Kandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Darrell Fernando, Sp.OG
Saat hamil, Bunda wajib untuk mencermati penggunaan produk skincare. Karena skincare dapat diserap oleh tubuh dan janin di dalam kandungan, Bunda perlu mengetahui kandungan skincare yang dilarang untuk ibu hamil. Jika terserap tubuh, kandungan kandungan tertentu dalam skincare dapat berdampak buruk pada kesehatan janin, bahkan dapat mengakibatkan cacat lahir hingga keguguran.
Namun, kehamilan bukan menjadi penghalang Bunda untuk merawat kulit, ya! Selama hamil, Bunda rentan mengalami masalah kulit seperti jerawat, kulit kusam, dan stretch mark. Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter kulit mengenai kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil.
Jadi, apa saja kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil? Simak selengkapnya di bawah ini!
Kandungan Skincare yang Berbahaya untuk Kehamilan
Selama kehamilan, Bunda perlu memperhatikan komposisi yang ada di dalam skincare yang Bunda gunakan. Berbagai jenis produk skincare mulai dari toner, serum, hingga sun screen dapat berpotensi mengandung bahan-bahan yang berbahaya untuk janin. Berikut ini adalah kandungan skincare yang dilarang untuk ibu hamil:
1. Asam Retinoat
Asam retinoat adalah kelompok obat turunan vitamin A. Salah satu bahan skincare yang termasuk ke dalam asam retinoat adalah retinol. Bahan ini populer digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit wajah, seperti jerawat, tekstur kulit yang tidak rata, bahkan penuaan dini. Sayangnya, retinol dilarang untuk digunakan oleh ibu hamil ataupun Bunda yang akan merencanakan kehamilan.
Paparan retinol yang diserap oleh tubuh ibu hamil dapat menimbulkan berbagai gangguan pada janin. Salah satunya adalah cacat lahir pada bayi yang diikuti dengan kondisi seperti keterlambatan perkembangan anak, bibir sumbing, cairan pada kepala (hidrosefalus), hingga kelainan jantung. Kondisi cacat lahir akibat retinol ini adalah fetal retinoid syndrome.
2. Hidrokuinon
Hidrokuinon dikenal sebagai salah satu agen pemutih kulit. Bahan skincare ini berperan untuk mencerahkan wajah, menyamarkan bintik-bintik hitam, dan mengatasi melasma, yaitu kondisi kelebihan sel pigmen yang memproduksi warna kulit. Ibu hamil kemungkinan besar rentan mengalami masalah kulit seperti ini.
Meskipun belum ada studi yang membuktikan risiko cacat lahir dengan hidrokuinon, ibu hamil dianjurkan untuk membatasi penggunaan hidrokuinon. Hal ini disebabkan oleh hidrokuinon yang mampu diserap tubuh dalam jumlah yang lebih banyak (35-45%) dibandingkan bahan-bahan skincare lainnya. Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter tentang penggunaan hidrokuinan selama kehamilan.
3. Chemical Sunscreen
Chemical sunscreen adalah jenis sunscreen yang bekerja dengan menyerap ke dalam kulit, menyerap sinar UV, kemudian mengubah sinar UV menjadi panas, dan melepaskannya dari tubuh. Chemical sunscreen seringkali bekerja lebih baik sebagai pelindung dari sinar UV berbahaya dibandingkan physical sunscreen. Namun, cara kerjanya yang menyerap ke dalam tubuh berisiko mengganggu perkembangan janin.
Bahan aktif dalam chemical sunscreen, seperti oxybenzone, avobenzone, homosalate, actisalate, atau octocrylene diketahui dapat menimbulkan gangguan perkembangan saraf anak, seperti skizofrenia dan alzheimer. Paparan oxybenzone pada janinjuga berisiko memicu penyakit Hirschsprung, yaitu gangguan pada usus besar yang menyebabkan tinja terjebak di dalam usus.
4. Paraben
Paraben adalah salah satu bahan pengawet yang umum digunakan pada kosmetik. Bahan ini berperan dalam mencegah pertumbuhan mikroba di dalam produk. Kosmetik yang mengandung paraben cenderung berbahaya digunakan oleh ibu hamil karena bahannya yang mudah menyerap ke dalam kulit dan mampu mengganggu hormon.
Paparan paraben pada janin diketahui dapat menyebabkan keguguran, berat badan bayi yang rendah, obesitas, hingga gangguan perkembangan janin. Jika Bunda mengalami alergi paraben, gejala yang dapat timbul adalah gatal, ruam kemerahan, kulit kering bersisik, melepuh, hingga bengkak.
Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil
Setelah mengetahui bahan-bahan skincare yang berbahaya untuk ibu hamil, Bunda juga perlu mengenal macam-macam kandungan skincare yang aman digunakan untuk ibu hamil. Jadi, Bunda dapat mengatasi berbagai masalah kulit yang muncul selama hamil dan menjaga kesehatan kulit.
1. Vitamin C
Vitamin C banyak digunakan sebagai bahan untuk produk serum. Bahan ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik dalam mencegah penuaan dini. Vitamin C juga menjadi kunci untuk mempertahankan kulit yang mulus dan berkilau. Ditambah lagi, vitamin C umumnya aman digunakan ibu hamil untuk merawat kulit wajah.
Berbagai manfaat vitamin C lainnya adalah melembapkan kulit, mengurangi kemerahan, mencerahkan kulit, mendukung penyembuhan luka, hingga mencegah kendurnya wajah. Vitamin C juga tergolong aman untuk berbagai jenis kulit wajah. Jadi, Bunda bisa memasukkan vitamin C ke dalam rutinitas skincare harian.
2. Asam Kojic
Asam kojic (kojic acid) adalah salah satu bahan aktif skincare yang berfungsi mencerahkan kulit wajah. Asam kojic dapat ditemukan di berbagai produk skincare, seperti pelembap dan serum. Kandungan ini terbuat dari beberapa jenis jamur, seperti Acetobacter, Penicillium, dan Aspergillus.
Kandungan asam kojic diyakini aman digunakan untuk ibu hamil. Beberapa manfaat dari asam kojic adalah mengurangi tanda penuaan, menyamarkan bercak hitam, hingga menyamarkan bekas luka.
3. Asam Hialuronat
Asam hialuronat, atau yang juga dikenal sebagai hyaluronic acid, adalah bahan bening dan lengket yang diproduksi secara alami di dalam tubuh. Fungsinya adalah untuk menahan air di dalam jaringan kulit. Hasilnya, air akan bertahan di dalam jaringan dan tidak menguap ke luar tubuh, sehingga kulit akan tetap lembap. Oleh karena itu, produk dengan kandungan asam hialuronat menjadi favorit bagi banyak perempuan.
Kulit ibu hamil rentan mengalami kekeringan dan kehilangan kelembapannya. Jadi, asam hialuronat dapat membantu melembapkan kulit selama kehamilan. Asam hialuronat juga berperan dalam mengurangi kerutan di wajah, mempercepat proses penyembuhan luka, hingga mempercepat regenerasi kulit.
4. Asam Azaleat
Asam azaleat atau azelaic acid adalah salah satu kandungan skincare yang aman digunakan untuk ibu hamil. Kandungan ini sangat cocok digunakan bagi kulit wajah yang mengalami jerawat karena aktivitas antioksidannya yang mampu meredakan peradangan. Tidak hanya itu, aktivitas keratolitik pada asam azaleat bermanfaat untuk mencegah penumpukan kulit mati.
Selain untuk jerawat, asam azaleat juga bermanfaat untuk menyembuhkan luka bekas jerawat, mengurangi bercak hitam, hingga mencerahkan wajah. Asam azaleat tersedia dalam berbagai jenis produk skincare seperti krim dan gel.
5. Niacinamide
Niacinamide menjadi salah satu bahan skincare yang paling banyak dicari dan digunakan saat ini. Sebagai salah satu bentuk vitamin B3, Niacinamide bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti mengatasi jerawat, melindungi kulit dari radikal bebas, memperlambat penuaan, hingga mengurangi iritasi wajah.
Niacinamide tersedia dalam berbagai jenis produk skincare, seperti serum, toner, pelembap, pembersih, dan face mask. Niacinamide termasuk aman untuk digunakan ibu hamil dan dapat digunakan dalam rutinitas skincare sehari-hari.
6. Peptide
Untuk Bunda yang ingin kulit wajah awet muda, Bunda bisa menggunakan skincare dengan bahan peptide di dalam komposisinya. Peptide, atau yang juga dikenal dengan polypeptide, adalah protein dalam jumlah lebih kecil. Skincare dengan kandungan peptide memiliki fungsi utama berupa memperlambat penuaan.
Skincare dengan kandungan peptide dapat merangsang produksi kolagen untuk mengencangkan kulit wajah. Peptide juga dapat memperbaiki skin barrier yang rusak dan mengatasi jerawat di wajah.
7. Asam Alfa Hidroksi (AHA)
Bunda mungkin sering mendengar kandungan AHA berpasangan dengan BHA di beberapa produk skincare. Keduanya adalah kandungan yang bermanfaat untuk proses eksfoliasi kulit. Baik AHA dan BHA mampu mengangkat kotoran, minyak, dan kulit mati. Namun, AHA cenderung mengandung pelembap dibandingkan BHA, sehingga cocok digunakan pada tipe kulit kering.
Selain untuk eksfoliasi, AHA juga mampu mengecilkan pori-pori, mengembalikan kelenturan kulit, hingga menangkal efek penuaan dini seperti kerutan dan garis halus. Salah satu jenis kandungan AHA adalah glycolic acid yang bisa Bunda temukan di beberapa produk skincare seperti serum atau toner.
8. Physical Sunscreen
Karena ibu hamil tidak bisa menggunakan chemical sunscreen saat berada di luar rumah, gunakanlah physical sunscreen sebagai alternatifnya. Berbeda dari chemical sunscreen, physical sunscreen bekerja dengan membuat barrier atau pelindung di atas kulit untuk memantulkan sinar matahari.
Physical sunscreen yang tidak diserap oleh tubuh dinilai lebih aman sebagai sunscreen untuk ibu hamil. Dibandingkan dengan chemical sunscreen, physical sunscreen memiliki tekstur yang lebih tebal dan sering menimbulkan lapisan putih di wajah (white cast). Jenis sunscreen ini juga mudah luntur oleh keringat, jadi Bunda dapat mengoleskan sunscreen setiap 2 jam sekali.
Tips Merawat Kulit untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Selain menggunakan produk skincare, Bunda juga bisa merawat kulit dengan menerapkan berbagai kebiasaan yang baik untuk kesehatan kulit. Beberapa kebiasaan di bawah ini juga dapat menguatkan kesehatan tubuh Bunda selama kehamilan, lho. Apa saja tips-tips tersebut?
- Minum Air Putih Minimal 8 Gelas/Hari
Konsumsi air putih secara rutin dikenal ampuh untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain untuk melancarkan sirkulasi tubuh, air putih dapat membantu melembapkan kulit agar terhindar dari kekeringan. Selain itu, air putih juga berguna untuk mencegah kulit kendur, mengurangi kerutan, serta mencegah jerawat.
Ibu hamil dianjurkan untuk minum air putih minimal 8 gelas/hari agar tetap terhidrasi. Kombinasikan kebiasaan ini dengan rutinitas skincare yang aman untuk ibu hamil agar mendapatkan kulit wajah yang sehat.
- Konsumsi Sayur-Sayuran, Buah-Buahan, Vitamin, dan Mineral
Mengonsumsi makanan tinggi nutrisi memiliki manfaat melimpah untuk ibu hamil dan janin. Buah seperti jeruk dan pepaya mengandung antioksidan yang mampu melindungi kulit dari radikal bebas. Bintik hitam di wajah yang disebabkan oleh kurang asam folat dan zat besi dapat diatasi dengan kacang dan biji-bijian.
Sayuran yang tinggi serat juga bermanfaat untuk kesehatan kulit, lho. Sayur seperti brokoli, kacang polong, dan jagung manis mengandung tinggi protein untuk mengurangi risiko stretch mark. Vitamin dan mineral juga dapat mengoptimalkan kesehatan kulit Bunda jika digabungkan dengan makanan sehat lainnya. Janin sehat, kulit Bunda juga ikut sehat!
- Menjaga Berat Badan Ideal
Kebanyakan ibu hamil dapat mengalami kenaikan berat badan sekitar 11,5 kg hingga 16 kg selama kehamilan. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh berat janin yang selalu meningkat di tiap trimesternya. Namun, memiliki berat badan lebih dari yang direkomendasikan juga dapat menimbulkan masalah.
Misal, stretch mark pada ibu hamil yang disebabkan oleh peregangan kulit memang hal wajar. Tetapi, berat badan yang berlebih pada ibu hamil dapat memperparah stretch mark tersebut. Kulit ibu hamil dengan berat berlebih juga rentan menggelap di bagian lipatan tubuh, serta dapat meningkatkan risiko munculnya jamur di bagian tersebut. Jadi, pastikan Bunda menjaga berat badan ideal selama hamil, ya!
