Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
tanda-bayi-dehidrasi

5 Tanda Dehidrasi pada Bayi, Bunda Harus Tahu

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Dehidrasi adalah suatu kondisi di mana seseorang kehilangan begitu banyak cairan tubuh sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Hal ini bisa terjadi karena muntah, diare, demam, atau karena tidak minum cukup air.

Jika seseorang, terutama anak-anak dan bayi, mengalami dehidrasi yang parah, mereka mungkin tidak dapat mengganti cairan yang hilang dengan cara biasa seperti minum atau makan. 

Lalu, apa saja tanda dehidrasi pada bayi? Dan bagaimana cara mengatasinya? Untuk mengetahuinya, yuk simak pembahasan lengkap di bawah ini!

Penyebab Dehindrasi pada Bayi

Bayi baru lahir bisa mengalami dehidrasi jika tidak mendapatkan cukup ASI atau susu formula. Karena ukuran bayi yang kecil, kekurangan cairan dapat dengan cepat menjadi masalah medis yang serius.

Dalam hal ini, air sangat penting bagi sel-sel tubuh karena membantu mengontrol suhu, menjaga kesehatan organ dan jaringan, membawa nutrisi ke sel, dan menjaga fungsi optimal dari setiap sistem tubuh.

Perlu diketahui bahwa setiap hari, bayi akan kehilangan air melalui buang air kecil, buang air besar, berkeringat, menangis, dan bahkan bernapas. Komponen air tersebut diganti setiap kali mereka makan atau minum.

Namun, ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk:

    • Masalah pemberian susu botol: Bayi yang diberi susu botol dapat mengalami dehidrasi jika mereka tidak cukup sering meminum susu botol atau mereka tidak mengonsumsi cukup susu formula atau ASI yang dipompa setiap kali menyusui.
  • Masalah menyusui: Bayi yang disusui dapat mengalami dehidrasi jika mereka tidak menyusu dengan benar, tidak cukup sering atau cukup lama menyusu, atau ada masalah dengan suplai ASI.
    • Demam: Peningkatan suhu tubuh anak Anda dapat menyebabkan kehilangan cairan yang lebih banyak. Selain itu, bayi mungkin juga tidak mau menyusu saat demam.
    • Diare: Jika si Kecil mengalami diare, maka cairan pada tubuhnya akan hilang setiap kali buang air besar (terkadang dalam jumlah yang signifikan).
    • Muntah: Ketika bayi tidak dapat menahan sebagian besar waktu makannya, mereka kehilangan cairan penting yang dibutuhkan tubuh mereka. Dalam hal ini, muntah berulang dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi.
  • Mogok untuk menyusu: Bayi dapat menolak untuk minum susu jika mereka merasa kesakitan atau tidak enak badan. Misalnya seperti hidung tersumbat, sakit telinga, atau sakit tenggorokan dapat mengganggu proses menghisap dan menelan.
  • Paparan panas yang berlebihan: Suhu tinggi, kelembapan ekstrem, atau menghabiskan terlalu banyak waktu di luar ruangan di bawah terik matahari dapat menyebabkan keringat dan penguapan cairan melalui kulit bayi.

Hal di atas mengakibatkan kehilangan cairan lebih banyak daripada biasanya, yang bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi. 

Akibat Dehidrasi pada Bayi

Dehidrasi pada bayi bisa menjadi sangat berbahaya karena tubuh bayi kecil dan lebih rentan terhadap kehilangan cairan. 

Dehidrasi pada bayi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk:

  • Perubahan dalam kadar elektrolit darah
  • Gangguan pada kerja jantung
  • Ketidakseimbangan asam basa dalam tubuh
  • Masalah dengan sistem pencernaan
  • Masalah dengan sistem penyerapan makanan

Apabila dehidrasi pada anak tidak diobati, maka itu dapat menyebabkan berbagai masalah serius seperti kegagalan organ, kejang, dan bahkan kematian. 

Oleh sebab itu, jika Ayah dan Bunda merasa si Kecil mungkin menderita dehidrasi, maka segera carilah pertolongan medis untuk menanganinya.

Tanda Bayi Mengalami Dehidrasi

Bayi dan anak-anak rentan mengalami kekurangan cairan yang masuk ke dalam tubuh atau dehidrasi. Ketika Si Kecil mengalami dehidrasi tentu ia belum bisa berbicara pada Ayah dan Bunda. 

Padahal, kondisi kekurangan cairan tubuh berbahaya baginya, terlebih jika tidak ditangani dengan benar. Yuk, ketahui tanda-tanda bayi mengalami dehidrasi di sini. 

Kondisi ini paling sering menghampiri bayi, sebab berat tubuhnya yang masih rendah, terlebih laju metabolisme pada bayi yang lebih tinggi jika dibandingkan Ayah dan Bunda atau manusia dewasa. Sehingga, membuatnya sensitif jika kehilangan cairan, walau jumlahnya sedikit.

