Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
manfaat-asam-folat-untuk-ibu-hamil

Konsumsi Asam Folat Pada Ibu Hamil Terbukti Cegah Kelainan Janin!

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Darrell Fernando, Sp.OG

Bagi para ibu hamil, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi menjadi salah satu hal penting yang perlu dilakukan. Nutrisi yang baik akan mendukung kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Selain itu, mengonsumsi vitamin dapat menjadi pelengkap untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.

Salah satu vitamin tersebut adalah asam folat untuk ibu hamil. Asam folat penting untuk untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, terutama yang memasuki trimester 1. Asupan asam folat untuk ibu hamil berperan dalam membantu perkembangan otak, tengkorak, dan saraf tulang belakang. Asam folat juga dapat mencegah terjadinya cacat lahir pada bayi, terutama pada otak, saraf, dan jantung bayi.


Apa Itu Asam Folat?

Asam folat adalah vitamin B kompleks sintetis yang dapat larut dalam air. Karena berperan penting dalam perkembangan otak dan saraf, asupan asam folat untuk ibu hamil sangat diperlukan sejak perencanaan kehamilan hingga usia kehamilan 13 minggu. Dengan demikian, Bunda dapat mencegah kemungkinkan kelainan saraf pada bayi lebih dini.

Ibu hamil direkomendasikan untuk mengonsumsi suplemen asam folat sebanyak 400 mcg/hari. Selain suplemen, AyBun juga bisa mendapatkan asam folat dari beberapa sumber makanan seperti sayur, buah, dan kacang-kacangan. Konsumsi asam folat secara rutin tidak hanya bermanfaat bagi tumbuh kembang janin, tetapi juga untuk memperkuat tubuh ibu hamil.

Kegunaan Asam Folat untuk Ibu Hamil

Asam folat menjadi salah satu vitamin penting yang wajib dikonsumsi ibu hamil atau calon ibu hamil. Asam folat harus dikonsumsi dengan jumlah yang mencukupi agar memberikan hasil yang efektif. Namun, dosis asam folat perlu menyesuaikan dengan kondisi tubuh ibu hamil. Beberapa manfaat asam folat untuk ibu hamil dan janin adalah sebagai berikut:

1. Membantu Produksi Sel Darah Merah yang Sehat

Saat hamil, tubuh memproduksi lebih banyak darah merah untuk mendukung perkembangan tubuh janin. Jika Bunda tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, Bunda memiliki potensi dalam mengidap penyakit kekurangan darah atau anemia. Kondisi ini dapat membuat kurangnya pasokan darah merah untuk menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh dan janin. 

Maka dari itu, asam folat berguna untuk membantu produksi sel darah merah sehat. Konsumsi asam folat secara rutin dapat mencegah Bunda dari anemia dan mendorong pembuatan sel darah merah sehat di dalam tubuh. Selain asam folat, tubuh juga membutuhkan zat besi dan vitamin B12 untuk menghasilkan sel darah merah yang cukup.

2. Mendukung Proses Pembuatan Sel dan Jaringan Baru

Mirip dengan sel darah merah, asam folat juga dapat membantu pembuatan sel dan jaringan baru dalam tubuh. Dalam hal ini, asam folat akan bekerja sama dengan nutrisi lain, seperti asam amino, vitamin B12, dan vitamin C. Semua zat tersebut berperan dalam memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak serta mendukung proses pemulihan tubuh pada saat luka atau sakit.

3. Mencegah Cacat Lahir 

Konsumsi asam folat sudah dianjurkan sejak Bunda akan merencanakan kehamilan. Asam folat dapat membantu tubuh ibu hamil dalam mempersiapkan kondisi optimal untuk mengandung bayi. 

Proses pembentukan otak dan saraf janin sudah terjadi sejak awal kehamilan. Jadi, asupan asam folat yang cukup dapat mencegah terjadinya kelainan pada otak dan saraf janin. Asam folat turut berperan dalam mencegah terjadinya penyakit bawaan lahir pada otak dan saraf, seperti anensefali dan spina bifida. Asam folat juga berguna untuk meningkatkan berat badan janin.

4. Mencegah Risiko Komplikasi Kehamilan

Pada kehamilan, konsumsi asam folat yang memadai dapat membantu mencegah kelahiran prematur. Asam folat yang cukup untuk ibu hamil dapat membantu menurunkan risiko komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia. 

Penyakit preeklamsia adalah peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urin selama kehamilan. Beberapa gejalanya adalah sakit kepala berat, gangguan penglihatan, nyeri di ulu hati atau perut kanan atas, hingga penurunan frekuensi atau volume urin.

5. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan janin, asam folat juga berguna untuk meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung pada ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh peran asam folat dalam memecah homosistein yang dapat memicu naiknya risiko penyakit jantung jika memiliki kadar yang tinggi dalam tubuh.

Macam-Macam Kelainan Saraf pada Bayi

Perlindungan akan tumbuh kembang bayi sudah harus dilakukan sejak awal kehamilan. Kekurangan asam folat dapat meningkatkan risiko cacat lahir. Beberapa kelainan saraf pada bayi yang dapat terjadi karena kurangnya asupan asam folat adalah sebagai berikut:

  1. Spina Bifida

Spina Bifida adalah kondisi cacat lahir yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan tabung saraf pada janin di dalam kandungan. Akibat dari gangguan ini adalah munculnya celah pada ruas tulang belakang. Tabung saraf sendiri akan berkembang menjadi otak dan sistem saraf di tulang belakang.

Ciri dari spina bifida adalah ruas tulang belakang yang tidak menutup sempurna dan menimbulkan celah. Berdasarkan ukurannya, spina bifida terbagi menjadi 3 jenis, yaitu okulta (kecil), meningokel (sedang), dan mielomeningokel (besar). Beberapa gejala spina bifida adalah sejumput rambut di punggung, lesung kecil di punggung bawah, hingga kantung yang mencuat di punggung bayi.

  1. Epilepsi

Dikenal juga dengan nama ayan, epilepsi adalah kondisi kejang yang disebabkan oleh pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak. Epilepsi cenderung menyerang sistem saraf pusat. Seseorang dinyatakan mengidap epilepsi jika pernah mengalami kejang lebih dari sekali tanpa alasan yang jelas.

Asam folat banyak digunakan sebagai terapi kejang epilepsi. Bagi ibu hamil pengidap epilepsi, asam folat akan diberikan dengan dosis yang lebih tinggi sejak 3 bulan sebelum merencanakan kehamilan. Untuk menghindari risiko epilepsi pada janin, ibu hamil wajib mengonsumsi asam folat secara rutin sesuai anjuran dokter.

  1. Hidrosefalus Kongenital

Hidrosefalus adalah kondisi penumpukan cairan berlebihan di dalam otak. Penumpukan ini akan menyebabkan penekanan pada sel-sel otak dan saraf. Ibu hamil yang kekurangan asupan asam folat dapat memicu terjadinya hidrosefalus kongenital, yaitu kelainan bawaan yang terjadi akibat gangguan di dalam kandungan ibu hamil.

Gejala hidrosefalus kongenital pada bayi baru lahir dapat dilihat dari ukuran kepalanya yang lebih besar dari bayi sepantarannya. Selain itu, bayi akan terlihat selalu mengantuk, kurang responsif terhadap lingkungan, kulit kepala yang tipis, hingga kejang berulang.

  1. Autisme

Autisme atau gangguan spektrum autisme adalah kondisi kelainan pada perkembangan saraf yang menimbulkan gangguan perilaku serta interaksi sosial. Autisme cenderung menyerang sistem saraf di otak. Autisme dapat membuat anak kesulitan untuk memahami lingkungan di sekitarnya.