- Tidur yang Cukup
Tidur merupakan momen di mana tubuh kita beristirahat. Bagi ibu hamil, memiliki tidur yang cukup dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin secara keseluruhan. Bunda dianjurkan untuk tidur minimal 6–8 jam sehari untuk menghindari risiko komplikasi saat kehamilan. Tidur yang cukup juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit, lho.
Dengan mendapatkan waktu tidur yang cukup, Bunda dapat mencegah terjadinya kerutan pada kulit. Hal ini disebabkan oleh kolagen baru yang diproduksi oleh kulit saat sedang tidur. Bunda juga dapat mencegah kantung mata hitam dan pembengkakan dengan mendapatkan tidur yang cukup.
- Rutin Pakai Pelembap
Selama kehamilan, Bunda mungkin akan mengalami kondisi kulit kering di berbagai bagian tubuh. Hal ini normal terjadi. Perubahan hormon dapat memicu hilangnya elastisitas dan kelembapan saat terjadi peregangan di kulit untuk menyesuaikan perut ibu hamil yang semakin membesar. Kondisi ini menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal.
Untuk mengatasinya, Bunda dapat mengoleskan pelembap secara rutin ke beberapa daerah lipatan, seperti perut, bokong, dan paha. Bunda juga bisa menggunakan pelembap di perut untuk memudarkan stretch mark yang muncul.
- Gunakan Sunscreen saat Aktivitas Outdoor
Berjemur di bawah matahari memang baik bagi tubuh, tetapi Bunda harus membatasi waktu berjemur agar tidak membahayakan kulit. Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat memicu terjadinya penuaan dini dan kerusakan yang mengarah pada kanker kulit.
Maka dari itu, lindungi diri dengan sunscreen saat melakukan aktivitas di luar rumah. Dengan demikian, kulit Bunda dapat terlindungi dari paparan sinar matahari. Tapi, Bunda tetap harus memperhatikan jenis sunscreen yang digunakan, ya! Pastikan Bunda tidak menggunakan chemical sunscreen yang dapat membahayakan janin. Gunakanlah physical sunscreen untuk kegiatan sehari-hari.
- Tunda Perawatan setelah Kelahiran
Jika Bunda berencana melakukan perawatan wajah selama hamil, sebaiknya ditunda dulu setelah kelahiran. Jenis perawatan wajah seperti chemical peeling, filler, botox, hingga laser masih diragukan keamanannya untuk kesehatan janin.
Setelah kelahiran, Bunda juga perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis perawatan apa saja yang aman bagi ibu menyusui agar tidak membahayakan kualitas ASI yang diproduksi.
- Rutin Pakai Skincare dengan Kandungan yang Aman
Untuk mengoptimalkan kesehatan kulit, Bunda juga dapat menggunakan skincare secara rutin selama kehamilan. Jangan lupa untuk memastikan bahwa produk skincare yang digunakan mengandung bahan yang aman bagi janin. Gunakanlah produk skincare sesuai dengan tipe atau masalah kulit Bunda untuk hasil yang lebih maksimal.
Itu dia macam-macam kandungan skincare yang tidak boleh digunakan oleh ibu hamil! Kini, Bunda dapat memilih produk skincare apa saja yang bisa dipakai selama kehamilan. Proses merawat kulit dengan baik tidak hanya membuat kulit tampak bersih dan sehat, tetapi juga untuk mencegah masalah kulit yang dapat muncul.
Sumber:
- Bozzo, Pina et al. “Safety of skin care products during pregnancy.” Canadian family physician Medecin de famille canadien vol. 57,6 (2011): 665-7.
- M.K. Trivedi, G. Kroumpouzos, J.E. Murase. “A review of the safety of cosmetic procedures during pregnancy and lactation”. International Journal of Women's Dermatology, Volume 3, Issue 1, 2017: 6-10.
Vora, Rita V et al. “Pregnancy and skin”. Journal of family medicine and primary care vol. 3,4 (2014): 318-24.
Foto: Paxels.com
Sumber:
- Bozzo, Pina et al. “Safety of skin care products during pregnancy.” Canadian family physician Medecin de famille canadien vol. 57,6 (2011): 665-7.
- M.K. Trivedi, G. Kroumpouzos, J.E. Murase. “A review of the safety of cosmetic procedures during pregnancy and lactation”. International Journal of Women's Dermatology, Volume 3, Issue 1, 2017: 6-10.
Vora, Rita V et al. “Pregnancy and skin”. Journal of family medicine and primary care vol. 3,4 (2014): 318-24.
Foto: Paxels.com
dr. Darrell Fernando, Sp.OG