Tongue tie

Tongue Tie, Salah Satu Penyebab Bayi Kesulitan Menyusui

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Tongue tie atau frenulum linguae adalah kondisi ketika frenulum (jaringan tipis yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut) terlalu pendek, kaku, atau terletak terlalu dekat dengan ujung lidah, sehingga dapat membatasi gerakan lidah dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk makan, minum, atau berbicara dengan baik.

Meski tidak ada data pasti tentang jumlah kasus kelahiran anak dengan tongue tie, menurut laporan dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), sekitar 4-11% bayi baru lahir di Amerika Serikat mengalami tongue tie. Namun, angka ini bervariasi di seluruh dunia dan bergantung pada sejumlah faktor seperti definisi yang digunakan dan metode penilaiannya.

Ciri-ciri Tongue Tie

Pada umumnya, orang tua tidak menyadari bayi mereka memiliki tongue tie. Namun, ketika anak terlihat kesulitan menyusui, maka cobalah untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada dokter anak. Nah, sebagai informasi awal, berikut ini sejumlah ciri yang dapat mengindikasikan keberadaan tongue tie pada bayi:

  • Bayi tidak dapat manangkup puting ibu dengan kuat atau menahan puting dalam mulutnya dengan baik.
  • Bayi terlihat kesulitan menelan atau tidak mampu menelan dengan baik saat menyusui.
  • Bayi sering gelisah, menangis, dan marah selama atau setelah menyusui.
  • Bayi mengalami kembung atau masalah pencernaan.
  • Bayi tidak tumbuh sesuai tahapan perkembangannya karena tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari ASI atau susu formula.
  • Lidah bayi terlihat mengkerut atau tidak dapat dijulurkan dengan baik.
  • Lidah bayi terlihat membentuk hati atau bentuk lain yang tidak normal.

Penyebab Tongue Tie

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab tongue tie pada bayi. Namun, banyak peneliti yang menduga bahwa tongue tie berhubungan dengan faktor genetik dan kondisi medis tertentu. Beberapa studi memang menunjukkan bahwa tongue tie dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Salah satunya adalah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Pediatric Dentistry pada tahun 2014. Para peneliti menemukan bahwa 38% anak-anak yang memiliki tongue tie juga memiliki keluarga dengan kondisi sama. Penelitian berbeda mengungkap, sindrom Ehlers-Danlos atau sindrom Stickler, juga dapat menyebabkan tongue tie pada bayi. Bagi Anda yang belum tahu, sindrom ini merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kelemahan pada jaringan ikat dan dapat mempengaruhi kulit, sendi, tulang, dan organ tubuh internal.

Selain itu, terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko tongue tie pada bayi, di antaranya:

  • Bayi lahir prematur.
  • Kelahiran melalui persalinan dengan bantuan alat seperti vakum atau forceps.
  • Terpapar zat toksin tertentu selama kehamilan atau setelah kelahiran.

Dampak Tongue Tie

Tongue tie memiliki akibat yang berbeda-beda antara anak yang satu dan lainnya. Namun, secara umum, berikut ini sejumlah dampak yang dialami anak dengan kondisi tongue tie:

1. Kesulitan Menyusui

Bayi dengan tongue tie berpotensi mengalami kesulitan saat menyusui yang dapat berdampak pada gangguan pola makan dan pertumbuhan yang lambat.

2. Kesulitan Berbicara

Saat tumbuh besar, anak dengan tongue tie berpotensi mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata atau frasa tertentu, karena lidah mereka kaku dan tidak fleksibel.

3. Masalah pada Gigi dan Gusi

Tongue tie dapat menyebabkan celah di antara gigi depan, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi dan gusi anak kelak.

4. Masalah Pernapasan

Dalam beberapa kasus, tongue tie bahkan dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk bernapas dengan baik, terutama saat tidur atau saat mereka sedang sakit.

5. Kesulitan Mengunyah

Anak dengan tongue tie berpotensi mengalami kesulitan saat mengunyah makanan padat, yang nantinya dapat juga mempengaruhi pola makan dan pertumbuhan mereka.

Cara Mengobati Tongue Tie

Untuk mengobati tongue tie, dokter akan melakukan frenotomy atau frenectomy, yaitu memotong frenulum lidah yang terikat menggunakan pisau bedah atau laser. Tindakan ini hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis anak atau dokter bedah mulut dan gigi. Sebelum melakukan prosedur operasi, dokter akan mengevaluasi kondisi frenulum lidah dan melihat apakah prosedur diperlukan atau tidak. Jika frenulum lidah terlalu pendek dan mempengaruhi kemampuan anak untuk mengisap atau berbicara, maka frenotomy atau frenectomy mungkin diperlukan.

Apakah tongue tie bisa sembuh tanpa operasi? Jawabannya tidak bisa. Namun, dalam beberapa kasus di mana tongue tie tidak menyebabkan masalah yang signifikan bagi anak, tindakan frenectomy tidak diperlukan. 

Namun, Sebelum memutuskan apakah frenectomy diperlukan atau tidak, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan mengevaluasi kondisi anak secara individu. Dokter akan membantu memberi saran apakah tindakan medis diperlukan dan memilih opsi perawatan terbaik bagi anak Anda.

Foto: Designed by freepik

Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4096726/

Artikel Terkait

Lihat Semua