Banyak Nyamuk di Rumah? Hati-Hati Jangan Gunakan Obat Nyamuk Ini
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A
Nyamuk dapat menggigit si Kecil saat ia tidur atau bahkan saat ia beraktivitas. Gigitan nyamuk bisa membuat bentol-bentol merah pada kulit hingga menimbulkan rasa gatal. Hal tersebut pastinya membuat bayi merasa tidak nyaman.
Apabila terus digigit nyamuk, bayi akan berusaha menggaruk bekas gigitan tersebut. Sehingga tak jarang Ayah Bunda menyediakan obat nyamuk untuk mengurangi dan membasmi nyamuk di rumah.
Penting diketahui ternyata tidak semua obat nyamuk memiliki kandungan yang aman untuk si Kecil. Jadi, Ayah Bunda harus bersikap selektif agar obat nyamuk tidak membahayakan.
Obat anti nyamuk kerap sebagai pilihan untuk mencegah gigitan nyamuk yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti demam berdarah (DBD) atau malaria, termasuk pada bayi. Namun, Ayah Bunda harus lebih berhati-hati karena tidak semua jenis obat anti nyamuk aman untuk bayi.
Seperti penggunaan obat nyamuk elektrik, bakar, ataupun semprot tidak direkomendasikan terutama untuk anak, lho! Obat nyamuk tersebut bersifat polutan, sehingga meningkatkan risiko iritasi dan alergi saluran napas pada anak.
Jadi, apa yang aman untuk si Kecil? Berikut 2 kandungan obat nyamuk yang aman dan direkomendasikan American Academy of Pediatrics atau AAP.
2 Kandungan Obat Nyamuk yang Aman untuk Anak
1. DEET (Diethyltoluamide)
Bahan aktif yang umum digunakan pada obat antinyamuk, yaitu diethyltoluamide atau DEET. Zat ini dinilai efektif untuk menangkal gigitan nyamuk. Meski demikian, bayi berusia 2 bulan ke bawah tidak boleh memakai obat antinyamuk mengandung DEET.
Dosis obat antinyamuk juga perlu diperhatikan. Jangan pilih obat antinyamuk yang mengandung DEET sebanyak 30 persen atau lebih. Takaran tersebut tidak direkomendasikan untuk si Kecil. Lagi pula, tinggi rendahnya konsentrasi DEET tidak berhubungan dengan efektivitas menangkal nyamuk.
Sebagai contoh, obat antinyamuk yang mengandung DEET sebesar 10 persen efektif mencegah gigitan nyamuk selama 2 jam. Sementara yang kandungannya 24 persen mampu menangkal nyamuk hingga 5 jam.
Kedua takaran tersebut sama-sama efektif mencegah gigitan nyamuk. Perbedaannya hanya terletak pada jangka waktu perlindungan.
2. Picaridin atau Icaridin
Zat aktif lainnya yang tidak boleh digunakan pada bayi dengan usia tersebut, antara lain picaridin (memiliki efek yang sama seperti DEET), IR3535, dan minyak lemon eukaliptus. Khusus obat antinyamuk yang mengandung minyak lemon eukaliptus, Anda baru diperbolehkan mengoleskannya ke kulit si Kecil saat dia berusia tiga tahun ke atas.
Obat anti nyamuk jenis ini dianjurkan untuk anak usia lebih dari 2 bulan, memiliki daya tahan 3 sampai 5 jam, dengan batas aman maksimum: konsentrasi 10%, dan mumnya tidak berbau dan tidak lengket.
Nah, itu adalah jenis obat nyamuk yang aman untuk bayi. Ayah Bunda harus lebih cermat dalam memilih produk anti nyamuk yang benar-benar aman ya. Nyamuk juga bukan hanya berkeliaran di dalam rumah, lho!
Ayah Bunda juga bisa sediakan obat anti nyamuk dalam bentuk lotion untuk mencegah gigitan nyamuk pada bayi karena Mencegah adanya gigitan nyamuk pada anak juga salah satu mencegah penularan penyakit. Sebab, ada beberapa jenis penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk, misalnya demam berdarah.
Anak-anak bisa saja rentan digigit nyamuk saat beraktivitas di luar rumah atau sekitar di lingkungan rumah yang tidak terjaga kebersihannya. Nyamuk bisa menggigit Si Kecil baik siang maupun malam hari. Jadi, penting untuk selalu waspada dan melindungi anak dari gigitan nyamuk ya Ayah Bunda.
Jangan lupa gunakan aplikasi Tentang Anak dan tanya ke ahli bila ada pertanda atau gejala serius bila anak digigit nyamuk.
Foto: Tentang Anak photostock
Sumber:
Tavares M, da Silva MRM, de Oliveira de Siqueira LB, Rodrigues RAS, d’Almeira LB, dos Santos EP, dkk. Trends in insect repellent formulations: a review. Int J Pharm. 2018;539:190-209
https://www.epa.gov/insect-repellents/find-repellent-right-you
https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-play/Pages/Insect-Repellents.aspx
Artikel Terkait
Lihat SemuaCara Menangani Campak pada Bayi
Masalah KesehatanApakah Speech Delay Bisa Sembuh Sendiri?
Masalah KesehatanTak Perlu Cemas, Intip Cara Atasi Batuk Pilek pada Bayi dan Anak
Masalah KesehatanRuam Popok pada Bayi, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya
Masalah KesehatanGejala, Penyebab dan Cara Mengobati Tipes pada Anak
Masalah Kesehatan- Lihat Semua