Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Diare pada anak

Penyebab dan Cara Mengatasi Diare pada Bayi

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ayudya Soemawinata, BMedSc (Hons), IBCLC

Diare adalah penyakit yang bisa diderita siapa saja, tak terkecuali bayi. Meski pada umumnya diare tak berbahaya, penyakit ini bisa membuat si Kecil tidak nyaman dan lemas karena kekurangan cairan. Diare juga bisa mengakibatkan kondisi kesehatan serius jika terlambat ditangani atau tidak ditangani dengan baik. Akibat dehidrasi akut yang disebabkan oleh diare, bayi bisa mengalami kejang bahkan kehilangan kesadaran.

Meski diare adalah penyakit yang umum, banyak orang tua yang terlambat mengidentifikasi diare pada bayi. Alasannya karena bagi orang yang tidak teredukasi, feses bayi normal dan feses bayi yang terkena diare terlihat sama.

Nah, untuk mengedukasi ayah-bunda yang baru menjadi orang tua, artikel ini akan membahas seluk beluk diare pada bayi mulai dari penyebab, ciri-ciri dan cara mengatasinya. Tanpa panjang lebar lagi, mari kita bahas satu per satu.

Penyebab Diare pada Bayi

Berikut ini adalah sejumlah penyebab umum diare pada bayi dan anak-anak:

1. Infeksi Saluran Pencernaan

Infeksi yang terjadi pada saluran pencernaan bayi dapat mengakibatkan diare. Infeksi tersebut pada umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke sistem pencernaan bayi melalui makanan yang telah terkontaminasi. Rotavirus, Adenovirus, Salmonella, Bakteri E. Coli dan parasit Giardia lamblia merupakan sejumlah virus, bakteri dan parasit yang menjadi penyebab infeksi saluran pencernaan bayi.

2. Alergi dan Intoleransi Makanan

Jika si kecil alergi makanan, artinya sistem kekebalan tubuhnya bereaksi secara berlebihan terhadap makanan tersebut hingga melepaskan histamin dan zat-zat lain yang menyebabkan gejala alergi seperti diare dan muntah-muntah.

Di sisi lain, si kecil juga bisa mengalami intoleransi makanan yang terjadi ketika sistem pencernaan bayi tidak mampu mencerna makanan tertentu dengan baik. Hal ini bisa terjadi karena kekurangan enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan tersebut. Intoleransi makanan dapat menyebabkan sejumlah masalah di saluran pencernaan seperti kembung, sakit perut, mual dan diare.

3. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Jus Buah

Pemberian jus buah yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan bayi mengalami diare. Alasannya karena bayi menerima terlalu banyak nutrisi yang tidak bisa diserap tubuhnya hingga sisa kelebihan yang tidak terserap tersebut dikeluarkan tubuh dalam bentuk feses yang cair. 

Bahkan, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk tidak memberikan jus buah kepada bayi di bawah satu tahun (10). Buah utuh lebih baik karena kaya serat dan memiliki tingkat konsentrasi nutrisi yang dapat ditoleransi.

4. Pemberian Antibiotik

Antibiotik ternyata juga dapat membunuh bakteri-bakteri baik dalam saluran pencernaan bayi yang mengakibatkan makanan tidak dapat dicerna dengan baik.

Ciri Diare pada Bayi

Bayi yang sehat dan mendapatkan cukup ASI normalnya akan buang air besar sebanyak empat hingga 12 kali sehari. Sementara, bayi yang minum susu formula cenderung buang air besar lebih sedikit dari bayi ASI. Namun, jika tiba-tiba terjadi peningkatan frekuensi buang air besar dan tinja terlihat sangat encer, ada kemungkinan bayi mengalami diare. Ayah-bunda juga bisa perhatikan ciri lainnya seperti adanya lendir yang banyak dan bau feses yang lebih kuat dari biasanya.

Cara Mengatasi Bayi Diare

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat ayah-bunda lakukan saat si kecil mengalami diare:

1. Pastikan Bayi Terhidrasi

Diare dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi, sehingga penting untuk memastikan bayi tetap terhidrasi. Berikan ASI atau susu formula lebih sering daripada biasanya. Jika bayi sudah menerima MPASI, ayah-bunda juga dapat memberikan larutan elektrolit yang direkomendasikan oleh dokter.

2. Jaga Kebersihan untuk Cegah Penularan

Diare dapat menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Oleh karenanya, pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun baik sebelum dan setelah menangani bayi yang mengalami diare. 

3. Gunakan Popok yang Sesuai

Pastikan menggunakan popok dengan daya serap tinggi agar kulit bayi tetap kering dan mencegah iritasi. Hindari popok yang terlalu ketat agar sirkulasi udara tetap baik.

4. Jangan Berikan Sembarang Obat

Pada umumnya, dokter tidak memberikan obat-obatan ketika bayi mengalami diare. Namun, jika diare berlangsung berhari-hari, atau menunjukan kondisi kesehatan lainnya seperti demam tinggi atau adanya darah dalam feses, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

5. Bawa ke Fasilitas Kesehatan

Jika sudah terjadi tanda bahaya, seperti anak kekurangan cairan secara berlebihan hingga tidak sadarkan diri, segera bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.


Foto: Designed by freepik

Sumber:

https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-diarrhea-causes-treatment

https://www.momjunction.com/articles/diarrhea-in-infants-or-babies_00374884/#what-causes-diarrhea-in-infants

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua