Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Ketombe Bayi

Bayi Banyak Ketombe Normalkah? Cek Jawaban & Masalah Kulit Lainnya!

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp.A

Kulit kering hingga mengelupas kerap kali menjadi beberapa contoh permasalahan kulit pada bayi dan newborn merupakan salah satu hal yang paling dikhawatirkan Ayah Bunda. Pasalnya, kulit bayi newborn masih sangat lembut dan sensitif mudah sekali terinfeksi bakteri dan mengakibatkan beberapa masalah pada kulit.

Hal ini dapat membuat bayi newborn merasa tidak nyaman. Oleh sebab itu Ayah Bunda paham mengenai jenis masalah yang menyerang kulit bayi newborn agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. 

Nah, berikut ini terdapat beberapa permasalahan kulit pada bayi yang paling umum dijumpai!

Cradle Crap

Ketombe neonatal, juga dikenal sebagai dermatitis seboroik, sangat umum terjadi tetapi penyebabnya belum diketahui sepenuhnya. Hal ini cenderung terjadi di daerah yang kaya kelenjar minyak pada tiga bulan pertama kehidupan.

Kulit yang kemerahan dan timbul nampak bersisik atau kerak tebal warna kung kecokeltan dan berminyak disebut dermatitis seboroik. Umumnya ditemukan pada bayi berusia 2 minggu sampai dengan 3 bulan.

Lalu, apa saja penyebabnya?

  • Dikaitkan dengan meningkatnya produksi Malassezia sp.
  • Faktor hormon androgen yang didapat dari Bunda
  • Penurunan sistem imun
  • Faktor lemak pada lapisan kulit terluar
  • Faktor lainnya (misal: terapi UV) Apabila dermatitis seboroik hanya terbatas pada kulit kepala atau area tertentu bukanlah hal yang berbahaya. Perbaikan akan berlangsung dengan sendirinya pada usia 6-12 bulan.

Ruam Popok

Iritasi kulit ditandai dengan bercak atau benjolan merah yang meradang di bokong dan area genital bayi. Infeksi jamur dapat menyebabkan  ruam popok.

Penyebab umum lainnya adalah peradangan kulit akibat paparan tinja dan urin. Sabun yang keras, keringat, kelembapan, atau popok yang terlalu ketat juga dapat menyebabkan ruam atau memperparah ruam yang sudah ada. 

Ganti popok sesering mungkin dan segera setelah bayi buang air kecil atau buang air besar. Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah melakukannya. Selalu keringkan kulit bayi secara menyeluruh.

Mengoleskan petroleum jelly atau krim berbahan dasar seng oksida setiap kali mengganti popok dapat membantu. Jangan pernah menggunakan bedak talk. Hindari tisu bayi yang wangi atau tisu yang mengandung alkohol.

Eritema Toksikum

Suatu kondisi jinak yang mempengaruhi sebagian besar bayi baru lahir di hari-hari dan minggu-minggu pertama kehidupannya. Tanda-tanda khas dari kondisi ini adalah papula kekuningan yang dikelilingi kulit merah di wajah dan badan, lengan atas dan paha.

Untuk mengobatinya Ayah Bunda tidak perlu repot lagi, karena ini akan hilang sendirinya.

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? 

Ayo, baca artikel di aplikasi Tentang Anak atau kunjungi tentanganak.com. 

Selain itu, Ayah Bunda bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi seputar kesehatan dan psikologi anak.

Foto: Freepik

Sumber:

https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/newborn-skin-101

Hun Raegan, dkk. Neonatal Dermatology Fitz Patrick’s Dermatology 9th Edition Volume 1. Mc Graw Hill:2019. 1740

Hun Suh D. Seborrheic Dermatitis Fitz Patrick’s Dermatology 9th Edition Volume 1. Mc Graw Hill:2019. 428-436

Jacoeb Tjut. Dermatitis Seboroik. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI Edisi Ketujuh Cetakan Keenam. Fakultan Kedokteran Universitas Indonesia:2019.

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua