ADHD: Kenali Gejala dan Cara Menanganinya

ADHD: Kenali Gejala dan Cara Menanganinya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Putu Ayuwidia Ekaputri, MSc

ADHD (Attention Deficit Hyperactiveity Disorder) merupakan gangguan perkembangan sarap berupa kesulitan fokus dan berkonsentrasi, serta sangat-sangat aktif. Jika tampak pada usia anak 4-18 tahun disertai masalah akademis dan perilaku harus segera dievaluasi oleh tenaga medis.

Eitss, tapi Ayah Bunda jangan keliru nih, apabila anak aktif sangat aktif,sulit diam, susah fokus, menolak saat diminta tenang hal tersebut normal untuk anak. SI Kecil memang harus bergerak aktif sebagai bagian dari perkembangan otaknya.

Selain itu, anak balita memang memiliki rentang fokus yang pendek hanya sekitar 3-15 menit. Lalu seperti apa ya ciri-ciri anak ADHD?

Gejala Anak ADHD

Diagnosis anak ADHD baru bisa ditegakkan pada usia 4-5 tahun, sehingga Ayah Bunda dapat mengenalinya sejak anak belum memasuki sekolah dan anak yang sudah memasuki usia sekolah seperti yang disebutkan di bawah ini.

Gejala Anak ADHD Sebelum Usia Sekolah

Si Kecil yang mengalami ADHD tak jarang tidak mampu mengenali kebutuhan dan keinginan orang lain. Mereka cenderung akan fokus dengan dirinya sendiri dengan tidak memedulikan orang lain. Contohnya, saat diminta untuk meminta bergantian dengan teman atau saudara kandungnya, ia akan tidak sabar untuk mengganggu dan meminta dirinya sendiri untuk mendapatkan yang ia mau.

Ciri-ciri atau gejala lain yang dapat ditemukan pada si Kecil yaitu

  • Bicara kurang jelas tidak bisa mengikuti rutinitas
  • Tidak betah duduk di kursi makan
  • Gampang dialihkan perhatiannya
  • Gelisah berlebihan

Tak jarang anak ADHD sering tidak bisa duduk diam. Mereka akan mencoba untuk bangun dan berlari, gelisah, atau bangkit dari kursinya ketika dipaksa untuk duduk. Kegelisahan dapat menyulitkan anak-anak dengan ADHD untuk bermain santai atau melakukan aktivitas yang tenang.

Gejala Anak ADHD Usia Sekolah

Anak ADHD akan cenderung sulit memperhatikan sesuatu, sekalipun saat ia ada seseorang yang sedang berbicara langsung kepada mereka. Si Kecil mungkin hendak berkata bahwa ia mendengarkan perkataan ibu, tetapi ketika diminta untuk melakukan atau mengulangi, ia tidak bisa. 

Selain itu anak ADHD sering melakukan hal-hal sampai tidak selesai, atau meletakkan barangnya dengan sembarangan dan tidak mengingat posisinya. Bukan hanya pelupa, berikut gejala lainnya yang dapat ditemukan pada anak usia sekolah:

  • Tidak bisa mengikuti pelajaran
  • Berantakan
  • Sering lupa barangnya
  • Gampang teralihkan
  • Terlalu banyak bicara dan tidak sabar untuk gentian bicara
  • Tidak mengerjakan sesuatu sampai selesai

Jika Ayah Bunda menemukan kondisi tersebut pada anak sampai ia terganggu pertumbuhan dan perkembangannya yuk konsultasikan ke tenaga profesional untuk mendapatkan terapi, yaitu terapi perilaku, terapi besi (dosis tinggi) jika terbukti kekurangan zat besi, serta obat-obatan sesuai anjuran dokter.

Ayah Bunda juga bisa menghubungi klinik terapis Anakku.id melalui aplikasi Tentang Anak, sehingga tidak perlu repot-repot lagi, lho! Yuk, unduh dan manfaatkan aplikasinya sekarang!

Foto: Tentang Anak Photostock

Sumber:

Wolraich et al (2019). Clinical Practice Guideline for the Diagnosis, Evaluation, and Treatment of Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder in Children and Adolescents. Pediatrics, 144(4), e20192528–. doi:10.1542/peds.2019-2528

Tseng PT, Cheng YS, Yen CF, Chen YW, Stubbs B, Whiteley P. Peripheral iron levels in children with attention-deficit hyperactivity disorder: a systematic review and meta-analysis. Sci Rep. 2018;8:788.

Artikel Terkait

Lihat Semua