat suplemen ini tidak amis saat dikonsumsi. Bunda dapat memberikan suplemen ini 1 kapsul per hari setelah makan.

Itu dia macam-macam penyebab menurunnya nafsu makan anak dan rekomendasi suplemen untuk menambah nafsu makan anak. Ingatlah Bunda bahwa vitamin penambah nafsu makan anak bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan nafsu makan anak. Tapi, vitamin penambah nafsu makan anak dapat melengkapi asupan vitamin yang anak butuhkan.

Jika nafsu makan anak tidak kunjung membaik, bahkan diikuti dengan kondisi kesehatan yang menurun, jangan lupa untuk segera berkonsultasi ke dokter, ya!

Sumber:

dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Artikel Terkait

Lihat Semua