Adapun 5 tanda bayi dehidrasi akibat diare, muntah, atau kurang asupan antara lain:

1. Ubun-ubun cekung

Bayi yang menderita dehidrasi seringkali memiliki ubun-ubun yang cekung karena kehilangan cairan dari tubuhnya. Ini adalah tanda dehidrasi yang mudah terlihat pada bayi.

2. BAK berkurang, tidak BAK 6x sehari dan berwarna pekat

Bayi yang menderita dehidrasi mungkin tidak mengeluarkan air seni sebanyak yang biasanya mereka lakukan, atau air seni mereka mungkin lebih pekat daripada biasanya.

3. Mata Cekung

Selain ubun-ubun yang cekung, mata bayi yang menderita dehidrasi juga dapat terlihat cekung. Ini adalah tanda bahwa tubuh bayi kekurangan cairan.

4. Bibir kering dan menolak minum

Tanda bayi dehidrasi yang selanjutnya adalah seringkali memiliki bibir yang kering dan menolak minum cairan, terutama jika mereka menderita diare atau muntah yang berlebihan.

5. Anak tampak kehausan, uring-uringan, lemas mengantuk terus menerus

Tanda bayi dehidrasi yang terakhir adalah si Kecil yang mungkin terlihat sangat kehausan dan akan terus mengeluh tentang haus. 

Mereka juga mungkin menjadi lemas dan sering mengantuk. Jika Anda melihat tanda-tanda ini pada bayi Anda, segera carilah pertolongan medis.

Bila si Kecil mengalami tanda-tanda bayi dehidrasi di atas, maka segeralah bawa Ia ke fasilitas kesehatan terdekat dan konsultasikan dengan dokter.

Cara Mengatasi Dehidrasi pada Bayi

Cara mengatasi dehidrasi pada bayi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya serta usia bayi. Jika bayi baru lahir atau masih kecil (di bawah 3 bulan), dokter mungkin akan memeriksanya. 

Apabila bayi mengalami dehidrasi karena diare atau penyakit lain telah berlangsung lama, maka dokter mungkin juga akan memeriksa bayi tersebut, tidak peduli usianya. 

Lebih lanjut, jika Ayah dan Bunda merasa si Kecil mungkin menderita dehidrasi, maka segera hubungi penyedia layanan kesehatan. Mereka dapat memberi saran tentang apakah bayi Anda perlu diperiksa dan apa yang harus dilakukan. 

Kemudian, jika bayi dehidrasi parah, segera carilah pertolongan medis darurat jika tanda-tandanya signifikan atau jika Anda merasa khawatir. Dehidrasi parah bisa sangat berbahaya dan bahkan mengancam nyawa.

Jika gejala dehidrasi pada bayi Anda tidak terlalu parah, dokter mungkin akan menyarankan Ayah dan Bunda untuk merawat bayi tersebut di rumah sambil terus memantau kondisinya. 

AyBun mungkin akan disarankan untuk melakukan hal-hal berikut:

  • Melacak jumlah makanan yang dikonsumsi bayi dan jumlah popok yang basah.
  • Memindahkan bayi ke tempat yang sejuk dan mengeluarkan pakaian atau selimut yang berlebihan jika suhu tubuh bayi terlalu tinggi.
  • Sering menawarkan botol atau menyusui bayi, terutama jika bayi tidak minum banyak saat menyusui.
  • Menunggu saran dokter sebelum memberikan cairan lain kepada bayi untuk penyakit, muntah, atau diare.
  • Jika dokter anak merekomendasikan cairan rehidrasi oral, maka sebaiknya AyBun mengikuti petunjuknya. Cairan ini mengandung elektrolit dan dirancang khusus untuk rehidrasi dengan cepat.

Itu dia AyBun pembahasan tentang tanda-tanda dehidrasi yang harus diwaspadai pada bayi. Jangan ragu untuk mencari pertolongan medis jika merasa khawatir atau melihat tanda-tanda dehidrasi yang signifikan pada bayi Anda. 

Selalu ingat bahwa dehidrasi pada bayi bisa menjadi situasi yang sangat berbahaya dan bahkan mengancam jiwa. Jadi, jagalah kesehatan si Kecil dengan sebaik-baiknya ya!

Foto: www.pexels.com 

Sumber: 

https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak

Sumber gambar:

https://www.medicalnewstoday.com/articles/323912#causes 

https://www.stuff.co.nz/national/health/102378164/doctor-fails-severely-dehydrated-baby-allege-parents-who-drove-100km-to-another-hospital-for-help

https://www.medicalnewstoday.com/articles/323179

https://kenzen.com/dark-urine-what-does-it-mean/

Ditinjau oleh:

dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua