autis-gadget

Gadget Ternyata Dapat Menyebabkan Autisme, Orang Tua Perlu Ketahui Hal Ini

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Autism spectrum disorder (ASD) merupakan kelainan perkembangan saraf yang disebabkan oleh perbedaan pada otak. Seringkali tidak ada yang terlihat berbeda dari penampilan orang dengan ASD dan orang biasa pada umumnya. Namun, orang dengan ASD biasanya mengalami gangguan berperilaku, berkomunikasi sosial, interaksi, dan berbahasa. Mereka juga bisa menunjukkan cara belajar yang berbeda dengan orang kebanyakan.

Selain itu, kemampuan orang dengan ASD bisa sangat berbeda antara satu dan lainnya. Misalnya, beberapa orang dengan ASD bisa memiliki keterampilan bercakap sangat tinggi, tetapi pada yang lainnya kemampuan nonverbal.

Begitu pula, beberapa orang dengan ASD butuh banyak bantuan dalam kehidupan sehari-hari mereka, sedangkan yang lain dapat bekerja dan hidup dengan sedikit bantuan atau bahkan tanpa bantuan sama sekali.

Penyebab Autisme

Pada bayi, gejala ASD dapat terlihat dari absennya aksi menatap mata. Bayi berusia dua bulan umumnya sudah mulai mampu menatap mata AyBun dan berinteraksi melalui senyum atau tawa kecil. Pada bayi dengan ASD, alih-alih menatap, matanya bisanya 'jelalatan' atau tidak fokus.

Perbedaan kondisi genetik diketahui merupakan salah satu penyebab kasus ASD. Namun sebagian lainnya belum diketahui sebabnya. Hingga kini pun, para ilmuwan masih terus menggali penyebabnya dan bagaimana penyebab-penyebab tersebut mempengaruhi para penderita autisme.

Meskipun penyebabnya multifaktorial (genetik dan lingkungan), paparan gagdet ternyata menjadi salah satu faktor risiko gangguan ASD, lho!

Ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri. Terlebih di era saat ini, tidak jarang kita melihat AyBun yang memberikan gadget kepada anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang, bahkan kepada bayi.

Perlu diketahui, bahwa usia 0 – 5 tahun merupakan masa emas atau golden period dari perkembangan otak anak. Setelah 5 tahun, otak anak masih berkembang meskipun tidak secepat sebelumnya.

Jika si Kecil sudah dibiasakan mengkonsumsi gadget sejak dini, terlebih di masa emas perkembangan otaknya, dia akan menjadi terlalu fokus, tidak mau diganggu, sehingga di situ lah perkembangannya menjadi terganggu bahkan berhenti. Hal inilah mengapa gadget disebut-sebut dapat memicu autisme pada anak.

Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Apa yang dapat AyBun lakukan untuk meminimalkan risiko autisme pada si Kecil kesayangan? Sebetulnya, ada beberapa hal yang dapat AyBun lakukan sedari dini demi perkembangan saraf si Kecil.

Pertama, jauhkan gadget dari anak. Hindarkan paparan gadget sejauh mungkin, terlebih pada anak usia di bawah usia 18 bulan. Pada usia emas ini, sebaiknya jangan berikan anak menonton TV. Kalaupun ada aktivitas ‘main game’ hanya boleh sebatas video chatting.

Kedua, atur jadwal screen time atau menyaksikan layar screen. Ini untuk anak usia di atas 18 bulan. Atur jadwal screen time sesuai dengan pedoman usia dan dibagi menjadi 2-3 sesi per hari. Sebagai contoh, anjuran screentime untuk anak usia 2 tahun hanya maksimal 1 jam. Untuk itu, AyBun dapat membaginya menjadi 15 menit pada pagi hari, 15 menit pada siang hari, dan 15 menit pada sore hari.

Ketiga, rutin bermain fisik. AyBun, bermain merupakan salah satu aktivitas yang mampu meningkatkan perkembangan anak baik secara motorik, sensori, maupun kognitif. Ajak anak untuk bersama-sama bermain atau beraktivitas fisik bersama AyBun. Lakukan hal ini secara rutin.

Keempat, dan terpenting, menjadi contoh. Penting sekali untuk memastikan bahwa AyBun menjadi contoh untuk anak. Jangan sampai, AyBun melarang anak bermain gawai, tetapi malah asyik sendiri dengan gawainya.

❌ Melarang anak tapi AyBun sibuk bermain gawai 

✅ Singkirkan distraksi gawai saat bersama anak

Ada beberapa contoh gejala yang menunjukkan adanya keterlambatan atau bahkan hilangnya kemampuan motorik, sensorik, maupun kognitif pada si Kecil. Misalnya, si Kecil tidak menoleh pada usia 6-12 bulan, tidak babbling atau menunjukkan mimik wajah yang wajar atau mampu menunjuk pada usia 12 bulan, tidak ada kata berarti pada usia 16 bulan, tidak ada kalimat 2 kata pada usia 24 bulan, atau hilangnya kemampuan yang anak sudah bisa lakukan.

Jika dalam proses tumbuh kembang si Kecil AyBun menemukan beberapa gejala tersebut di atas, sebaiknya AyBun segera konsultasi ke dokter.

Sumber:

What is Autism Spectrum Disorder? | CDC

Hati-hati, Senang Main Gadget Sejak Kecil Disebut Picu Autisme pada Anak (detik.com)

Ditinjau oleh:

dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Artikel Terkait

Lihat Semua