7 Tanda Awal Kehamilan Menurut Dokter Kandungan
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Darrell Fernando, SpOG, MRCOG, MM, MARS, FICS
Apa bukti paling akurat untuk mengetahui seseorang hamil atau tidak? Jawabannya tentu hasil tes kehamilan, baik itu menggunakan tespek atau berbagai metode medis lainnya. Namun, sebelum melakukan pemeriksaan lanjutan, kita juga bisa mendeteksi tanda awal kehamilan, lho.
Saat awal kehamilan, biasanya perempuan mengalami sejumlah perubahan fisik dan mental. Agar Anda bisa lebih sadar mengenai kondisi kehamilan, berikut ini ciri ciri awal kehamilan yang paling umum dan bisa dideteksi tanpa bantuan peralatan medis. Yuk, baca penjelasan selanjutnya di bawah ini.
Ciri-Ciri Awal Kehamilan
Sebelum mengetahui dirinya sedang hamil, seorang perempuan biasanya menyadari adanya perubahan pada tubuh mereka seperti terlambat menstruasi, mudah lelah, sering buang air kecil dan bahkan peningkatan nafsu makan. Agar lebih jelas lagi, mari kita ulas satu per satu.
1. Menstruasi Terlambat
Terlambat datang bulan adalah tanda kehamilan yang paling umum. Lantas bagaimana cara paling mudah untuk mengetahui apakah Anda terlambat menstruasi? Cobalah menghitung berapa hari sejak hari pertama terakhir Anda menstruasi. Seperti kita ketahui, rata-rata siklus menstruasi pada wanita berlangsung selama 28-32 hari, dengan menstruasi berlangsung antara 3-7 hari. Namun, ciri ini bisa saja tidak akurat terlebih jika siklus menstruasi Anda lebih pendek dari 28 hari atau lebih panjang dari 32 hari
2. Mual dan Muntah
Mual dan muntah sering dialami pada trimester pertama kehamilan. Meskipun belum ada satu faktor tunggal yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab pastinya, namun beberapa faktor seperti perubahan hormon, stres pada tubuh, meningkatnya sensitivitas indra penciuman, perubahan pada sistem pencernaan, serta stres atau kekhawatiran menjadi pemicu munculnya rasa mual dan muntah pada awal kehamilan.
Meskipun mual dan muntah pada kehamilan dapat terjadi pada hampir semua perempuan hamil, beberapa faktor ternyata dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gejala seperti adanya riwayat keluarga dengan mual dan muntah selama kehamilan dan kehamilan kembar.
3. Payudara Terasa Nyeri dan Bengkak
Kenaikan kadar hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan dapat memicu perubahan pada kelenjar susu, yang dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada payudara. Selain itu, pada trimester pertama kehamilan, payudara juga mengalami perubahan fisik, seperti peningkatan ukuran dan berat, dan peningkatan aliran darah ke payudara.
Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan kemerahan pada payudara, serta dapat membuat payudara terasa lebih berat atau penuh. Sensasi nyeri atau bengkak pada payudara biasanya akan berangsur-angsur mereda seiring bertambahnya usia kehamilan.
4. Nyeri Punggung Bagian Bawah
Timbulnya rasa nyeri dan tidak nyaman pada area punggung bagian bawah juga sering menjadi ciri awal kehamilan. Rasa nyeri tersebut muncul karena adanya kenaikan berat badan yang signifikan yang memberi tekanan lebih pada punggung Anda. Selain itu, meningkatnya kadar hormon progesteron dan relaksin juga bisa menjadi penyebabnya. Hormon yang berfungsi melonggarkan sendi dan ligamen sehingga tubuh lebih siap untuk persalinan ini juga dapat membuat punggung lebih rentan terhadap cedera dan memicu nyeri.
5. Munculnya Bintik-bintik di Wajah dan Tubuh
Perubahan hormon yang dialami wanita hamil juga dapat memicu munculnya kondisi kulit seperti melasma yakni kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik coklat atau keabu-abuan pada area wajah, terutama di bagian pipi, hidung, bibir atas, dan dahi.
Selain melasma, perempuan hamil juga dapat mengalami angioma gravidarum atau kondisi kulit dengan bintik bintik kecil berwarna merah yang muncul karena naiknya kadar hormon estrogen. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena perubahan kulit ini hanya berlangsung sementara dan umumnya menghilang setelah melahirkan.
6. Lebih Sering Buang Air Kecil
Naiknya kadar hormon progesteron dan estrogen juga dapat mempengaruhi kinerja kandung kemih. Progesteron yang berfungsi membuat dinding kandung kemih menjadi lebih rileks, membuatnya dapat menampung lebih banyak urin. Namun, efek samping yang muncul adalah kandung kemih jadi lebih cepat terisi dan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Selain perubahan hormon, meningkatnya aliran darah ke panggul untuk memenuhi kebutuhan janin juga dapat mempercepat produksi urin yang membuat kandung kemih lebih cepat terisi.
7. Perasaan jadi Lebih Sensitif
Peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen ternyata juga dapat memengaruhi keseimbangan kimia dalam otak, yang menyebabkan perubahan suasana hati. Namun, kondisi stres pada tubuh yang diakibatkan oleh perubahan pola makan dan tidur juga dapat menjadi pemicunya.
Demikianlah sejumlah tanda awal kehamilan yang perlu Anda ketahui. Perlu dipahami bahwa sekian ciri di atas merupakan hal yang normal dan dapat berbeda-beda pada setiap perempuan. Untuk memastikan kondisi kehamilan, sebaiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan diagnosa dan perawatan yang tepat.
Foto: Designed by freepik
Sumber:
https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/pregnancy-signs-and-symptoms
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/symptoms-of-pregnancy/art-20043853
Artikel Terkait
Lihat SemuaCara Menghitung Usia Kehamilan Manual dan Simulasinya
KehamilanBolehkah Ibu Hamil Makan Sate?
KehamilanKandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil
KehamilanManfaat Minyak Ikan untuk Ibu Hamil dan Bayi dalam Kandungan
KehamilanMau Melahirkan? Ketahui 5 Tanda-tandanya Agar Siap Siaga!
Kehamilan- Lihat Semua