kehamilan

Larangan Hamil 8 Bulan: Makanan hingga Aktivitas

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Dinda Derda, SpOG

Saat memasuki usia kehamilan 8 bulan (minggu ke 29 hingga 32), kondisi janin sudah terbilang cukup kuat. Pada tahap ini, si Kecil sudah mencapai perkembangan yang signifikan, di mana organ-organ utama seperti paru-paru, hati, dan ginjal telah berkembang dengan baik dan siap untuk berfungsi di luar rahim. 

Meski bunda sudah memasuki akhir dari kehamilan dan siap untuk melahirkan, sejumlah makanan dan aktivitas yang dilarang oleh dokter kandungan tetaplah berlaku.

Sebab, risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh sejumlah makanan dan aktivitas terhadap janin dan ibu hamil tetap tinggi. Ingin tahu apa saja larangan yang harus dijauhi ketika kehamilan memasuki usia 8 bulan? Berikut ini daftar dan penjelasannya.

Larangan Makanan Ibu Hamil 8 Bulan

Saat kehamilan memasuki usia 8 bulan, ada sejumlah makanan dan minuman yang harus dihindari untuk mencegah sejumlah masalah kesehatan mulai dari kelebihan berat badan, keracunan hingga keguguran. Berikut ini adalah beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari ibu hamil: 

1. Makanan Mentah / Undercooked

Bahan makanan seperti daging, ikan, telur atau sayuran yang diolah secara undercooked atau mentah dapat membawa risiko infeksi bakteri, virus, atau parasit yang dapat menyebabkan penyakit seperti toksoplasmosis, salmonella, atau listeria. 

Infeksi yang terjadi saat kehamilan dapat membawa risiko kesehatan tinggi bagi ibu dan janin, seperti keguguran, kelahiran prematur, atau kelahiran bayi dengan masalah kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk menghindari makanan mentah dan memasak makanan hingga matang untuk membunuh bakteri, virus, atau parasit yang mungkin ada.

2. Minuman & Makanan Beralkohol

Konsumsi alkohol harus dihindari selama kehamilan, termasuk saat kehamilan memasuki usia 8 bulan.

Alkohol dapat merusak perkembangan otak dan sistem saraf janin, menghambat pertumbuhan, dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kelainan struktural dan cacat lahir.

Alkohol juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklamsia dan persalinan prematur.

3. Seafood Mengandung Merkuri Tinggi

Seafood dapat menjadi sumber protein tinggi yang dibutuhkan ibu dan janin. Selain itu, sejumlah ikan memiliki kandungan asam omega 3 yang baik untuk perkembangan otak pada janin. 

Namun, sejumlah ikan dan kerang dikenal memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Jika tubuh ibu hamil terpapar merkuri terlalu banyak, dikhawatirkan dapat mengganggu perkembangan sistem saraf janin.

Sejumlah ikan yang sebaiknya dihindari karena memiliki kandungan merkuri tinggi adalah:

  • Ikan Marlin
  • Ikan Todak
  • Hiu
  • Tilefish
  • Tuna Mata Besar
  • Raja Tenggiri

4. Makanan yang Tidak Dipasteurisasi

Makanan yang dipasteurisasi adalah makanan yang dipanaskan dengan suhu tinggi kemudian didinginkan dengan segera. Tujuannya adalah untuk membunuh bakteri berbahaya sekaligus memperpanjang masa simpan makanan tersebut. 

Makanan yang tidak dipasteurisasi sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil karena dapat mengandung bakteri yang berbahaya seperti Listeria, Salmonella, E. coli, dan Campylobacter.

Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan keracunan makanan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.

Makanan yang tidak dipasteurisasi adalah turunan soft cheese atau keju lunak seperti keju brie, keju feta and keju biru.

Larangan Aktivitas Ibu Hamil 8 Bulan

Olahraga dan aktivitas ringan pada umumnya aman untuk ibu hamil. Olahraga bahkan direkomendasikan untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko diabetes gestasional.

Namun, sejumlah aktivitas tidak direkomendasikan bagi ibu hamil karena dapat berbahaya bagi keselamatan janin. Berikut ini adalah sejumlah aktivitas yang tidak direkomendasikan untuk dilakukan di semester akhir kehamilan:

  • Bersepeda.
  • Angkat beban (jika Anda pernah keguguran atau memiliki risiko keguguran yang tinggi).
  • Bermain ski.
  • High Impact Aerobic.
  • Aktivitas yang berisiko terjatuh seperti ice skating, sepatu roda, panjat dinding.
  • Olahraga yang dilakukan di atas ketinggian 7500 kaki.

Penting untuk dicatat bahwa setiap kehamilan berbeda, dan wanita hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai atau melanjutkan program olahraga selama kehamilan.

Beberapa kondisi medis dan kehamilan yang berisiko tinggi mungkin memerlukan pembatasan aktivitas fisik. Selain itu, wanita hamil juga harus mengikuti pedoman yang direkomendasikan oleh dokter dan melakukan latihan yang aman dan tepat untuk kondisi mereka.


Foto: Freepik

Sumber:

https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/is-it-safe/activities-to-avoid-during-pregnancy/

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-nutrition/art-20043844

Artikel Terkait

Lihat Semua