Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
apakah-speech-delay-bisa-sembuh-sendiri

Apakah Speech Delay Bisa Sembuh Sendiri?

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Yuni Astria, Sp.A

Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda, sering kita temukan ada beberapa aspek yang berkembang lebih cepat dibandingkan yang lain. Misalnya, ada anak yang lebih dulu bisa berjalan sebelum lancar bicara.

Namun, AyBun harus hati-hati jika Si Kecil belum bisa mengucapkan sekitar 50 kata ataupun membentuk kalimat dalam dua kata karena bisa menandakan bahwa Si Kecil terkena speech delay

Speech delay terjadi saat perkembangan bahasa, ekspresif, dan artikulasi terlambat. Umumnya, tanda ini terlihat saat anak berusia 1 tahun. Tanda yang ditunjukan ialah belum bisa babbling, belum dapat menunjuk, belum bisa merespons pembicaraan, dan tidak paham gestur sederhana seperti dadah atau bye.

Hal ini terjadi bisa karena beberapa faktor, mulai dari faktor keturunan, gangguan kesehatan, kurangnya stimulus dari Ayah dan Bunda atau anak perlu membutuhkan waktu lebih banyak untuk belajar berbicara.

Kondisi ini tentu membuat Ayah dan Bunda khawatir. Lalu, apakah speech delay bisa sembuh sendiri? Agar Ayah dan Bunda dapat menangani kasus speech delay pada anak secara tepat, simak penjelasan berikut ini:

Fakta Speech Delay

Ada beberapa fakta speech delay yang wajib diketahui oleh Ayah dan Bunda. Keterlambatan bicara ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang mungkin terjadi pada kondisi anak, yakni sebagai berikut.

1. Kurangnya Stimulasi

Terkadang speech delay bisa disebabkan oleh kurangnya stimulasi seperti mengajak anak berbicara dan bermain bersama. Oleh karena itu, sulit bagi anak untuk secara alami mengerti setiap perkataan jika mereka tidak diajak bicara atau berinteraksi dengan orang lain. 

Kurangnya stimulasi verbal dapat menghambat anak mencapai tonggak perkembangan mereka.Peran orang tua sangat penting untuk melibatkan anak dalam percakapan. Selain itu, hindari screen time berlebih saat menonton TV ataupun bermain gadget karena dapat mengganggu perkembangan bahasa anak.

Hal ini karena screen time merupakan aktivitas yang dilakukan satu arah sehingga kurang tepat untuk dijadikan sarana untuk mengasah perkembangan berbicara dan bahasa Anak, terutama jika mereka belum mencapai usia 2 tahun dan kemampuan berbahasa mereka belum berkembang dengan baik.

2. Faktor Keturunan

Jika Ayah dan Bunda pernah mengalami speech delay saat kecil, anak bisa memiliki risiko yang sama. Pastikan AyBun membuat Si Kecil nyaman, berikan kesempatan pada anak untuk merespons, ya! Ajarkan mereka untuk berbicara secara perlahan dan bertahap, kata per kata.

3. Disebabkan oleh Autism Spectrum Disorder

Perlu diingat bahwa tidak semua speech delay disebabkan oleh kurangnya stimulasi dari orang tua ataupun karena faktor keturunan. Beberapa kasus speech delay bisa terjadi karena anak mengalami Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder). 

Anak-anak dengan gangguan autisme sering kali melakukan perilaku berulang, mengulang kata-kata, memiliki interaksi sosial yang terbatas, dan kemampuan berbicara yang terhambat.

4. Ada Masalah pada Mulut

Speech delay bisa disebabkan oleh masalah pada mulut, seperti ankyloglossia atau bibir sumbing. Ankyloglossia terjadi ketika lipatan di bawah lidah terlalu pendek, membuat anak kesulitan mengucapkan beberapa huruf seperti R, S, T, Z, D, dan L. Bibir sumbing juga dapat mempengaruhi kemampuan bicara anak karena struktur mulut yang berbeda dari yang normal.

5. Masalah Pendengaran

Masalah pendengaran bisa membuat anak sulit membentuk kata-kata, terutama jika ucapan yang mereka dengar terdistorsi. Meskipun sering terlewatkan, kehilangan pendengaran dapat diidentifikasi dengan mudah. 

Salah satu tanda umum adalah saat anak tidak mengenali orang atau benda yang disebutkan namanya, tetapi bisa jika ditunjukkan atau digerakkan. 

Apakah Speech Delay Bisa Sembuh Sendiri?

Terkadang speech delay bisa bersifat sementara dan membaik dengan sendirinya namun hal itu memerlukan banyak bantuan tambahan dari keluarga terdekat untuk menstimulasi Si Kecil.

Penting untuk mendorong anak untuk "berbicara" melalui gerakan atau suara. Stimulasi dengan menghabiskan banyak waktu bermain, membaca buku, dan mengajak Si Kecil ngobrol.

Dalam beberapa kasus, Si Kecil perlu bantuan lebih dari seorang profesional terlatih, seperti terapis bicara dan bahasa, agar mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai.

Selain itu, semakin cepat tindakan dilakukan, semakin banyak waktu dan peluang untuk meningkatkan keterampilan bicara anak.

Terapi untuk speech delay anak dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan, AyBun! Pastikan kartu BPJS AyBun dan anak aktif. 

Bawa anak ke fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS untuk diperiksa oleh Dokter Spesialis Anak (DSA). Jika terindikasi mengalami keterlambatan bicara, DSA akan memberikan surat rujukan untuk program terapi anak.

Cara Mengatasi Speech Delay

Peran Ayah dan Bunda cukup penting dalam perkembangan berbicara dan berbahasa anak. Untuk itu, AyBun dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengatasi speech delay pada anak.

1. Memberikan Stimulasi kepada Anak

AyBun dapat mengajak anak berbicara secara rutin, menyanyikan lagu, hingga membacakannya cerita. 

AyBun juga dapat mengajarkan anak tentang menebak-nebak suatu benda yang dapat dijawabnya dengan berbicara.

Ayah dan Bunda perlu melatih kecerdasan logika anak dengan memilih mainan yang dapat mengasah kemampuan kognitifnya hingga mengajarkan anak untuk bermain alat musik atau bernyanyi.

2. Membacakan Cerita kepada Anak

Selanjutnya, AyBun dapat membacakan cerita atau sebuah dongeng kepada anak. Usahakan untuk membaca buku yang penuh gambar dan menarik perhatian anak.

AyBun bisa meminta anak untuk menebak gambar yang ada di buku tersebut. Baca cerita dapat membuat daya ingat, imajinasi, dan tambahan kosakata untuk anak akan meningkat.

3. Membatasi Screen Time Gadget atau Televisi

Ayah dan Bunda perlu bijak dalam memberikan screen time televisi atau gadget kepada anak. Screen time yang terlalu lama dapat menghambat kemampuan berbicara anak.

AyBun dapat membatasi penggunaan gadget anak maksimal 2 jam perhari namun harus tetap dalam pengawasan orang tua agar konten yang ditonton sesuai dengan usianya. 

4. Berkonsultasi dengan Dokter atau Ahli

Peran para ahli, seperti dokter anak dan psikolog anak sangat penting dalam mengatasi speech delay. Ayah dan Bunda wajib membawa anak ke dokter spesialis atau psikolog agar mendapatkan penanganan yang tepat. Konsultasi diperlukan agar AyBun mengetahui penyebab anak mengalami speech delay.

Baca juga: ADHD pada Anak dan Bedanya dengan Autisme

Penutup

Berdasarkan artikel di atas, dalam beberapa kasus speech delay terkadang bisa sembuh sendiri, terutama jika keterlambatan tersebut bersifat sementara. 

Beberapa anak dapat membaik dengan bantuan tambahan dari keluarga dalam bentuk stimulasi verbal yang sangat kuat. 

Namun, dalam beberapa kasus, anak mungkin memerlukan intervensi lebih lanjut dari profesional terlatih, seperti terapis bicara dan bahasa, untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan berbicara secara optimal.

Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat. Untuk AyBun tetap terus semangat memberikan yang terbaik bagi Si Kecil. AyBun juga bisa cek jika ada tanda keterlambatan pada si Kecil melalui Skrining Perkembangan di aplikasi Tentang Anak, secara gratis!

Sumber:

Sumber Foto: Pexels

Sumber Referensi:

  • https://www.healthline.com/health/speech-delay-3-year-old-2#:~:text=A%20language%20delay%20is%20a,expressing%20themselves%20or%20understanding%20others.
  • https://kidshealth.org/en/parents/not-talk.html
  • https://kidshealth.org/en/parents/language-delay.html
  • https://www.expressable.com/learning-center/speech-and-language-issues/can-a-child-with-a-speech-delay-catch-up-on-their-own
Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua