Ibu Hamil

Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol? Semua yang Perlu Anda Ketahui

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Dinda Derda, SpOG

Kehamilan merupakan masa penuh perhatian terhadap makanan yang dikonsumsi. Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah apakah ibu hamil boleh makan jengkol. 

Jengkol dikenal dengan aromanya yang kuat dan rasanya yang enak, namun juga dianggap kontroversial karena beberapa alasan. 

Artikel ini membahas lebih dalam apakah jengkol aman dikonsumsi ibu hamil. Selain itu, baca juga tentang informasi penting soal manfaat dan risiko jengkol selama kehamilan.

Manfaat Nutrisi Jengkol

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita lihat beberapa manfaat nutrisi yang ada pada jengkol. 

Jengkol mengandung protein, serat, zat besi, kalsium, fosfor dan beberapa vitamin B kompleks. Serat membantu pencernaan dan mencegah sembelit yang umum terjadi selama kehamilan. 

Kandungan zat besi dapat membantu mencegah anemia, yang merupakan masalah umum pada wanita hamil.

Risiko Mengkonsumsi Jengkol saat hamil

Meski jengkol mengandung nutrisi yang berharga, ada beberapa alasan mengapa konsumsi jengkol harus dipantau selama kehamilan:

Gas dan Pencernaan:

Jengkol mengandung senyawa yang dapat menyebabkan terlalu banyak gas dalam sistem pencernaan. 

Pada wanita hamil, masalah pencernaan seperti gas dan kembung sering terjadi. Mengkonsumsi jengkol tentu dapat memperparah kondisi ini.

Alergi:

Beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap jengkol. Reaksi alergi selama kehamilan dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.

Pemicu Asam Urat:

Jengkol mengandung zat purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Ini bisa menjadi masalah serius, apalagi jika ibu hamil memiliki riwayat penyakit asam urat. 

Pertimbangan Penting

Jika Anda tetap ingin mengonsumsi jengkol saat hamil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Total Konsumsi:

Secara umum, jengkol sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas, terutama saat hamil. Jangan makan dalam porsi besar.

Persiapan yang baik:

Memasak jengkol dengan benar dapat membantu mengurangi kadar senyawa penyebab gas. Rebus jengkol lebih lama dan ganti air rebusan beberapa kali.

Saran medis:

Sebelum menambahkan jengkol ke dalam makanan Anda, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran yang disesuaikan berdasarkan kondisi kesehatan Anda.

Nutrisi Alternatif untuk Ibu Hamil

Jika ingin menghindari risiko yang terkait dengan konsumsi jengkol, ada banyak alternatif nutrisi lainnya. Tujuannya, supaya Anda tetap mendapatkan manfaat serupa atau bahkan lebih baik selama kehamilan. 

Beberapa sumber protein baik, antara lain daging tanpa lemak, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

Kesimpulan

Saat menjawab pertanyaan “Bolehkah ibu hamil makan jengkol?”, jawabannya tidak hitam putih atau ya-tidak.

Meski jengkol mengandung nutrisi yang berharga, risikonya juga harus diwaspadai, termasuk yang berkaitan dengan pencernaan, alergi, dan kadar asam urat. 

Jika Anda memutuskan untuk mengkonsumsinya, lakukan dengan bijak dan dalam jumlah terbatas. 

Tetapi mengingat risikonya, lebih bijaksana untuk memilih alternatif nutrisi yang lebih aman dan selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengubah pola makan kehamilan Anda. 

Artikel Terkait

Lihat Semua