Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
obat-batuk-anak-yang-berbahaya

Ini Obat Batuk Anak yang berbahaya, Jangan Berikan pada Si Kecil!

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Jennie Dianita, Sp.A

Batuk adalah respon alami tubuh untuk membersihkan tenggorokan dari kuman, virus, lendir, debu, ataupun benda asing. Kondisi ini dapat terjadi pada siapapun, baik orang dewasa maupun anak-anak. 

Biasanya batuk akan muncul ketika pergantian musim tiba atau yang dikenal juga dengan nama musim pancaroba. Anak-anak begitu rentan memiliki gejala ini, karena daya tahan tubuh mereka lebih rendah daripada orang dewasa.

Cara untuk mengatasi batuk pada anak yang efektif adalah memberikan mereka obat batuk. Namun, menurut data The American Academy of Pediatrics (AAP), ada resiko terjadinya komplikasi hingga kematian akibat penggunaan obat batuk yang salah pada anak.

Lantas, apa saja ciri-ciri obat batuk anak yang berbahaya? Lalu, bagaimana AyBun mengobati batuk pada anak? Cari tahu jawaban selengkapnya di berikut ini!

Kandungan Berbahaya dalam Obat Batuk Anak

Batuk biasanya disertai dengan hidung tersumbat atau gangguan hidung. Penyebab umum batuk pilek pada anak bisa jadi karena infeksi saluran pernapasan karena bakteri, virus, lendir, debu, alergi, dan lain sebagainya.

Nah, untuk menyembuhkan batuk, biasanya orang tua akan memberikan anak obat sirup, tablet dan kapsul untuk anak. Berikut ini adalah kandungan obat batuk yang berbahaya untuk anak:

1. Etilen Glikol

Obat batuk dengan kandungan etilen glikol (ethylene glycol) dilarang oleh BPOM. Ini adalah senyawa yang tidak berwarna, tidak berbau dan memiliki rasa manis biasa digunakan pada radiator kendaraan.

Jika etilen glikol tertelan, hanya membutuhkan waktu sekitar 1–4 jam untuk diserap oleh tubuh dan menjadi senyawa beracun. Keracunan etilen glikol pada anak dapat menyebabkan gangguan perncernaan hingga gagal ginjal akut. 

2. Dietilen Glikol

Dietilen glikol (diethylene glycol) adalah senyawa organik berbentuk cairan bening, tidak berwarna, tidak berbau dan memiliki rasa manis. Apabila dikonsumsi, senyawa ini akan cepat terserap lalu didistribusikan ke ginjal, otak, hati, limpa, hingga jaringan disposa.

Menurut Jeffrey A. Cohen dkk., konsumsi dietilen glikol dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan neurologis yang parah, termasuk koma, kejang, neuropati perifer dan kegagalan hepatorenal.

3. Kodein dan Tramadol

Kodein atau codein adalah salah satu kandungan obat yang biasa digunakan untuk mengobati batuk dan pilek. Begitu juga tramadol, kedua bahan tersebut termasuk obat opioid. Akan tetapi, baik kodein dan tramadol tidak disarankan untuk penggunaan pada anak di bawah 12 tahun.

Apabila dikonsumsi oleh anak, kedua bahan tersebut akan menimbulkan efek samping yang serius. Yakni, memperlambat nafas. Setidaknya menurut data U.S. Food and Drug Administration (FDA) ada 24 orang meninggal karena mengonsumsi obat ini, 21 di antaranya adalah anak-anak. 

4. Obat Batuk yang Dijual Bebas

Faktanya, The American Academy of Pedatrics (AAP) tidak memperbolehkan penggunaan obat batuk dan flu yang dijual bebas untuk anak di bawah 4 tahun. Melainkan, mereka merekomendasikan agar menunggu hingga batuk membaik.

Alternatif Obat Batuk yang Aman

Meskipun tidak dianjurkan menggunakan obat batuk yang dijual bebas, ada beberapa alternatif untuk AyBun agar meringankan gejala batuk si kecil, berikut ini adalah daftarnya:

1. Madu

Madu bisa jadi alternatif obat batuk yang efektif untuk anak dan dewasa. Madu memiliki kandungan antioksidan dan antimikroba yang dapat meringankan gejala batuk. Sehingga, anak akan merasa lebih baik dan nyaman.

AyBun dapat memberikan dua sendok teh madu di malam hari sebelum anak tidur. Hal ini direkomendasikan agar tidur anak nyenyak tanpa perlu terbangun karena batuk. Perlu diketahui bahwa madu tidak boleh diberikan pada bayi di bawah 1 tahun.

