5 Alasan Mengapa Penggunaan Bedak Bayi Tidak Dianjurkan
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A
Ayah dan Bunda pasti sudah tidak asing lagi dengan bedak bayi yang biasa digunakan saat si Kecil selesai mandi. Tapi tahukah Ayah dan Bunda kalau ternyata pemakaian bedak bayi sudah tidak dianjurkan?
American Academy of Pediatrics (AAP) juga merekomendasikan untuk tidak menggunakan bedak bayi. Ini karena bayi tidak benar-benar membutuhkannya dan terkadang bedak bayi bisa menimbulkan bahaya untuk si Kecil.
Lalu, apa saja bahaya bedak bayi?
Untuk mengetahui alasannya, yuk simak pembahasan lengkap tentang bahaya bedak bayi dan alternatif untuk mengganti bedak bayi di bawah ini!
Bahaya Bedak Bayi
Saat membersihkan tubuh si Kecil dengan sabun atau perlengkapan lainnya tentu harus memperhatikan kandungan dan bahan yang aman untuk digunakan.
Selain sabun, biasanya Ayah dan Bunda akan memberikan minyak telon dan bedak bayi, tapi ternyata pemakaian bedak bayi sudah dilarang lho.
Bedak bayi dilarang digunakan karena mengandung talc yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dan berperan sebagai pengharum atau fragrance.
Namun, keduanya tidak direkomendasikan untuk dipakai oleh bayi, mengapa?
Berikut ini adalah 5 (lima) alasan mengapa penggunaan bedak tabur bayi tidak dianjurkan:
1. Iritasi pada kulit bayi
Penggunaan bedak bayi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, seperti iritasi pada kulit yang sensitif. Ini karena kulit bayi masih sangat sensitif dan mudah teriritasi.
Dalam hal ini, penggunaan bedak bayi dapat menyebabkan masalah kulit seperti gatal, merah, dan bahkan bintik-bintik merah di kulit bayi.
2. Iritasi saluran pernapasan
Bayi yang masih kecil sangat rentan terhadap iritasi saluran pernapasan, terutama jika mereka terhirup partikel-partikel bedak yang halus seperti bedak tabur bayi.
Iritasi saluran pernapasan ini kemudian dapat menyebabkan batuk, pilek, dan sesak napas pada si Kecil.
3. Reaksi alergi
Penggunaan bedak bayi ternyata juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa bayi. Reaksi alergi ini dapat menyebabkan gatal, bintik-bintik merah, dan bahkan edema pada kulit bayi.
Sementara itu, reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan sesak napas, mual, dan bahkan kehilangan kesadaran.
4. Penyumbatan pori-pori
Bahaya bedak bayi yang selanjutnya adalah penyumbatan pori-pori. Penyumbatan ini dapat menyebabkan kulit bayi menjadi berminyak dan bahkan berjerawat.
Jika tidak ditangani dengan benar, infeksi yang disebabkan oleh penyumbatan pori-pori juga dapat menyebar dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
5. Risiko kanker
Bahaya penggunaan bedak tabur pada bayi yang terakhir adalah memunculkan risiko kanker di kemudian hari.
Penggunaan bedak tabur pada bayi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Terutama bedak talc yang mengandung asbes, yang telah terbukti memiliki sifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) jika terhirup dalam jangka waktu lama.
Sebagai orang tua, Ayah dan Bunda tentu sangat tidak menginginkan hal-hal di atas terjadi pada sang buah hati bukan?
Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan bedak tabur pada bayi untuk menghindari bahaya yang tidak diinginkan seperti di atas ya AyBun!
Jika Ayah dan Bunda sudah terlanjur menggunakan bedak bayi dan menemukan adanya masalah, sebaiknya Ayah dan Bunda segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Alternatif Pengganti Bedak Bayi
Bedak bayi biasanya digunakan untuk membuat kulit bayi terlihat halus dan lembab. Tak jarang orang tua menggunakannya untuk mengatasi ruam popok pada kulit si Kecil.
Selain itu, bedak bayi juga umum digunakan untuk menyerap kelebihan minyak pada kulit bayi atau untuk menyamarkan bekas jerawat.
Namun, seperti yang sudah dijelaskan di atas, penggunaan bedak bayi ternyata tidak dianjurkan, dan malah memiliki risiko bahaya yang tidak diinginkan.
Lalu, apa alternatif yang dapat digunakan Ayah dan Bunda untuk mengganti fungsi bedak bayi?
Ayah dan Bunda bisa memilih untuk menggunakan lotion atau cream bayi untuk membantu menjaga kulit bayi tetap lembab dan halus tanpa menyebabkan iritasi atau infeksi pada si Kecil.
Jika Ayah dan Bunda khawatir tentang kelembaban atau kesehatan kulit si Kecil, Ayah dan Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli kulit untuk mendapatkan saran yang tepat.
Cara Mencegah Ruam Popok Tanpa Menggunakan Bedak Bayi
Apakah Ayah dan Bunda masih memakaikan bedak bayi dengan alasan untuk mencegah ruam popok pada kulit si Kecil?
Tahukah Ayah dan Bunda kalau ternyata selama ini belum ada studi yang membuktikan penggunaan bedak dapat mencegah ruam popok.
Nah, daripada Ayah dan Bunda menggunakan bedak bayi lebih baik lakukan cara di bawah ini untuk mencegah ruam popok pada kulit si Kecil.
Berikut adalah langkah tepat mencegah ruam popok:
- Ganti popok anak setiap 4 jam sekali.
- Pastikan ukuran popok sesuai agar ada sirkulasi udara.
- Utamakan penggunaan popok kain untuk anak dengan kulit sensitif.
- Cukup bersihkan organ intim anak dengan air.
- Hindari penggunaan tisu basah/sabun yang mengandung pewangi dan alkohol.
- Keringkan area bokong sebelum dipakaikan popok. Jangan digosok, sebaiknya ditepuk-tepuk lembut dengan tisu/handuk.
- Pada bayi yang mudah ruam, dapat diberikan krim yang mengandung zinc oxide sebagai pelindung/barrier kulit bayi.
Itu dia pembahasan tentang bahaya bedak bayi, alternatif yang dapat digunakan untuk menggantinya, dan cara mencegah ruam popok pada kulit si Kecil yang perlu Ayah dan Bunda ketahui.
Setelah mengetahui beberapa bahaya bedak bayi, sebaiknya hindari penggunaan bedak bayi untuk menjaga kesehatan kulit si Kecil.
Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kandungan dan bahan yang digunakan pada produk-produk si Kecil. Pastikan Ayah dan Bunda memilih produk yang aman dan sesuai dengan kebutuhan kulit si Kecil ya!
Foto: www.pexels.com
Sumber:
https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-home/Pages/Make-Babys-Room-Safe.aspx
https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/diapers-clothing/Pages/Diaper-Rash.aspx
https://www.whattoexpect.com/first-year/talcum-powder-for-babies#:~:text=The%20American%20Academy%20of%20Pediatrics,if%20a%20lot%20is%20inhaled.
Foto: www.pexels.com
Sumber:
https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-home/Pages/Make-Babys-Room-Safe.aspx
https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/diapers-clothing/Pages/Diaper-Rash.aspx
dr. Ganda Ilmana, Sp.A
Artikel Terkait
Lihat SemuaCara Menangani Campak pada Bayi
Masalah KesehatanApakah Speech Delay Bisa Sembuh Sendiri?
Masalah KesehatanTak Perlu Cemas, Intip Cara Atasi Batuk Pilek pada Bayi dan Anak
Masalah KesehatanRuam Popok pada Bayi, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya
Masalah KesehatanGejala, Penyebab dan Cara Mengobati Tipes pada Anak
Masalah Kesehatan- Lihat Semua