ganti-popok-bayi-berapa-jam-sekali

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Popok Bayi

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Ada berbagai perlengkapan yang dibutuhkan si Kecil setelah lahir. Misalnya seperti susu, pakaian, selimut, perlengkapan mandi, hingga popok, baik itu popok kain maupun popok sekali pakai.

Popok merupakan salah satu kebutuhan bayi yang sangat penting, tidak hanya untuk menampung kotoran bayi, tetapi juga berperan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan kulit bayi. 

Namun, seperti halnya barang lain, popok juga memiliki masa pakai yang harus diperhatikan. Lalu, sebaiknya ganti popok bayi berapa jam sekali? Untuk mengetahuinya, yuk simak pembahasan lengkap berikut ini!

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Popok Bayi?

Waktu yang tepat untuk mengganti popok bayi ternyata dapat tergantung pada beberapa faktor, seperti usia bayi, kebiasaan buang air besar bayi, dan kondisi kulit bayi. Secara umum, popok bayi harus diganti setiap kali bayi buang air besar atau pipis. 

Bayi baru lahir hingga usia dua bulan biasanya buang air besar sebanyak 10 kali per hari, sementara untuk buang air kecil bisa sampai 20 kali per hari pada bulan pertama kehidupannya. Namun, frekuensi ini bisa berubah seiring bertambahnya usia bayi. 

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk mengganti popok bayi sesering mungkin, sekitar 2-3 jam sekali, terutama pada bayi baru lahir yang lebih sering buang air kecil. 

Meskipun tidak ada aturan pasti mengenai berapa kali popok harus diganti setiap hari, sebaiknya Ayah dan Bunda harus segera menggantinya dengan popok bersih setiap kali popok yang dipakai sudah kotor.

Selain itu, Ayah dan Bunda juga bisa mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi individu bayi untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengganti popok. 

Jika kulit bayi terlihat merah atau gatal, atau jika bayi mengeluh sakit saat mengganti popok, segera hubungi dokter untuk mendapatkan nasihat dan saran.

Tips Agar Bayi Tidak Mengamuk Saat Ganti Popok

Pada saat popok si Kecil sudah penuh seringkali Ia merengek atau menangis, bahkan tak jarang Ia mengamuk dan minta digantikan popoknya.

Kalau sudah begini Ayah dan Bunda tentu perlu melakukan beberapa trik untuk mengganti popok si Kecil. 

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan Ayah dan Bunda untuk menghadapi si Kecil yang ngamuk saat ganti popok.

1. Pastikan tidak terasa terburu-buru

Penyebab tersering anak ‘ngamuk’ akibat merasa dipaksa dan tidak nyaman pada area organ intim. Jika dikejar waktu, gerakan Ayah dan Bunda harus tetap lembut ya!

Jangan lupa untuk membantu si Kecil merasa nyaman dengan menggunakan popok yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhannya. 

Jika perlu, Anda dapat menggunakan popok yang terbuat dari bahan yang lembut dan nyaman di kulit bayi. 

Selain itu, jangan lupa untuk selalu membersihkan area popok dengan baik setelah mengganti popok, agar tidak terjadi iritasi atau infeksi pada kulit bayi. 

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, Anda dapat mengganti popok bayi dengan lebih tenang dan menghindari konflik dengan si Kecil

2. Ajak si Kecil berkomunikasi tentang apa yang akan dilakukan

Komunikasi dengan si Kecil dapat membantu meningkatkan kooperatifitasnya dan membuat proses mengganti popok menjadi lebih tenang. 

Ayah dan Bunda dapat menjelaskan apa yang akan dilakukan, mengajak si Kecil untuk membantu, atau memberikan pujian setelah proses mengganti popok selesai. 

Dengan demikian, Ayah dan Bunda dapat mengganti popok dengan lebih nyaman dan tanpa konflik.

Dalam hal ini, Ayah dan Bunda bisa mengajak si Kecil untuk bekerja sama dengan cara mengatakan beberapa hal seperti berikut:

“Kita ganti popok dulu yuk, nanti lanjut main lagi sama Ayah!”

“Udah penuh popoknya, coba deh Adik pegang..”

“Basah ya Kak? Bunda gantiin dulu ya!”

“Bauu puup.. Ayoo ke kamar mandi ditemani Ayah!”

3. Minimalisir transisi dengan membawa mainan anak 

Jika si Kecil sedang sibuk bermain, Ayah dan Bunda dapat memangkunya sambil pegang mainan yang disukainya. 

Hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian si Kecil dari proses mengganti popok dan membuatnya merasa lebih tenang. 

Ayah dan Bunda bisa mengatakan hal seperti:

“Kita bawa teddy ke kamar yuk, temenin Adik ganti popok..”

“Kakak boleh main mobilan, tapi sambil Ayah gantikan popok ya!”

Selain itu, Ayah dan Bunda juga dapat mencoba menyiapkan beberapa mainan yang disukai si Kecil di dekat tempat mengganti popok, sehingga ia dapat bermain sambil menunggu giliran mengganti popok. 

Dengan cara ini, Anda dapat membantu meminimalisir transisi dan membuat proses mengganti popok menjadi lebih nyaman bagi si Kecil.

4. Beri distraksi sesuai dengan hal favorit anak

Apabila si Kecil sering kali rewel saat harus mengganti popok, maka ada baiknya Ayah dan Bunda memberikan sedikit distraksi dengan hal favorit si Kecil. Misalnya seperti:

  • Bernyanyi sambil ganti popok
  • Berhitung angka 1-10
  • Bermain tebak warna stiker di dinding kamar

5. Minta anak berkontribusi 

Jika si Kecil sudah aktif merespons, Ayah dan Bunda dapat mengarahkan si Kecil untuk:

  • Menurunkan celananya sendiri
  • Mengambil popok dari kotak
  • Mengelap tisu sendiri

PENTING!

Hindari memarahi atau mengancam anak dengan alasan harus selalu nurut, mengingat usia 9-24 bulan adalah waktu untuk ia menunjukkan ‘kemandirian’. 

Itu dia pembahasan tentang kapan waktu yang tepat untuk mengganti popok si Kecil. Jangan lupa untuk selalu mengganti popok dengan yang bersih setiap kali popok yang dipakai sudah kotor.

Jika Ayah dan Bunda menemukan tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa popok tidak cocok untuk bayi, segera hubungi dokter untuk berkonsultasi.

Tetap semangat mencari cara ternyaman untuk Ayah dan Bunda serta si Kecil ya!

Ditinjau oleh:

dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Artikel Terkait

Lihat Semua