Cara Menghitung Kehamilan

Cara Menghitung Usia Kehamilan Manual dan Simulasinya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Darrell Fernando, Sp.OG

Di tengah masyarakat, masih sering ditemukan mitos dan pemahaman yang keliru mengenai kehamilan. Salah satunya berkaitan dengan cara menghitung usia kehamilan. Tidak sedikit orang yang menggunakan tanggal pernikahan sebagai patokan untuk menghitung usia kehamilan. Padahal, secara medis metode tersebut salah kaprah.

Menghitung usia kehamilan yang tepat sangat penting agar kita dapat memantau perkembangan janin dengan baik. Tujuannya agar kita dapat memberikan perawatan prenatal yang tepat. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan cara menghitung usia kehamilan secara manual. Siapa saja dapat menerapkan cara ini dan mendapatkan hasil usia kehamilan yang akurat. Berikut ini penjelasannya:

Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan HPHT

Salah satu cara paling populer yang digunakan untuk menghitung usia kehamilan adalah dengan menggunakan Rumus Naegele. Kunci rumus ini ada pada Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Rumusnya adalah sebagai berikut:

Usia Kehamilan = HPHT / 7 

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Obstetrics & Gynecology atau The Green Journal, metode HPHT memiliki tingkat akurasi hingga 91,5%. Studi tersebut menemukan bahwa metode ini bahkan lebih akurat dibandingkan penggunaan ultrasonografi yang memiliki tingkat akurasi sebesar 77,6%. Agar lebih jelas lagi, mari kita simulasikan menggunakan contoh kasus berikut ini:

Perempuan A mengetahui bahwa HPHT nya jatuh pada tanggal 25 Januari 2023. A melakukan perhitungan usia kehamilan pada tanggal 27 Februari 2023 (jumlah hari antara HPHT dan tanggal perhitungan = 33 Hari).

Maka, dengan menggunakan rumus Naegele, langkah selanjutnya adalah membagi jumlah itu dengan tujuh untuk mendapatkan usia kehamilan = 4,7 minggu (33/7 = 4,7).

Cara Menghitung Usia Kehamilan jika Lupa HPHT

Dalam kasus di mana metode HPHT tidak diketahui atau tidak jelas, misalnya jika seorang wanita memiliki periode haid yang tidak teratur atau lupa HPHTnya, maka dokter biasanya akan menyarankan Anda menggunakan metode ultrasonografi (USG). Namun, untuk menghitung kehamilan menggunakan metode USG, Anda wajib mendatangi dokter kandungan sebagai ahli yang dapat membaca hasil dan menghitung usia kehamilan untuk Anda.

Secara teknis, melalui metode USG dokter akan mengukur ukuran janin dan membandingkannya dengan perkiraan usia kehamilan yang dihitung menggunakan metode HPHT atau hari ovulasi. Ukuran janin yang diukur pada USG, terutama pada trimester pertama, sangat akurat dan dapat digunakan untuk menentukan usia kehamilan dengan margin kesalahan yang sangat kecil.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ultrasound in Medicine, menggunakan ultrasonografi untuk memperkirakan usia kehamilan akurat dalam lima hingga tujuh hari pada trimester pertama, dan dalam dua minggu pada trimester kedua dan ketiga. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kehamilan dan menghitung usia kehamilan, USG juga memiliki fungsi yang sangat penting yakni memberikan informasi penting mengenai perkembangan janin dan mendeteksi adanya potensi gangguan kesehatan atau kelainan pada janin. Namun, agar dapat memperkirakan usia kehamilan yang lebih akurat, dokter biasanya mengkombinasikannya dengan metode HPHT.

Sejumlah cara lain juga bisa digunakan dokter untuk menghitung usia kehamilan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  1. Menghitung Berdasarkan Tanda Fisik

Beberapa tanda fisik seperti pertumbuhan rahim, detak jantung janin, dan gerakan janin dapat digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan. Namun, metode ini kurang akurat dibandingkan dengan metode lainnya.

  1. Menghitung Berdasarkan Konsentrasi hCG dalam darah

Hormon hCG diproduksi oleh sel telur yang telah dibuahi dan terus meningkat selama kehamilan. Dalam metode ini, dokter akan melakukan tes darah dan memeriksa kadar hormon hCG dalam darah untuk menentukan usia kehamilan.

  1. Menghitung Berdasarkan Hari Ovulasi

Metode ini memerlukan pengetahuan pasti tentang hari ovulasi. Jika diketahui, dokter dapat menghitung mundur dari hari ovulasi dan menambahkan 14 hari untuk menentukan usia kehamilan.

Foto: Prostooleh from freepik

Sumber:

https://www.kemkes.go.id

Artikel Terkait

Lihat Semua