Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi Susu? Perlu Ketahui Mitos dan Fakta
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Tim Tentang Anak
Kehamilan adalah salah satu momen paling istimewa dalam hidup seorang wanita. Selama periode ini, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan mereka dan juga kesehatan janin yang sedang berkembang. Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah seputar konsumsi kopi selama kehamilan.
Banyak mitos dan pendapat beredar, tetapi apa sebenarnya yang benar tentang minum kopi selama kehamilan? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek tentang konsumsi kopi saat hamil dengan berdasarkan fakta medis terbaru.
Pengaruh Ibu Hamil Minum Kopi
Sebuah studi independen dari Clean Label Project mengemukakan bahwa beberapa merek kopi yang tidak mengandung kafein mengandung metilen klorida -pelarut yang digunakan dalam pengencer cat yang juga digunakan dalam proses kimia untuk menghilangkan kafein dari kopi.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) juga merekomendasikan batas kafein 200 mg per hari.
Singkatnya, 200 mg kafein adalah sekitar satu cangkir kopi 12 ons. Namun, perlu diingat bahwa kopi berkafein super di Starbucks melebihi batas 200 miligram, bahkan pada ukuran terkecil.
Beberapa orang hamil mungkin minum lebih dari 200 mg kafein tanpa konsekuensi, tetapi tidak ada penelitian konklusif tentang apa yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan tingkat kafein tersebut.
Risiko Minum Kopi saat hamil
Kandungan kafein pada kopi dapat memberikan beberapa efek samping, seperti kecemasan, susah tidur, dada berdebar, mual, gangguan pencernaan, mudah buang air kecil hingga gemetaran atau tremor.
Untuk risiko lebih lanjut simak 3 risiko yang paling sering muncul saat bumil minum kopi di bawah ini.
Gas dan Pencernaan
Kopi mengandung senyawa yang dapat menyebabkan terlalu banyak gas dalam sistem pencernaan terutama asam lambung.
Pada wanita hamil, masalah pencernaan seperti gas dan kembung sering terjadi. Mengkonsumsi kopi tentu dapat menyebabkan kondisi ini semakin berefek.
Anemia
Beberapa orang memiliki reaksi terhadap kopi. Reaksi kandungan dalam kopi selama kehamilan dapat berdampak ke kondisi ibu anemia.
Tekanan Darah
Mengonsumsi kafein juga dapat mendorong percepatan tekanan darah dan dapat membuat tekanan darah tinggi.
Fakta Tentang Minum Kopi saat Hamil
Sekarang, mari kita lihat fakta-fakta yang lebih jelas tentang minum kopi saat hamil:
1. Konsumsi Kafein Harian yang Aman
Menurut banyak organisasi kesehatan seperti American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), konsumsi kafein hingga 200-300 miligram per hari (setara dengan sekitar 1 hingga 2 cangkir kopi) biasanya dianggap aman selama kehamilan. Ini tidak hanya mencakup kopi, tetapi juga teh dan minuman berkafein lainnya.
2. Kurangi Konsumsi Kafein Selama Kehamilan
Meskipun ada batas aman yang ditetapkan, banyak ahli merekomendasikan untuk membatasi konsumsi kafein selama kehamilan, terutama di trimester pertama. Hal ini karena janin dalam tahap awal perkembangannya lebih rentan terhadap efek kafein. Pengurangan konsumsi kafein dapat membantu mengurangi risiko potensial yang terkait dengan konsumsi berlebihan.
3. Berbagai Sumber Kafein
Penting untuk diingat bahwa kafein tidak hanya ada dalam kopi. Teh, minuman bersoda, cokelat, dan beberapa obat-obatan juga mengandung kafein. Oleh karena itu, selama kehamilan, perlu memperhitungkan semua sumber kafein yang masuk ke dalam tubuh.
4. Perhatikan Respons Tubuh Bunda
Setiap individu dapat merespons kafein secara berbeda. Beberapa wanita hamil mungkin merasa lebih cemas atau mengalami gangguan tidur setelah minum kopi, bahkan dalam jumlah kecil. Jika Bunda merasa reaksi negatif seperti ini, pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi kafein lebih lanjut.
Mitos yang Umum tentang Minum Kopi saat Hamil
Sebelum kita masuk ke dalam rincian tentang apakah boleh atau tidak minum kopi saat hamil, mari kita lihat beberapa mitos umum yang seringkali membingungkan calon ibu:
1. Minum Kopi Selama Kehamilan Menyebabkan Keguguran
Ini adalah salah satu mitos paling umum. Namun, bukti ilmiah yang kuat tidak mendukung klaim ini secara langsung. Beberapa penelitian telah menunjukkan kaitan antara konsumsi kopi yang berlebihan dengan risiko keguguran, tetapi ini terutama berkaitan dengan konsumsi kopi dalam jumlah besar, yang akan kita bahas lebih lanjut.
2. Kafein Dalam Kopi Menyebabkan Kelainan Janin
Beberapa orang berpendapat bahwa kafein dalam kopi dapat menyebabkan kelainan pada janin. Sementara ada bukti bahwa kafein dapat melewati plasenta dan mencapai janin, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa kafein dalam jumlah yang moderat menyebabkan kelainan.
3. Kopi Membuat Bayi Menjadi Hiperaktif
Ini adalah mitos umum yang tidak memiliki dukungan ilmiah yang kuat. Kafein mungkin mempengaruhi beberapa orang dewasa dengan cara yang membuat mereka lebih hiperaktif, tetapi dampaknya pada bayi yang sedang berkembang masih dalam perdebatan.
Nutrisi Alternatif untuk Ibu Hamil
Jika ingin menghindari risiko yang terkait dengan konsumsi jengkol, ada banyak alternatif nutrisi lainnya. Tujuannya, supaya Bunda tetap mendapatkan manfaat serupa atau bahkan lebih baik selama kehamilan.
Beberapa sumber protein baik, antara lain daging tanpa lemak, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Kehamilan adalah waktu yang penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Konsumsi kopi saat hamil tidak harus dihindari sepenuhnya, tetapi harus dipertimbangkan dengan bijak.
Penting untuk mengikuti panduan dari dokter atau profesional kesehatan Bunda, dan jika Bunda memiliki kekhawatiran khusus tentang konsumsi kafein selama kehamilan, bicarakan dengan mereka.
Selalu perhatikan batas aman yang direkomendasikan dan ingatlah bahwa setiap individu dapat merespons kafein dengan cara yang berbeda. Dengan perencanaan yang baik dan perhatian terhadap kesehatan Bunda, Bunda dapat menikmati kehamilan yang sehat dan bahagia.
Bunda bisa melakukan tanya jawab oleh dokter kandungan di aplikasi Tentang Anak, lho! Yuk, unduh sekarang dan dapatkan banyak manfaat dari aplikasi pendamping tumbuh kembang anak