bentuk-testis-normal

Bentuk dan Ukuran Testis Normal pada Bayi

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Jennie Dianita, Sp.A

Penting bagi AyBun untuk memperhatikan dan menyadari sedari dini kondisi testis bayi. Pasalnya, hal itu berhubungan dengan perkembangan bayi saat menjadi dewasa, terutama dalam hal pembentukan sperma serta berpengaruh pada kesuburannya kelak.

Oleh karena itu, bagi AyBun yang memiliki jagoan kecil, sebaiknya melakukan pemeriksaan testis si Kecil sejak sedini mungkin untuk cegah berbagai risiko yang mungkin muncul di kemudian hari.

Ciri Testis Bayi yang Normal

Ada beberapa tanda bahwa testis si kecil normal. Pertama, teraba adanya skrotum atau kantung buah zakar. Kedua, ukuran testis dapat berbeda antara kanan dan kiri, tetapi itu tidak apa-apa. Testis kanan seringkali sedikit lebih besar.

Sebelum lahir, testis bayi laki-laki berkembang di dalam perut. Menjelang persalinan, organ-organ ini bergerak melalui saluran di selangkangan. Saat semuanya berjalan normal, testis Kemudian akan jatuh ke dalam skrotum, kantong kulit di bawah penis.

Pada beberapa anak laki-laki, terutama yang lahir prematur, kerap terjadi salah satu atau kedua testis tidak turun ke skrotum sebelum kelahiran. Kasus testis yang tidak turun ini dikenal juga dengan kasus cryptorchidism.

Untuk bayi yang lahir dengan kondisi tersebut, testis terkadang turun dengan sendirinya – biasanya pada sekitar usia 6 bulan. Namun pada kasus lainnya, diperlukan perawatan bahkan hingga operasi.

Ketiga, untuk AyBun ketahui, posisi testis juga tidak selalu sejajar. Testis kiri seringkali lebih rendah rendah dibandingkan dengan testis kanan. Keempat, ukuran testis sebesar kacang merah (± 2 mL) untuk anak usia kurang dari 1 tahun. Namun untuk pengukuran yang akurat, perlu dilakukan oleh dokter dengan alat orchidometer.

Kelima, perhatikan bentuk penis si Kecil secara detail. Apakah penis seperti bengkok? Atau lubang kencing terletak di tengah? Kedua buah pelir di kantong skrotum?

AyBun perlu berkonsultasi ke dokter jika tidak teraba testis di kantong buah zakar anak hingga usia 6 bulan. Kemudian, lakukan juga konsultasi kepada dokter jika menemukan buah zakar si Kecil membengkak dan kemerahan.

Sebagai informasi bagi AyBun, salah satu risiko dari pembengkakan testis apabila dibiarkan yakni hidrokel. Hidrokel sangat umum menyerang anak laki-laki. Pada kondisi ini, kantung berisi cairan berkembang di dalam skrotum di sekitar testis sehingga tampak bengkak. Testis tidak terasa sakit dan teraba seperti balon berisi air.

Hidrokel dapat terjadi pada salah satu maupun kedua sisi skrotum. Sebelum bayi lahir, buah zakarnya berkembang di dalam janin. Dan menjelang kelahirannya, mereka turun ke dalam skrotum.

Biasanya, pembuluh yang dilewati menutup dengan sendirinya. Namun jika hal ini tidak terjadi, sejumlah kecil cairan dari dalam perut bocor ke dalam skrotum. Ini yang dapat menyebabkan pembengkakan, baik di salah satu maupun di kedua sisi skrotum.

Meskipun sebagian kasus hidrokel akan menghilang dengan sendirinya saat usia bayi sekitar 15 – 18 minggu dan tidak menyebabkan masalah serius, akan tetapi ia dapat membesar dan menyebabkan ketidaknyamanan. Namun jika tidak hilang juga, AyBun sebaiknya konsultasi ke dokter sebab ada kemungkinan si Kecil perlu dioperasi.

AyBun juga perlu segera berkonsultasi ke dokter apabila menemukan benjolan menetap, tidak bergerak seperti naik turun, dan benjolan berisi cairan dan bertahan hingga usia 1 tahun.

Sumber:

Foto: www.pexels.com 

Sumber:

https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Inguinal-Hernia.aspx 

https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/genitourinary-tract/Pages/Undescended-Testicles.aspx 

https://www.schn.health.nsw.gov.au/fact-sheets/hydroceles 

Sumber Gambar: https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/overview-of-the-male-anatomy

Ditinjau oleh:

dr. Jennie Dianita, Sp.A

Artikel Terkait

Lihat Semua