Sebuah studi menunjukkan bahwa indikasi autisme dapat ditimbulkan dari kelebihan atau kekurangan asam folat saat kehamilan. Maka dari itu, dosis asam folat yang dikonsumsi ibu hamil haruslah cukup dan sesuai dengan kondisi tubuh. Bunda dapat mengkonsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kadar asam folat yang tepat.

Makanan Sumber Asam Folat

Tidak hanya melalui suplemen, Bunda juga bisa mendapatkan asupan asam folat dari berbagai jenis makanan. Mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga kacang-kacangan, Bunda bisa mendapatkan asam folat alami tanpa efek samping. 

  1. Sayuran

Sayuran selalu menjadi pilihan untuk menu makanan sehat yang kaya gizi dan serat. Beberapa jenis sayuran memiliki kandungan asam folat yang tinggi, seperti brokoli, kubis, kembang kol, dan bayam. Sayuran tersebut juga memberikan nutrisi lainnya yang bermanfaat bagi ibu hamil, seperti vitamin dan mineral. Bunda dapat menyulap sayuran ini menjadi masakan lezat untuk dikonsumsi setiap hari.

  1. Buah-Buahan

Selain memiliki rasa yang lezat dan menyegarkan, beberapa buah-buahan juga memiliki kandungan tinggi asam folat yang baik bagi ibu hamil. Buah-buahan tersebut adalah alpukat, jeruk, anggur, lemon, limau, pepaya, dan pisang. 

Selain asam folat, buah-buahan juga mengandung nutrisi lainnya yang penting bagi kesehatan janin, seperti potasium pada pepaya, pisang, dan alpukat, antioksidan pada pepaya, serta vitamin-vitamin lainnya. 

  1. Kacang-Kacangan

Bagi Bunda yang tidak memiliki alergi kacang, makanan kacang-kacangan dapat menjadi sumber asam folat alami. Kacang-kacangan juga menawarkan nutrisi seperti protein, fiber, lemak sehat, dan mineral. Kacang-kacangan merupakan makanan padat nutrisi, sehingga Bunda dapat menjadikan makanan ini sebagai camilan saat lapar. 

  1. Telur

Memasukkan telur ke dalam menu harian ibu hamil merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan asupan nutrisi penting, seperti misalnya asam folat. Selain itu, telur juga mengandung gizi penting lainnya untuk ibu hamil, seperti protein, vitamin B12, selenium, dan antioksidan untuk kesehatan janin.

  1. Jamur

Sering menjadi bahan masakan yang lezat, jamur juga mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan ibu hamil. Kandungan asam folat dalam jamur tergolong tinggi, sehingga bisa Bunda konsumsi untuk mendapatkan asupan asam folat alami. Manfaat lainnya dari jamur adalah meningkatkan daya tahan tubuh serta menguatkan jantung.

  1. Hati Sapi

Hati sapi adalah salah satu makanan kaya gizi yang bisa Bunda konsumsi selama hamil. Ketika banyak daging-dagingan cenderung mengandung asam folat yang rendah, hati sapi justru memiliki kandungan tinggi asam folat. Hati sapi juga memberikan nutrisi seperti protein, vitamin A, vitamin B12, dan zat besi yang baik untuk ibu hamil.

Itu dia ragam manfaat asam folat dan juga sumber makanan kaya asam folat yang bisa Bunda konsumsi. Dalam memenuhi nutrisi lengkap dan seimbang saat hamil, pastikan Bunda juga tidak stres dan lakukan aktivitas fisik secara rutin. Dengan demikian, tubuh Bunda akan menjadi lebih kuat dan janin di dalam perut akan lebih sehat.

Aktivitas yang menyehatkan bagi ibu hamil akan berdampak pada perkembangan otak dan emosional anak di masa depan. Bunda juga dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama hamil.

Sumber:

Referensi:

Ditinjau oleh:

dr. Darrell Fernando, Sp.OG

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua