Beda Lendir Keputihan dengan Lendir Tanda Melahirkan
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Dinda Derda, Sp.OG
Memasuki bulan kesembilan kandungan, waktu untuk melahirkan menghitung hari. Sejumlah tanda yang dapat diketahui bahwa hari lahir segera datang adalah munculnya lendir pada ibu hamil. Lendir yang mirip dengan lendir keputihan ini disebut dengan lendir tanda melahirkan.
Meski begitu tidak semua ibu hamil merasakan lendir tanda melahirkan, sebab setiap kehamilan dan persalinan itu unik dan berbeda-beda. Apabila tidak mengalaminya bukan berarti kondisi ibu hamil tidak normal atau sedang bermasalah, untuk dapat memastikannya sangat baik untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan.
Artikel ini akan membahas tentang apa itu lendir tanda melahirkan dan perbedaannya dengan lendir keputihan dan bagaimana cara menangani lendir tanda melahirkan jika terjadi. Simak artikelnya sampai selesai untuk wawasan persiapan kelahiran.
Apa Itu Lendir Tanda Melahirkan
Lendir tanda melahirkan adalah lendir kental dan lengket yang keluar dari leher rahim pada akhir masa kehamilan, dan dapat menjadi tanda persiapan untuk persalinan. Disebut dengan lendir tanda melahirkan karena lendir mengandung lendir serviks, selaput lendir dan cairan ketuban.
Ibu hamil yang merasakan lendir tanda melahirkan karena terjadi selama kehamilan, ada sumbat lendir di leher rahim Anda. Dalam sejumlah kasus, lendir ini keluar tepat sebelum persalinan dimulai, atau saat awal persalinan. Berwarna lendir merah muda yang lengket seperti jeli.
Lendir tersebut bertugas untuk menjaga area vagina tetap lembab dan terlindungi karena dapat mencegah bakteri yang tidak diinginkan dan sumber infeksi lainnya. Lendir tanda melahirkan ini juga menandai bahwa serviks sedang membesar dan tubuh Anda bersiap untuk melahirkan.
Beda Lendir Keputihan dengan Lendir Tanda Melahirkan
Ibu hamil pada trimester pertama kerap mengalami keputihan, namun dengan kadar normal tanpa keluhan seperti: gatal, perih atau berbau menyengat. Keputihan yang normal terjadi pada ibu hamil karena selama hamil, produksi lendir vagina meningkat akibat perubahan hormon dan aliran darah ke panggul. Keputihan pada masa kehamilan berfungsi untuk membersihkan area sekitar vagina dan rahmi dari kuman atau sel mati.
Tak hanya terjadi pada awal kehamilan, keputihan juga bisa juga terjadi pada trimester akhir kandungan tapi supaya mengetahui beda antara lendir keputihan dengan lendir tanda melahirkan, Anda perlu membacanya sebagai berikut.
1. Perbedaan Dari Warna
Lendir keputihan berwarna putih atau kekuningan sedangkan lendir tanda melahirkan sering kali berwarna kecoklatan atau merah muda.
2. Aroma
Lendir keputihan tidak memiliki bau yang menyengat tapi lendir tanda melahirkan biasanya berbau sedikit amis.
3. Jumlah Lendir
Lendir tanda melahirkan keluar dalam jumlah yang lebih banyak daripada lendir keputihan, sehingga frekuensi mengganti pakaian dalam akan tinggi atau membuat ibu menggunakan pembalut. Sedangkan lendir keputihan jumlahnya sedikit dan cenderung hanya sekali muncul atau tidak terus-terusan.
4. Konsistensi
Lendir keputihan biasanya lebih cair dan halus, sementara lendir tanda melahirkan lebih kental dan lengket.
5. Rasa Sakit
Terkadang lendir tanda melahirkan diikuti oleh kontraksi Braxton Hicks, yang merupakan kontraksi palsu yang sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil yang mendapatkan lendir keputihan tidak diikuti dengan rasa sakit atau nyeri apapun.
Cara Penanganan Lendir Tanda Melahirkan
Sebagai tanda persiapan waktunya melahirkan, ibu hamil yang mendapati lendir perlu melakukan sejumlah penanganan. Supaya tidak menimbulkan infeksi atau masalah kesehatan baru karena mendapati cairan yang banyak saat kehamilan. Berikut cara penanganan lendir tanda melahirkan yang bisa dilakukan secara mandiri.
1. Kebersihan Diri
Menjaga kebersihan diri dengan membersihkan area panggul dengan air bersih dan sabun ringan dapat menghindarkan Anda dari kemungkinan terjadinya infeksi. Selain itu untuk sementara hindari penggunaan tampon atau produk pembersih vagina yang mengandung bahan kimia.
2. Pantau Jumlah dan Warna Lendir
Perhatikan jumlah dan warna lendir tanda melahirkan yang keluar. Seperti yang sudah diinformasikan di atas tentang ciri-ciri lendir tanda melahirkan. Jika lendir tanda melahirkan tidak sesuai dengan ciri di atas, maka segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah gangguan kehamilan.
3. Catat Waktu dan Frekuensi Lendir
Tujuannya untuk lebih siap jika waktu melahirkan segera datang. Apalagi jika lendir yang terjadi diikuti dengan kontraksi teratur, kemungkinan hal tersebut adalah tanda persalinan segera dimulai.
4. Persiapkan Diri
Beristirahat menjadi salah satu bagian dari persiapan diri untuk persalinan, karena jika lendir tanda melahirkan mulai keluar dalam jumlah yang banyak atau terjadi dalam jangka waktu yang singkat bisa terjadi persalinan. Selain dengan beristirahat, perlu juga untuk memastikan kalau tas persalinan dan barang-barang penting sudah siap untuk di bawa.
5. Berkonsultasi dengan Dokter
Jika khawatir dengan lendir tanda melahirkan yang tidak biasa diikuti dengan gejala sakit seperti: mual, demam, sakit kepala, atau nyeri panggul, segera hubungi dokter Anda untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat.
Lendir tanda melahirkan bisa menjadi pertanda awal persalinan tapi bisa saja meleset, oleh karena itu sangat perlu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kandungan untuk mengetahui lebih pasti waktu persalinan. Semoga artikel ini bisa membantu ibu hamil lebih percaya diri dalam menghadapi persalinan.
Foto: Freepik
Sumber:
https://www.nhs.uk/pregnancy/labour-and-birth/signs-of-labour/signs-that-labour-has-begun/#:~:text=A%20%22show%22%20can%20signal%20the,mucus%20is%20called%20a%20show.
https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/mucus-plug/
https://promkes.kemkes.go.id/?p=1528