2. Jahe

Jahe adalah salah satu bahan obat herbal yang sering digunakan untuk membuat tubuh hangat. Kandungan gingerol yang ada di jahe mampu untuk melegakan saluran napas dan mengurangi rasa gatal atau sakit pada tenggorokan. 

Jahe dipercaya cukup aman untuk diberikan pada bayi. Namun, berikan secara perlahan dan bertahap agar tidak menyakiti pencernaannya. 

3. Air

Ketika batuk, AyBun perlu mendukung anak untuk minum banyak cairan. Terutama air hangat atau teh. Air akan membantu untuk mencairkan lendir anak yang sedang mengalami batuk berdahak. 

4. Air Garam

Berkumur dengan air garam dapat mengurangi durasi batuk. AyBun dapat campurkan setengah sendok teh garam dengan air 240 ml, lalu mintalah anak untuk berkumur dengan larutan tersebut. Kemudian, berkumur kembali hingga air di gelas habis.

Cara ini hanya boleh diberikan kepada balita yang sudah bisa berkumur tanpa menenggaknya.  Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Satomura K dkk., menemukan bahwa terjadi penurunan signifikan pada infeksi saluran pernapasan setelah partisipan secara teratur berkumur dengan air garam. 

5. Sup Ayam Hangat

Menurut penelitian yang dilakukan oleh American College of Chest Physicians, sup ayam memiliki kandungan anti-inflamasi yang dapat meredakan gejala infeksi saluran pernapasan. Ada juga keseimbangan elektrolit yang membantu anak tetap terhidrasi.

Cara Menangani Anak Batuk di Rumah 

Obat kimia cukup beresiko untuk diberikan ke anak yang masih di bawah 6 tahun. Batuk juga seringkali bikin anak tidak bisa tidur di malam hari, lalu bagaimana menangani anak batuk di rumah? 

Salah satunya, AyBun dapat memberikan alternatif obat batuk yang ada di atas. Atau, AyBun dapat mengikuti tips berikut ini.

  • Biarkan anak untuk beristirahat secara cukup dan nyaman
  • Berikan anak cairan secara berkala agar terhindar dari dehidrasi
  • Hindari makanan dan minuman yang menyebabkan batuk makin parah
  • Beri obat alternatif yang aman untuknya
  • Nyalakan humidifier untuk membuat udara jadi segar
  • Buat badan anak agar tetap hangat
  • Jauhkan anak dari pemicu alergi 
  • Pilihkan posisi tidur yang paling nyaman untuk anak, ganjal kepala ank dengan bantal yang tinggi dan hindari tidur terlentang

Itulah informasi lengkap tentang obat batuk anak dan bagaimana cara mengatasi anak batuk di rumah. Sekarang, AyBun telah mengetahui dan memanfaatkan berbagai bahan dapur dan alami yang ada di rumah untuk mengobati batuk pada anak. 

Apabila anak menunjukan gejala batuk yang parah dan komplikasi dengan gejala lain, periksakan ke dokter secepatnya untuk penanganan lebih lanjut. Konsultasi ke dokter juga jika batuk anak berlangsung selama lebih dari dua minggu.

Sumber:

Foto: Pexels.com

Sumber Alternatif:

Halmo LS, Wang GS, Reynolds KM, Delva-Clark H, Olsson MR, Banner W, dkk. Pediatric fatalities associated with over-the-counter cough and cold medications. Pediatrics. 2021;148:e2020049536.

Satomura K, Kitamura T, Kawamura T, Shimbo T, Watanabe M, Kamei M, Takano Y, Tamakoshi A; Great Cold Investigators-I. Prevention of upper respiratory tract infections by gargling: a randomized trial. Am J Prev Med. 2005 Nov;29(4):302-7. doi: 10.1016/j.amepre.2005.06.013. PMID: 16242593.

Jeffrey A. Cohen, Charles F. Guardia, Justin J. Mowchun, Elijah W. Stommel. Chapter 57 - Demyelinating Diseases of the Peripheral Nerves. Nerves and Nerve Injuries. Academic Press. 2015. Pages 895-934. ISBN 9780128026533. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-802653-3.00106-8.

https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/should-you-give-kids-medicine-coughs-and-colds

https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/codeine-and-tramadol-can-cause-breathing-problems-children

https://www.childrens.com/health-wellness/home-remedies-for-cough-in-kids-infographic

https://www.parents.com/health/cold-flu/cold/natural-cold-cough-remedies

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780128026533001068

Ditinjau oleh:

dr. Jennie Dianita, Sp.A

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua