cara-gendong-anak

Cara Gendong Bayi yang Benar Sesuai Usia

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Yuni Astria, Sp.A

Menggendong ternyata memberikan banyak manfaat pada anak. Saat menggendong bayi, Bunda bisa memberikan kehangatan pada tubuhnya. Tidak hanya itu, jika digendong dengan tepat dapat membantu perkembangan emosional, sehingga anak merasa lebih tenang dalam dekapan Bunda.

Mengingat tubuhnya yang belum sekuat orang dewasa, cara gendong bayi pun tidak bisa sembarangan. Otot kepala, leher, lengan, dan kaki bayi di usia beberapa bulan masihlah lemah. Jika salah mengangkat dan menggendong bayi, bayi berisiko mengalami cidera hingga kerusakan otak.

Cara menggendong anak dapat dibedakan menurut rentang usianya. Bayi yang baru lahir dengan otot yang masih lemah akan berbeda dengan bayi yang lebih besar. Kenali macam-macam cara gendong anak yang tepat sesuai usianya di sini!

Tips Menggendong Bayi yang Tepat

Menggendong anak memanglah gampang-gampang susah, Bunda. Namun, Bunda harus yakin pada diri sendiri untuk dapat memberikan kasih sayang melalui gendongan dan pelukan hangat. Cara gendong anak yang tepat membutuhkan posisi tangan Bunda dan posisi bayi yang benar. Berikut ini adalah beberapa tips menggendong anak sesuai dengan rentang usianya:

1. Bayi Usia 0–6 Bulan

Bayi baru lahir tentunya masih belum kuat untuk menopang kepalanya. Maka dari itu, saat mengangkat dan menggendung bayi baru lahir, Bunda perlu menyangga kepala, leher, dan kakinya agar tidak menggantung atau menjuntai kemana-mana. 

Saat mengangkat bayi, selipkan satu tangan di antara kepala dan leher bayi. Gunakan tangan lain untuk menopang punggung dan bokong bayi. Selanjutnya, posisikan bayi agar tegak lurus dan bersandar antar dada menghadap Bunda. 

Cobalah untuk menyandarkan bayi ke dada atau bahu Bunda. Saat menggendong bayi dengan posisi tegak lurus, pastikan panggul bayi berada dalam posisi jongkok terbuka dengan kaki membentuk huruf M. Lalu, pastikan wajah bayi tidak tertutup badan atau gendongan agar bayi tidak mengalami kesulitan bernapas.

Cara gendong anak lainnya di rentang usia 0–6 bulan adalah dengan posisi bayi yang terlentang dengan kedua tangan bayi berada di atas. Pada posisi ini, bayi dapat ditempatkan sejajar dengan dada Bunda, dengan sisi kanan atau kiri tubuh bayi menempel dengan tubuh Bunda. 

Posisi bayi terlentang memungkinkan kontak mata langsung antara Bunda dan bayi. Pastikan kedua lengan Bunda menopang kepala, leher, punggung, hingga kaki bayi. Bunda juga bisa mengajak bayi berbicara saat melakukan posisi menggendong ini. Dalam melakukan posisi gendongan di atas, selalu pastikan bahwa kepala, punggung, dan kaki si kecil selalu tersangga dengan nyaman dan aman.

Bunda juga bisa menggunakan kain jarik untuk membantu menggendong si kecil. Kain ini terbukti aman untuk bayi baru lahir asalkan kain jarik dapat terikat di tubuh Bunda dengan kuat. Pastikan juga bayi tetap bisa bernapas saat digendong dengan kain jarik, ya!

2. Bayi Usia 6–9 Bulan

Memasuki usia 6 bulan, bayi sudah mulai mampu menopang kepalanya sendiri. Namun, Bunda tetap disarankan untuk menopang kepala bayi agar lebih aman saat menggendongnya. Pada rentang usia 6–9 bulan, Bunda bisa melakukan gendongan tegak lurus pada bayi. 

Posisikan bayi tegak lurus dengan menghadap ke Bunda. Posisi ini juga bisa digunakan untuk menenangkan bayi dengan mengusap perlahan punggung bayi serta mengayunkan tubuhnya perlahan. 

Posisi gendongan lainnya yang bisa Bunda coba adalah menempatkan bayi untuk duduk di sisi kanan atau kiri Bunda. Cara ini dapat merangsang kemampuan bayi untuk lebih kuat dalam mengangkat kepalanya. Jangan lupa untuk menyangga punggung dan pinggang bayi agar tidak terjungkal. Pastikan posisi panggul tetap terbuka dan paha atas tersangga dengan baik.

Di rentang usia ini, Bunda sudah bisa menggunakan baby carrier saat menggendong bayi. Karena si kecil yang semakin berat, baby carrier berguna untuk meringankan Bunda saat menggendong bayi. Posisikan tubuh bayi menghadap ke depan saat menggunakan baby carrier. Cara ini bertujuan agar bayi tidak kesulitan bernapas dan dapat melihat lingkungan di sekitarnya.

3. Bayi Usia 9–12 Bulan

Bayi di rentang usia 9–12 bulan sudah sangat aktif menjelajahi dunia di sekitarnya. Anak juga sudah mampu mengangkat kepala dan menahan kakinya saat digendong dengan tubuh tegak. Anak akan mulai merangkak dan bertahap hingga berjalan sedikit demi sedikit. 

Pada usia ini, Bunda dianjurkan untuk mengurangi frekuensi menggendong dibandingkan usia sebelumnya. Cara ini bertujuan untuk membiarkan anak mengeksplorasi sendiri lingkungan sekitar.

Namun, Bunda tetap bisa menggendong si kecil sebagai bentuk kasih sayang. Pastikan kepala dan leher si kecil dapat bergerak bebas saat Bunda menggendongnya. Bunda juga perlu menjaga tubuh dan kaki bayi agar tersangga dengan baik. Selebihnya, biarkan bayi belajar merangkak dan berjalan sendiri untuk melatih kakinya agar lebih kuat.

Demikian cara gendong anak yang tepat sesuai rentang usianya! Apakah Bunda sudah menggendong si kecil dengan benar? Bagi para orang tua, terutama orang tua baru, menggendong anak mungkin terasa canggung dan menakutkan, apalagi si kecil masih rapuh dan berkembang. 

Tapi, menggendong adalah salah satu cara terbaik untuk menyampaikan kasih sayang orang tua kepada bayi, terutama di usianya yang masih beberapa bulan. Bunda juga bisa meningkatkan ikatan dengan bayi selama proses penggendongan. Dengan cara menggendong yang tepat, Bunda dapat mengoptimalkan manfaat yang diberikan. Jadi, tidak perlu takut lagi, ya!

Sumber:

Sumber:

  • hipdysplasia.org/baby-wearing
  • Booklet “Menggendong Yang Benar” by dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR-K (2019)
  • https://publications.aap.org/aapnews/news/14009
Ditinjau oleh:

dr. Yuni Astria, Sp.A

Artikel Terkait

Lihat Semua