Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
agar-asi-eksklusif-berhasil

Ingin Sukses ASI Eksklusif? Pastikan AyBun Lakukan Ini!

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Reza Fahlevi, Sp.A

ASI merupakan sumber makanan utama bagi bayi baru lahir. Bayi dianjurkan untuk mendapatkan ASI eksklusif, yaitu pemberian makanan berupa ASI kepada bayi tanpa ditambahkan makanan atau minuman lainnya. 

ASI eksklusif biasanya diberikan pada bayi baru lahir hingga berusia 2 tahun. Tapi, menginjak usia 6 bulan, bayi sudah mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Namun, pemberian ASI tetap perlu dilanjutkan demi mendukung pertumbuhan anak serta melindungi anak dan ibu dari berbagai macam penyakit. 

Bagi AyBun yang sedang hamil atau menyusui, tentunya wajib tahu manfaat ASI eksklusif serta  tips agar ASI eksklusif berhasil dilakukan di 6 bulan pertama usia anak. Simak selengkapnya di sini!

Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi dan Ibu Menyusui

Apakah AyBun pernah terpikir untuk tidak memberi ASI eksklusif dan berpindah ke susu formula? Tunggu dulu, AyBun! Faktanya, ASI eksklusif menyimpan manfaat melimpah tidak hanya untuk bayi, tetapi juga untuk ibu menyusui. Yuk kenali berbagai manfaat menakjubkan dari ASi eksklusif!

1. ASI sebagai Sumber Nutrisi Ideal untuk Bayi

Mayoritas dokter akan merekomendasikan ASI eksklusif di 6 bulan pertama usia bayi. Anjuran ini bukanlah tanpa alasan. ASI merupakan sumber makanan alami yang diproduksi oleh tubuh ibu. Komposisi ASI bahkan dapat menyesuaikan kebutuhan nutrisi bayi yang terus berubah seiring bertambahnya usia.

Sebagai contoh, saat bayi baru lahir, ibu akan memproduksi cairan kental kekuningan bernama kolostrum. Cairan ini mengandung tinggi protein, rendah gula, serta nutrisi penting lainnya seperti karbohidrat, lemak, kalium, dan vitamin. Kolostrum merupakan asupan gizi terbaik bagi sistem pencernaan bayi yang masih belum berkembang sempurna. Lama kelamaan, ASI ibu akan menjadi putih dan lebih encer untuk menyesuaikan kebutuhan bayi.

2. Meningkatkan Sistem Imun Bayi

Manfaat ASI eksklusif selanjutnya adalah meningkatkan sistem imun bayi. Hal ini disebabkan oleh kandungan antibodi melimpah yang ada di dalam ASI. Kandungan ini berguna untuk membantu melindungi tubuh bayi yang lemah dari serangan virus dan bakteri. 

Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif secara rutin berisiko lebih kecil dalam mengidap penyakit seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, hingga meningitis. Bsayi yang mendapatkan ASI eksklusif juga berisiko lebih kecil untuk terkena diabetes tipe 2 saat beranjak dewasa.

3. Memberikan Berat Badan Ideal

ASI eksklusif yang diberikan secara rutin dan teratur dapat membantu meningkatkan berat badan bayi hingga ke taraf ideal dan sehat. ASI eksklusif juga bermanfaat untuk mencegah obesitas di usia kanak-kanak. ASI sendiri lebih sedikit memicu hormon insulin dibandingkan susu formula, di mana hormon insulin berperan dalam pembentukan lemak.

Selain itu, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif mengandung lebih banyak leptin di dalam tubuh mereka dibandingkan bayi yang mendapat susu formula. Leptin sendiri adalah hormon penting yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. 

Bayi dengan ASI eksklusif juga bisa mengatur sendiri asupan ASI yang mereka butuhkan, yaitu dengan berhenti menyusu ketika sudah kenyang.

4. Meningkatkan Kecerdasan Anak

Memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama usia anak diyakini dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor sentuhan, kedekatan fisik, kontak mata, serta kandungan nutrisi dari ASI eksklusif. Tidak hanya itu, ASI eksklusif juga berdampak baik dalam perkembangan otak bayi dalam jangka panjang.

5. Mengurangi Berat Badan Ibu Menyusui

Berbanding terbaik dengan peran ASI eksklusif dalam meningkatkan berat badan bayi menjadi ideal, ASI eksklusif justru berperan dalam mengurangi berat badan ibu menyusui. Proses menyusui memang membakar lebih banyak kalori.

Setelah 3 bulan menyusui, Bunda mungkin akan merasakan peningkatan pembakaran lemak dibandingkan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif. Meski demikian, perubahan ini dapat bervariasi pada tiap ibu menyusui dan tidak terlalu signifikan.

6. Mengurangi Risiko Penyakit pada Ibu Menyusui

Sama seperti pada bayi, ASI eksklusif juga berperan dalam mengurangi risiko penyakit pada ibu menyusui. ASI eksklusif diyakini dapat mengurangi risiko penyakit kanker payudara dan ovarium pada ibu menyusui. ASI eksklusif juga dapat menghindarkan ibu dari risiko penyakit seperti tekanan darah tinggi, arthritis, penyakit jantung, hingga diabetes tipe 2.

7. Menjadi KB Alami

Manfaat ASI eksklusif lainnya adalah menjadi KB alami bagi ibu menyusui. Kondisi ini disebut sebagai metode amenore laktasi (MAL), yaitu metode kontrasepsi alami yang bersifat sementara. Metode ini bisa digunakan setelah persalinan dan wajib dalam kondisi belum menstruasi. 

Hormon prolaktin sebagai hormon pembentuk ASI memicu menurunnya hormon LH dan estrogen, yaitu hormon yang memelihara siklus menstruasi. Hasilnya, proses ovulasi (pematangan sel telur) tidak akan terjadi. MAL juga cenderung tidak memiliki efek samping, asalkan ASI eksklusif dilakukan secara rutin sebanyak 8 kali atau lebih selama 24 jam.

8. Hemat Biaya

Mulai dari popok hingga perlengkapan bayi lainnya, dapat dilihat bahwa biaya membesarkan anak dengan sehat tidaklah kecil. ASI yang diproduksi secara alami oleh tubuh ibu menyusui tentunya sangat membantu menghemat biaya asupan gizi bayi sehari-hari. 

Kelebihan ASI lainnya adalah Bunda juga tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli susu formula, membersihkan dan mensterilisasi botol bayi, atau menghitung berapa banyak jumlah susu yang diperlukan sang buah hati.

Tips & Trik Agar ASI Eksklusif Berhasil

Proses menyusui adalah proses belajar yang dilakukan oleh ibu dan anak. Mengetahui langkah yang tepat dapat membantu Bunda dalam memberikan ASI eksklusif secara optimal. Dengan demikian, bayi Bunda akan mendapatkan nutrisi yang mencukupi dari ASI eksklusif tersebut.

1. Buat Kontak Kulit dengan Bayi

Saat Bunda akan memberikan ASI eksklusif kepada anak, lakukan kontak kulit dengan cara memeluk anak selama proses menyusui. Sentuhan dan pelukan ibu akan membuat baik ibu dan bayi merasa nyaman. Kontak ini juga dapat memicu tubuh Bunda untuk mulai memproduksi ASI dan membangunkan reflek menyusui anak.

Kontak kulit selama menyusui memiliki banyak manfaat, lho. Beberapa di antaranya adalah menjaga bayi tetap hangat, meredakan stres dan tangisan bayi, mengatur kadar gula darah bayi, serta meningkatkan kedekatan antara ibu dan anak. Pastikan juga bayi berada di posisi yang nyaman saat menyusui, ya!

2. Kenali Tanda Bayi Lapar

Bayi Bunda menangis karena lapar? Sebenarnya, menangis justru menjadi tanda bahwa bayi sudah sangat kelaparan dan membutuhkan makanan. Bunda bisa mengenali beberapa tanda awal laparnya bayi tanpa harus menunggu tangisan si kecil. 

Beberapa tanda bayi lapar antara lain menjilat bibir, meletakkan tangan ke mulut, gelisah, serta menengok ke kanan dan ke kiri. Dengan mengenali tanda-tanda lapar bayi sejak dini, Bunda tidak perlu repot menenangkan bayi dulu sebelum memulai proses menyusui.

3. Konsumsi Makanan Bergizi

Menyusui adalah kegiatan yang cukup menguras energi, lho. Agar ASI eksklusif berhasil, ibu menyusui dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan kaya nutrisi. Makanan dengan gizi seimbang akan mempengaruhi jumlah dan kualitas dari ASI yang dihasilkan. Tidak hanya itu, makanan sehat yang dikonsumsi ibu menyusui juga akan didapatkan oleh bayi melalui ASI.

Selain mengonsumsi makanan bergizi, Bunda juga bisa menambahkan suplemen ke menu sehari-hari. Suplemen vitamin dan mineral dapat membantu meningkatkan asupan nutrisi harian. Tubuh Bunda akan lebih sehat dan dapat memberikan ASI secara optimal.

4. Mengetahui Teknik Dasar Menyusui

Agar ASI eksklusif sukses, Bunda juga perlu mengetahui teknik dasar menyusui yang tepat. Hal ini berpengaruh dalam membuat ibu dan bayi sama-sama nyaman. Teknik dasar ini meliputi cara pelekatan bibir bayi ke puting ibu menyusui dan juga posisi menyusui yang benar. Terdapat 3 jenis posisi menyusui, yaitu duduk, berbaring, dan seperti memegang bola.

Beberapa tanda posisi bayi yang benar saat menyusui adalah:

  • Bagian depan tubuh bayi bersentuhan dengan tubuh ibu
  • Dagu bayi bersentuhan dengan payudara ibu
  • Dada bayi bersentuhan dengan bagian bawah payudara ibu
  • Mulut bayi terbuka lebar dengan mulut bagian bawah bibir terbuka
  • Isapan bayi dalam dan perlahan
  • Puting susu tidak terasa sakit

5. Disiplin dan Percaya Diri dalam Menyusui

Bayi di minggu-minggu pertama usianya dapat menyusui setiap 2 hingga 4 jam sekali. Maka dari itu, disiplin memberikan ASI secara berkala menjadi salah satu kunci agar ASI ekslusif berhasil diberikan. Dengan rajin memberikan ASI, Bunda dapat memenuhi nutrisi bayi dengan baik.

Mengikuti disiplin, rasa percaya diri dari ibu menyusui juga berperan dalam kesuksesan ASI eksklusif. Emosi ini diyakini mampu mempengaruhi kelancaran proses menyusui. Dalam hal ini, Bunda harus yakin pada diri sendiri bahwa Bunda dapat memberikan ASI secara optimal. Rasa percaya diri juga dapat membantu mengurangi stres selama proses menyusui yang cukup melelahkan.

5. Dukungan dari Suami & Keluarga

Kesuksesan ASI eksklusif tidak hanya hadir dari ibu menyusui, tetapi juga dari suami dan keluarga yang suportif. Komentar negatif seperti mempertanyakan kualitas dan jumlah ASI sering kali menyakiti hati ibu menyusui. 

Suami dan keluarga perlu menyadari bahwa memberikan ASI eksklusif tidaklah mudah. Maka dari itu, memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu menyusui akan berpengaruh besar pada keberhasilan ASI eksklusif. Partisipasi orang terdekat, seperti suami, dalam proses menyusui juga dapat meningkatkan kedekatan antara ayah dan anak.

6. Konsultasi dengan Konselor Laktasi

Bagi AyBun yang belum memahami proses pemberian ASI dengan baik, konsultasi dengan konselor laktasi dapat menjadi solusi terbaik. Konselor laktasi adalah tenaga profesional keperawatan yang membantu para ibu baru dalam memberikan ASi kepada sang buah hati. AyBun dapat berkonsultasi dengan konselor laktasi setidaknya 2 kali, yaitu 1 kali sebelum kelahiran, serta 1 kali setelah kelahiran.

Jika ingin optimal, AyBun dapat berkonsultasi dengan konselor laktasi sebanyak 7 kali. Adapun waktu dan pembahasan dengan konselor laktasi adalah sebagai berikut:

  • Trimester Awal: Mengenali keuntungan dan manajemen menyusui
  • Trimester Akhir: Mengetahui proses, persiapan menyusui, dan kendala yang mungkin dihadapi
  • Bayi Lahir: Kontak kulit dan inisiasi menyusui dini
  • 24 Jam setelah Bayi Lahir: Evaluasi posisi dan pelekatan saat menyusui
  • 1 Minggu setelah Lahir: Mengeksplor kesulitan selama menyusui dan memberikan dukungan kepada AyBun
  • 2 Minggu setelah Lahir: Evaluasi kuantitas ASI serta kenaikan berat badan bayi
  • 1 Bulan setelah Lahir: Evaluasi kuantitas ASI serta kenaikan berat badan bayi

Itu dia manfaat dan langkah yang perlu Bunda lakukan agar ASI eksklusif berhasil diberikan kepada bayi. Proses ASI eksklusif merupakan proses pembelajaran antara ibu dan anak. Jadi, pastikan Bunda mendapatkan cukup dukungan baik dari dalam diri sendiri ataupun dari orang terdekat.

Jika AyBun mengalami kesulitan saat menyusui, atau merasa berat badan bayi tidak kunjung berkembang, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi dekat sebelum terlambat.

Foto: Pexels

Sumber:

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/program-pranatal-untuk-keberhasilan-menyusui

Patel, S., & Patel, S. (2016). “The Effectiveness of Lactation Consultants and Lactation Counselors on Breastfeeding Outcomes”. Journal of Human Lactation: Official Journal of International Lactation Consultant Association, 32(3), 530–541. https://doi.org/10.1177/0890334415618668

GUIDELINE WHO: COUNSELLING OF WOMEN TO IMPROVE BREASTFEEDING PRACTICES

https://www.cochrane.org/CD001141/PREG_support-breastfeeding-mothers

Ditinjau oleh:

dr. Reza Fahlevi, Sp.A

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua