Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
bayi pilek

Penyebab Bayi Pilek dan Cara Mengatasinya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ayudya Soemawinata, BMedSc (Hons)

Bayi memiliki sistem imun yang masih lemah, sehingga mereka rentan terkena penyakit, salah satunya pilek. Penyebab pilek bisa dari apa saja, mulai dari iritasi, alergi, infeksi, hingga paparan polusi. 

Pilek sendiri bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari penyakit tertentu pada saluran pernapasan, seperti flu, sinusitis, rhinitis, dan lainnya. Pilek juga bisa berasal dari cuaca dingin, polusi asap rokok, dan debu.

Bayi yang sedang pilek kerap membuat AyBun khawatir, karena cairan yang keluar dari hidung perlu dibersihkan, belum lagi jika lendir membuat pernapasan bayi terhambat. Nah, untuk menyembuhkan pilek bayi, AyBun perlu ketahui penyebabnya terlebih dahulu, cek di bawah ini untuk tahu selengkapnya! 

Apa Saja Penyebab Bayi Pilek?

Menurut Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER), bayi memang rentan terhadap pilek. Penyebab utamanya adalah mereka belum memiliki kekebalan terhadap banyak infeksi umum. Jadi, sangat lumrah apabila bayi mengalami enam hingga delapan pilek pada tahun pertama kehidupan. 

Mungkin si kecil juga akan mengalami lebih banyak pilek lagi jika AyBun sering membawa bayi bertemu orang banyak. Tetapi, pilek adalah sebuah gejala yang dapat sembuh sendiri dengan penanganan yang tepat.

Pilek biasa atau terkenal dengan istilah common cold adalah infeksi pada hidung dan tenggorokan yang dapat disebabkan oleh salah satu atau beberapa dari 200 virus. Virus yang sering menyebabkan pilek adalah rhinovirus. Virus tersebut memasuki tubuh bayi melalui mulut, mata, atau hidungnya.

Setelah terinfeksi oleh virus, bayi mengalami pilek dan tubuhnya akan menyesuaikan, kemudian si kecil menjadi kebal terhadap virus tersebut. Tetapi karena banyaknya virus yang menyebabkan pilek, bayi mungkin harus mengalami beberapa pilek dan lebih banyak lagi sepanjang hidupnya. 

Untuk lebih jelasnya, bayi dapat terinfeksi virus melalui:

1. Udara

Ketika seseorang sedang sakit batuk, bersin, atau berbicara, ia akan menularkan virus dan penyakit ke bayi melalui udara dalam bentuk tetesan atau percikan air liur. Bayi yang belum memiliki kekebalan terhadap virus tersebut akan merasakan gejala pilek sekitar satu sampai lima hari.

2. Kontak langsung

Seseorang dengan flu ketika menyentuh bagian tubuh si kecil dapat menyebarkan virus tersebut. Virus akan masuk melalui mata, hidung atau mulutnya. Oleh sebab itu, penting untuk AyBun agar memperhatikan dan menjaga kebersihan ketika berada di dekat bayi.

3. Permukaan yang terkontaminasi 

Beberapa virus dapat hidup di atas permukaan selama beberapa jam. Bayi dapat tertular virus dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Oleh sebab itu, AyBun perlu membersihkan mainan, dan barang yang sering dipegang bayi agar terhindar dari kontaminasi virus.

Gejala Pilek pada Bayi

Ada beberapa tanda bahwa bayi memiliki gejala flu. Apabila muncul gejala pilek pada bayi yang baru lahir, disarankan agar AyBun langsung membawa si kecil langsung ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat. 

Beberapa gejala pilek adalah sebagai berikut:

  • Hidung tersumbat atau berair
  • Cairan hidung yang bening kemudian berubah menjadi kuning atau hijau
  • Demam
  • Bersin
  • Batuk
  • Nafsu makan menurun
  • Rewel
  • Kesulitan tidur
  • Kesulitan menyusui atau minum susu dari botol karena hidung tersumbat.

Apabila terjadi komplikasi gejala penyakit pada bayi, AyBun perlu segera membawa bayi ke dokter. 

Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Pilek di Rumah?

Pilek seharusnya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, gejala ini sangat mengganggu pernapasan bayi, oleh karena itu AyBun perlu memastikan bayi agar tetap nyaman dan tidur nyenyak. Berikut adalah cara mengatasi bayi pilek di rumah:

1. Memberikan ASI atau susu formula secara teratur

Dikutip dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC), ketika si kecil mengalami pilek, AyBun harus memberikannya asupan ASI atau susu formula secara teratur. Bayi membutuhkan ASI atau susu formula agar tetap terhidrasi dengan baik. Apabila bayi kesulitan menyusu dari payudara, AyBun dapat memberikan ASI melalui cangkir atau botol.

2. Jaga kebersihan lingkungan sekitar

Yang tidak kalah penting adalah selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. Ini termasuk kebersihan dari AyBun yang harus mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum memegang bayi. Jika air tidak ada, AyBun dapat menggunakan hand sanitizer yang memiliki minimal 60% alkohol.

3. Membuat bayi nyaman

Si kecil mungkin akan mengalami kesulitan tidur ketika sedang pilek, maka dari itu AyBun harus membuat bayi tetap nyaman. Ini bisa dengan memposisikan kepala si kecil dengan menggunakan bantal tambahan.

AyBun juga harus memperhatikan kondisi ruangan bayi. Tempatkan si kecil di ruangan tanpa pendingin udara atau AC. Lebih baik lagi jika AyBun memiliki humidifier untuk menjaga kualitas dan kelembapan ruangan.

4. Menjauhkan bayi dari kontaminasi batuk dan pilek

Yang terpenting adalah menjauhkan bayi dari orang yang sedang sakit. Oleh karena itu, disarankan bayi yang baru lahir tidak bertemu orang banyak terlebih dahulu, dan jangan membawa bayi ke tempat umum.

AyBun juga harus memulai kebiasaan ketika batuk atau bersin harus ditutupi dengan tisu yang kemudian dibuang langsung ke tempat sampah. Ini berlaku juga dengan anggota keluarga lain yang tinggal satu rumah dengan bayi. Jika tisu tidak ada, maka bisa secepatnya ditutup dengan siku. 

5. Mengoleskan minyak telon agar tubuhnya hangat

Minyak telon sangat lazim digunakan masyarakat Indonesia untuk menjaga tubuh bayi agar tetap hangat dan wangi. Minyak telon merupakan minyak yang terbuat dari minyak kayu putih, minyak kelapa, dan minyak adas. 

Kehangatan dari minyak telon membuat bayi nyaman dan memberikan sensasi menenangkan. Minyak telon juga dapat dipakai untuk melembapkan kulit, mencegah gigitan nyamuk, dan mengatasi perut kembung.

6. Mencuci Hidung Bayi

Apabila pilek mengganggu pernapasan si bayi, AyBun dapat mencuci hidung bayi dengan langkah-langkah berikut ini:

a. Siapkan Alat dan Bahan

Saat melakukan cuci hidung, AyBun memerlukan beberapa peralatan, seperti baskom atau wadah, tisu atau lap, Transofix, 500 ml cairan NaCl 0,9%., dan Spuit 10 cc.

b. Langkah-Langkah Mencuci Hidung Anak

  • Cuci tangan AyBun dengan sabun dan air mengalir sebelum mencuci hidung anak.
  • Buka larutan NaCl dengan transofix.
  • Tuangkan larutan NaCl secukupnya ke dalam gelas, lalu ambil menggunakan spuit.
  • Arahkan ke kepala anak dengan posisi miring 45 derajat. Saat kepala miring ke kanan, spuit akan masuk ke lubang hidung kanan.
  • Minta anak untuk bernafas dengan mulut dan tahan. Kemudian, semprotkan cairan NaCL ke dalam rongga atas hidung.
  • Bersihkan sisa ingus yang tersisa pada anak.
  • Cuci tangan menggunakan sabun.

Itulah penyebab bayi pilek dan bagaimana cara mengatasi bayi pilek. Apabila si kecil mengalami gejala selain pilek atau semakin parah, disarankan agar AyBun segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter akan memberikan obat dan solusi agar bayi cepat sembuh, sehingga si kecil dapat beraktivitas tanpa hidung yang berair. AyBun juga jangan lupa untuk selalu jaga kebersihan tempat tinggal bayi agar si kecil terhindar dari penyakit! 

Foto: Designed by freepik

Sumber:
https://www.childrensmn.org/educationmaterials/childrensmn/article/16567/nasal-saline-rinse/#:~:text=Have%20your%20child%20stand%20over,other%20side%20of%20the%20nose.

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold-in-babies/symptoms-causes/syc-20351651 

Cabaillot A, Vorilhon P, Roca M, Boussageon R, Eschalier, Pereirad B. Saline nasal irrigation for acute upper respiratory tract infections in infants and children: a systematic review and meta-analysis. Paediatr Respir Rev. 2020;36:151-8.

Audag N, Cnockaert P, Reychler G, Poncin W. Consensus on nasal irrigation in infants: a delphi study. Ann Otol Rhino Laryngol. 2022;34894221112514.

De Gabory L, Kerimian M, Sagardoy T, Verdaguer A, Gauchez H. Pediatric nasal irrigation: the “fencing” method. Eur Ann Otorhinolaryngol Head Neck Dis. 2021;138:107-13.

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua