bayi-menangis-terus

Macam-Macam Suara Tangisan Bayi dan Artinya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Tim Tentang Anak

Bayi menggunakan tangisan untuk berkomunikasi. Lewat tangisan, mereka mencoba memberi tahu AyBun kalau mereka sedang ‘membutuhkan sesuatu’ dan memberikan sinyal bahwa ada hal yang ‘tidak nyaman’ pada diri mereka.

Tapi banyak yang salah kaprah bahwa setiap kali bayi nangis kebanyakan dari kita langsung mikir, "Ah, pasti bayi sedang lapar" kemudian saat sudah diberi ASI secukupnya, bayi masih terus menerus menangis.

Jadi, penting nih buat AyBun untuk mengerti tangisan bayi karena tangisan merupakan cara bayi berkomunikasi. Entah itu menyampaikan bahwa ia lapar, takut, capek, ngantuk, sakit, ingin diperhatikan, kesal, bosan, maupun kondisi tubuh yang tidak menyenangkan.

Lalu muncul pertanyaan di otak AyBun “lho, bukannya semua tangisan bayi sama aja? Gimana cara bedainnya, Sismin?”

Lewat artikel ini, Tentang Anak akan menjelaskan berbagai jenis tangisan bayi dan menjelaskan maksud dari arti setiap tangisan itu. Plus, ada juga nih tips untuk membuat bayi menjadi lebih tenang. Simak selengkapnya:

Arti Tangisan Bayi

Tangisan bayi adalah bahasa pertama mereka untuk berkomunikasi. Setiap tangisan memiliki arti dan pesan tersendiri yang penting dipahami oleh orang tua untuk merespons dengan tepat:

1. Tangisan Lapar

Nah, AyBun, tangisan lapar bayi dapat dikenali dari bentuk mulut bayi saat menangis. Beberapa tanda tangisan bayi yang menunjukan ia lapar, antara lain:

  • Bayi yang lapar akan menjulurkan lidah atau membentuk bibir yang mencucup saat menangis. 
  • Dia juga akan menghisap benda di sekeliling yang dapat dijangkaunya, serta mengepalkan tangan ke mulut. Tangisan si Kecil yang sedang lapar ini akan semakin nyaring jika tidak disusui. 
  • Tanda lainnya dari bayi yang sedang lapar bisa juga ia menghisap jari-jarinya atau mengarahkan kepala dan wajahnya ke payudara Bunda.

TIPS: Segera susui Si Kecil ya. Bayi yang sudah merasa tidak lapar lagi umumnya akan langsung menghentikan tangisannya.

2. Tangisan Setelah Menyusu

Bayi yang menangis rewel selama berjam-jam dan tetap menangis meskipun telah diberi ASI, biasanya disebabkan oleh kolik, yaitu kondisi di mana gas menumpuk di dalam perut bayi.

Tips: Usap punggung bayi secara perlahan bisa membantunya merasa lebih tenang. AyBun juga bisa menidurkannya dengan posisi tengkurap agar perut yang sakit dapat tertopang. 

Untuk membantu mengeluarkan gas dari perut, coba tekuk lututnya sehingga ia bisa buang angin. Setelah gas keluar, biasanya tangisan bayi akan berhenti dan ia bisa tidur dengan nyenyak.

3. Tangisan Lelah atau Mengantuk

Untuk bayi yang merasa lelah atau mengantuk, beberapa tanda yang akan terlihat yakni:

  • Suara tangisan yang terdengar cenderung lemah. AyBun bisa menandainya dengan mendengar isakan bernada rendah disertai menguap
  • Tanda lainnya yakni ketika AyBun melihat tangannya sesekali mengusap ke mata atau menarik telinga.

TIPS: Untuk meredakan tangisan bayi yang sedang lelah atau mengantuk, AyBun dapat menyelimutinya. Cara ini membuat bayi merasa nyaman karena kehangatan yang menyerupai kondisi di dalam rahim. Tidak lupa, redupkan cahaya di ruangan tempat menidurkan bayi, dan pastikan ruangan tersebut tenang serta tidak bising.

4. Tangisan Marah atau Bosan

Salah satu jenis emosi yang bisa muncul pada bayi adalah marah. Bukan tidak mungkin loh, AyBun, makhluk kecil yang tampak tak berdaya tersebut dapat merasakan bosan, kesal, bahkan marah. Tanda Si Kecil sedang marah atau bosan yakni:

  • Terdengar dari suara tangisan yang berupa desahan, rengekan, hingga menjadi lengkingan
  • Tangisan dengan suara seperti "guuu" menandakan bahwa si Kecil ingin berinteraksi dengan orang lain. Namun, karena tidak ada yang mengajaknya berbicara, ia pun merasa bosan dan kesal.

TIPS: Jika menemukan kondisi bayi dengan jenis tangisan marah atau bosan, AyBun dapat mengangkat dan mengayunkan Si Kecil secara perlahan. Tepuk-tepuk lembut dirinya sambil bersenandung kecil ataupun mengajaknya ngobrol. 

5. Tangisan Tidak Nyaman

Bayi yang merasa tidak nyaman cenderung mengeluarkan tangisan yang terdengar sengau, repetitif, dan berpola. Untuk memastikan kondisinya, AyBun dapat meraba tangan dan kaki si Kecil. Jika tangan dan kaki bayi terasa dingin saat diraba dan terasa pula keringat yang menyertainya, kemungkinan besar bayi AyBun sedang merasa tidak nyaman.

TIPS: Untuk menenangkan bayi yang merasa tidak nyaman, AyBun dapat menggendong bayi dengan posisi tegak dan tepuk punggungnya dengan lembut sambil mencari tahu penyebabnya.

6. Tangisan karena Sakit

Jika si Kecil menangis dalam waktu yang lama dan terdengar lemas, AyBun boleh waspada bahwa ia sedang merasakan sakit.

TIPS: Menghadapi bayi yang menunjukkan gejala menangis seperti itu, sebaiknya coba raba keningnya, apakah ia menunjukkan suhu tubuh yang naik. Jika demam tidak turun, dan bayi mengalami kejang, muntah, atau tidak mau menyusu, segera periksakan ke dokter.

7. Tangisan Karena Ruam atau Popok yang Kotor

Mengenali tangisan bayi karena popok yang kotor cukup mudah; selain menangis, si Kecil biasanya juga mengangkat-angkat kakinya karena merasa risih dengan kelembapan dan nyeri yang dirasakannya.

TIPS: Jika AyBun melihat tanda-tanda ini, segera periksa popoknya dan gantilah dengan yang bersih dan kering.

Ingat, kontak antara kulit bayi dengan urin dan tinja dapat memicu ruam popok. Untuk menjaga kulit bayi tetap sehat, AyBun bisa rutin mengoleskan lotion yang diformulasikan khusus untuk bayi. 

Pilihlah lotion yang mengandung multiple ceramides dan colloidal oatmeal untuk melembutkan serta melindungi kulit dari gesekan, sekaligus meningkatkan pertahanan kulit (skin barrier) bayi.

Baca juga: Warna Feses atau BAB Anak yang Berbahaya dan Cara Mengatasinya

Penutup

Dengan mengenali berbagai jenis tangisan dan tanda-tanda yang menyertainya, AyBun akan semakin peka dan sigap dalam menghadapi situasi ini. Semoga panduan ini membantu AyBun dalam merawat dan memahami si Kecil dengan lebih baik, sehingga mereka selalu merasa nyaman dan bahagia.

Untuk memantau kesehatan dan kebutuhan harian Si Kecil, jangan lupa untuk menggunakan fitur tracker di aplikasi Tentang Anak. Dengan fitur ini, AyBun dapat dengan mudah melacak frekuensi BAB, jumlah minum dan makan, sertajam tidurbayi.

Sumber:

Sumber Foto: Pexels

Sumber Referensi

Ditinjau oleh:

dr. Reza Fahlevi Sp.A

Artikel Terkait

Lihat Semua