3 Suplementasi Penting untuk Bayi
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A
Setiap anak pernah melalui masa lonjakan pertumbuhan atau disebut growth spurt, salah satu tanda yang bisa dilihat adalah berkurangnya nafsu makan.
Perubahan nafsu makan pada anak pastinya membuat Ayah Bunda khawatir. Ditambah lagi saat anak mulai kehilangan berat badan. Ayah Bunda mungkin terpikir untuk memberikan vitamin penambah nafsu makan anak untuk mengatasi masalah ini. Eits, sebelum itu tahu gak sih Ayah Bunda ada 3 suplementasi yang perlu dikonsumsi si Kecil? Yuk, kenali 3 suplementasi penting untuk bayi di bawah ini!
3 Suplementasi untuk Bayi
1. Vitamin D
Sejak bayi lahir, IDAI atau Ikatan Dokter Indonesia merekomendasikan vitamin D dikonsumsi karena faktanya di Indoneisa 1 dari 2 bayi belum mengonsumsi vitamin D. Tak hanya untuk kesehatan tulang, tetapi vitamin D penting untuk kekebalan tubuh si Kecil dan vitamin D berpengaruh pada batuk pilek berulang serta mencegah infeksi saluran kemih.
Dosis vitamin D yang dibutuhkan sesuai usia:
- Usia anak 0-1 tahun 400 IU/hari
- Anak lebih dari 1 tahun 600 IU/hari
- Dewasa 19-50 tahun 600 IU/hari untuk pemeliharaan
- Wanita hamil & menyusui 600 IU/hari untuk pemeliharaan
Rekomendasi makanan yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan vitamin D
Makanan | Porsi | Vitamin D (IU) |
Salmon (liar) | 350 gram | 600-1000 |
Salmon ternak | 350 gram | 100-250 |
Tuna kaleng | 350 gram | 236 |
Sarden kaleng | 350 gram | 300 |
Jamur shitake (fresh) | 350 gram | 100 |
Telur rebus | 150 gram | 20 |
2. Zat Besi
Pemberian zat besi dianjurkan oleh IDAI sejak anak berusia 4 bulan terutama pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif karena kadar besi di ASI sudah mulai tidak mencukupi.
Zat besi sangat dibutuhkan oleh perkembangan otak anak karena berhubungan dengan risiko keterlambatan bicara, ADHD, dan keterlambatan perkembangan motor halus.
Dosis suplementasi zat besi yang diperlukani sesuai usia anak
- Bayi Berat badan baru lahir berat kurang dari 2500g dosisnya 3mg/kgBB/hari dengan lama pemberian usia 1 bulan sampai 2 tahun
- Bayi cukup bulan dosisnya 2 mg/kgBB/hari dengan lama pemberian usia 4 bulan-2 tahun
- Anak 2 - 12 tahun diberikan zat besi dengan dosis 1 mg/kgBB/hari dengan lama pemberian 2 kali seminggu selama 3 bulan berturut-turut tiap tahun
- Anak usia 12-18 tahun dosis pemberian zat besi 60 mg/hari dengan lama pemberian 2 kali seminggu selama 3 bulan berturut-turut tiap tahun
3. Vitamin A
Suplementasi vitamin A harus diberikan setiap 6 bulan sekali pada anak, vitamin A dapat diberikan sejak si Kecil berusia 6 bulan di bulan. Vitamin A diberikan pada bulan Februari dan Agustus, vitamin ini penting konsumsi karena bila si Kecil tidak memenuhi asupan suplementasi vitamin A yang cukup, akan berisiko adanya penyakit campak, infeksi saluran pernapasan anak, dan diare.
Rekomendasi suplemen vitamin A sesuai usia
- Anak 6-11 bulan dosis 100.000 IU dengan frekuensi satu kali pemberian
- Anak usia 12-59 bulan dosis 200.000 dengan frekuensi setiap 6 bulan di bulan Februari dan Agustus
Vitamin A tersedia gratis di puskesmas atau posyandu terdekat di tempat tinggal Ayah Bunda dan dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
- Menghubungi kader puskesmas atau posyandu terdekat
- Kapsul dapat dibagikan ke rumah masing-masing
- Jika tidak tersedia bawa anak ke puskesmas atau rumah sakit, lalu datang ke dokter atau perawat yang bertugas untuk kesediaan kapsul vitamin
Jadi sudahkah si Kecil mendapatkan 3 suplementasi tersebut? Yuk, lengkapi dosis suplementasi sesuai dengan usia anak dan pantau perkembangan si Kecil melalui aplikasi Tentang Anak!
Foto: www.freepik.com
Sumber:
https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/children-6-59-months-receiving-vitamin-a-supplements
https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-a/
https://americanbonehealth.org/nutrition/vitamins-for-bone-health
https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-pemberian-vitamin-a-untuk-anak
Vitamin D, Kebutuhan dan Rekomendasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2020.
American Academy of Pediatrics https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/Vitamin-D-On-the-Double.aspx
Artikel Terkait
Lihat SemuaAnak Diare Boleh Minum Susu? Intip Jawabannya Di Sini
Kesehatan AnakPahami Gejala & Penyebab Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Cara Mengatasinya
Kesehatan AnakRentang Kemampuan Fokus Anak Sesuai Usianya
Kesehatan AnakSetelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah? Ini Kata Dokter Anak!
Kesehatan AnakLakukan Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak!
Kesehatan Anak- Lihat Semua