Hepatitis pada Anak

Gejala Hepatitis pada Anak: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp.A

Juli 2023, Jumlah kasus hepatitis pada anak di Indonesia menurut Kementerian Kesehatan RI masih sangat memprihatinkan, terutama tipe B dan C. Mirisnya, Kemenkes RI mencatat bahwa hepatitis B dialami oleh kelompok bayi usia di bawah lima tahun.

Hepatitis adalah salah satu penyakit hati yang sering diderita oleh masyarakat di seluruh dunia. Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. 

Hepatitis pada anak dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan mereka jika tidak ditangani dengan tepat. Artikel ini akan membahas gejala hepatitis pada anak, penyebabnya, serta beberapa cara untuk mengatasi penyakit ini. Informasi dalam artikel ini didasarkan pada sumber IDAI untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini.

Gejala Hepatitis pada Anak

Gejala hepatitis pada anak mungkin tidak selalu jelas dan bisa mirip dengan gejala penyakit lainnya. Namun, beberapa gejala umum yang mungkin muncul pada anak yang menderita hepatitis antara lain:

  • Kelelahan yang berlebihan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Perut kembung atau nyeri perut
  • Warna kulit dan mata yang kuning (jaundice/ikterik)
  • Urin berwarna gelap
  • Tinja berwarna pucat

Penyebab Hepatitis pada Anak

Hepatitis pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

Virus Hepatitis: Virus hepatitis adalah penyebab utama hepatitis pada anak-anak. Terdapat beberapa jenis virus hepatitis, seperti hepatitis A, B, C, D, dan E. Setiap jenis virus ini memiliki cara penularan yang berbeda, dan dapat menyebabkan gejala yang serupa atau berbeda pada anak-anak.

Infeksi Lainnya: Selain virus hepatitis, infeksi oleh virus lainnya seperti cytomegalovirus (CMV) atau Epstein-Barr virus (EBV) juga dapat menyebabkan hepatitis pada anak-anak.

Reaksi Autoimun: Sistem kekebalan tubuh anak-anak dapat menyebabkan reaksi autoimun yang salah sasaran, di mana tubuh mulai menyerang sel-sel hati sendiri dan menyebabkan peradangan pada hati.

Obat-obatan dan Racun: Beberapa obat-obatan, termasuk obat antiepilepsi dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), serta paparan racun tertentu, dapat menyebabkan kerusakan hati pada anak-anak. Dosis yang diberikan kepada anak sangat perlu diperhatikan karena dosis yang berlebihan pada obat yang pada dasarnya aman dapat juga menyebabkan hepatitis.

Hepatitis B

Hepatitis B adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. Hepatitis B paling ditakutkan karena dapat menjadi kronik. Infeksi virus hepatitis B yang menetap paling sedikit selama 6 bulan.

Penderita Hepatitis B kronik merupakan sumber penularan utama. Risiko menjadi kronik sangat tinggi (90%) bila infeksi tersebut didapat saat bayi. Penularan pada bayi didapat dari ibu pembawa hepatitis B kronik, yang disebut sebagai transmisi vertikal. Transmisi vertikal dapat terjadi saat intrauterin, intrapartum atau setelah lahir, tetapi sebagian besar transmisi vertikal tersebut terjadi intrapartum.

Cara Mengatasi Hepatitis pada Anak

Mengatasi hepatitis pada anak memerlukan perawatan yang tepat dan tepat waktu. Berikut adalah beberapa cara mengatasi hepatitis pada anak:

  • Konsultasikan dengan Dokter: Jika anak Ayah Bunda menunjukkan gejala hepatitis, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana perawatan yang sesuai.

  • Istirahat yang Cukup: Anak yang menderita hepatitis membutuhkan istirahat yang cukup agar tubuhnya dapat memerangi infeksi dengan lebih efektif.

  • Nutrisi yang Seimbang: Pastikan anak Ayah Bunda mendapatkan nutrisi yang cukup dengan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Hindari makanan yang dapat menyebabkan beban ekstra pada hati, seperti makanan berlemak dan berminyak.

  • Minum Banyak Air: Anak-anak dengan hepatitis perlu minum banyak air untuk mencegah dehidrasi, terutama jika mereka mengalami muntah atau diare.

  • Obat-obatan: Dalam beberapa kasus hepatitis, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengatasi infeksi virus terkait, membantu mengatasi gejala dan mempercepat pemulihan.

  • Vaksinasi: Beberapa jenis hepatitis dapat dicegah dengan vaksinasi. Pastikan anak Ayah Bunda mendapatkan vaksin hepatitis sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter.

Hepatitis pada anak merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat. Gejala hepatitis pada anak mungkin tidak selalu mudah dikenali, namun dengan memperhatikan tanda yang muncul, Ayah Bunda dapat segera menghubungi dokter untuk mendapatkan bantuan medis.

Selain itu, tindakan pencegahan seperti vaksinasi juga sangat penting untuk melindungi anak Ayah Bunda dari risiko hepatitis. Dengan dukungan dan perawatan yang tepat, anak Ayah Bunda dapat pulih sepenuhnya dari hepatitis dan kembali menikmati kehidupan dengan sehat. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai gejala hepatitis pada anak dan cara mengatasinya.


Foto: Freepik

Sumber: 

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/informasi-kesehatan-anak-kenali-hepatitis-b

https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1621681-kemenkes-soroti-4-2-juta-balita-di-indonesia-idap-hepatitis-b

Artikel Terkait

Lihat Semua