Berapa Kebutuhan Zat Besi pada Ibu Hamil? Cek di Sini!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Dinda Derda, SpOG
Zat besi adalah salah satu nutrisi yang sangat penting bagi ibu hamil untuk mendukung kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Namun, masih banyak Aybun yang bertanya, "Berapa kebutuhan zat besi pada ibu hamil setiap harinya?".
Pertanyaan ini penting karena kekurangan zat besi selama kehamilan dapat menyebabkan anemia, yang berdampak buruk pada ibu dan bayi.
Dalam artikel ini, Bunda akan menemukan informasi lengkap tentang kebutuhan zat besi pada ibu hamil, manfaatnya, hingga sumber makanan kaya zat besi yang direkomendasikan.
Apa Itu Zat Besi?
Zat besi adalah mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan. Tubuh menggunakan zat besi untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh.
Selain itu, zat besi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan otot, sumsum tulang, dan fungsi organ. Tubuh bahkan memerlukan zat besi untuk memproduksi beberapa jenis hormon.
Melalui peran pentingnya ini, memenuhi kebutuhan zat besi harian, terutama selama kehamilan, menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.
Baca Juga: 10 Macam Makanan yang Sehat untuk Ibu Hamil
Pentingnya Zat Besi untuk Ibu Hamil
Selama masa kehamilan, kebutuhan zat besi meningkat secara signifikan. Hal ini terjadi karena zat besi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan janin, perkembangan plasenta, dan peningkatan jumlah sel darah merah pada ibu.
Tanpa asupan zat besi yang cukup, ibu hamil berisiko mengalami anemia, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil yang mengonsumsi suplemen zat besi memiliki kadar hemoglobin lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
Kadar hemoglobin yang optimal ini membantu meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen dalam tubuh dan memberikan perlindungan terhadap kehilangan darah selama persalinan.
Zat besi juga berperan penting dalam produksi hemoglobin dan enzim yang membantu tubuh memanfaatkan oksigen untuk menghasilkan energi. Karena itulah, pemenuhan kebutuhan zat besi sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan mendukung perkembangan janin yang optimal.
Baca Juga: Waktu Berhubungan Saat Hamil yang Dilarang Secara Medis
Berapa Kebutuhan Zat Besi pada Ibu Hamil?
Ibu hamil membutuhkan 27 mg zat besi setiap hari untuk mendukung pertumbuhan janin, perkembangan plasenta, dan produksi sel darah merah tambahan. Kebutuhan ini meningkat dibandingkan sebelum kehamilan, karena tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.
Memastikan asupan zat besi yang cukup sangat penting, terutama pada 10 minggu terakhir kehamilan, ketika bayi mulai membangun cadangan zat besinya sendiri. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, meningkatkan risiko infeksi, kelelahan, bahkan memengaruhi pertumbuhan janin.
Sumber zat besi terdiri dari dua jenis:
- Zat besi heme (dari produk hewani) lebih mudah diserap tubuh, ditemukan pada daging merah, ayam, dan ikan.
- Zat besi non-heme (dari tumbuhan) ditemukan pada sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan makanan yang difortifikasi zat besi.
Mengkombinasikan makanan kaya zat besi dengan makanan tinggi vitamin C, seperti jeruk, tomat, atau paprika, membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Namun, konsumsi zat besi harian tidak boleh melebihi 45 mg untuk menghindari risiko kelebihan zat besi yang dapat membahayakan organ tubuh.
Jika kadar zat besi rendah, konsultasikan dengan dokter untuk mempertimbangkan suplemen zat besi. Jangan lupa untuk memperhatikan efek samping seperti konstipasi, dan lakukan langkah pencegahan seperti mengonsumsi makanan kaya serat dan minum cukup air.
Ciri-ciri Ibu Hamil Kekurangan Zat Besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia, yang memiliki berbagai gejala. Beberapa ciri-ciri anemia akibat kekurangan zat besi antara lain:
- Kelelahan
- Kelemahan
- Pusing atau merasa ringan kepala
- Sakit kepala
- Kulit pucat atau kekuningan
- Sesak napas
- Mengidam atau mengunyah es batu (pica)
Pada kasus anemia yang lebih parah, gejalanya bisa mencakup:
- Detak jantung cepat
- Tekanan darah rendah
- Kesulitan berkonsentrasi
Perlu diingat, gejala-gejala anemia sering kali mirip dengan gejala kehamilan biasa. Meskipun begitu, ibu hamil akan menjalani tes darah untuk memantau kondisi ini.
Jika Bunda merasa khawatir tentang kelelahan atau gejala lainnya, segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Konsumsi Asam Folat Pada Ibu Hamil Terbukti Cegah Kelainan Janin!
Kesimpulan
Zat besi sangat penting selama kehamilan untuk mendukung pembentukan sel darah merah dan perkembangan janin. Ibu hamil membutuhkan 27 mg zat besi per hari. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia dengan gejala seperti kelelahan, pusing, dan kulit pucat.
Untuk mencapainya, konsumsi makanan kaya zat besi dari sumber hewani dan nabati serta vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Jika diperlukan, suplemen zat besi dapat dikonsumsi setelah konsultasi dengan dokter. Pastikan pemenuhan kebutuhan zat besi untuk kesehatan ibu dan bayi yang optimal.
AyBun juga bisa cek perkembangan janin lewat fitur Kembang Hamil di Aplikasi Tentang Anak!
Sumber Foto: Freepik
Referensi: