Ternyata Cegah Stunting Bisa Dimulai dari Kehamilan bukan Kelahiran! Intip Penjelasannya
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Darrell Fernando, SpOG, MRCOG, MM, MARS, FICS
Stunting masih menjadi konsekuensi paling menantang dari persoalan kekurangan gizi. Pasalnya, stunting dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak optimal. Ada peningkatan risiko penyakit metabolik serta menurunnya daya tangkap atau kemampuan di masa dewasa. Singkatnya, stunting dapat menyebabkan tumbuh kembang anak terganggu.
Saat ini, stunting dipandang sebagai problem kesehatan yang serius di tengah-tengah masyarakat global. Meskipun prevalensinya menurun, angka stunting di dunia masih tergolong tinggi, yakni lebih dari 40%. Di Indonesia sendiri, sebanyak 1 dari 3 anak mengalami stunting.
Lalu apakah penyebab stunting? Pola makan yang tidak sehat atau tidak memiliki gizi lengkap dan seimbang berisiko menjadikan anak lahir secara prematur, memiliki berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram), serta stunting.
Tips Mencegah Stunting
Studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan bernutrisi selama hamil dapat berdampak besar pada pertumbuhan janin dan menekan potensi terjadinya stunting. Bahkan, asupan makanan bergizi selama periode mengandung juga akan berdampak besar pada produksi air susu ibu (ASI).
Nah, seperti apakah cara mencegah terjadinya stunting? Untuk AyBun ketahui, risiko stunting dapat dicegah sejak masa kehamilan. Berikut Langkah-langkah untuk menekan terjadinya stunting di periode kehamilan.
1. Jaga Berat Badan dan Konsumsi Asam Folat
Merencanakan kehamilan dengan matang dapat dilakukan dengan menjaga berat badan ibu hamil berada di level ideal. Sebisa mungkin hindari kondisi yang menyebabkan AyBun kekurangan berat badan di saat sedang hamil, atau bahkan kelebihan.
Selain itu, penting sekali untuk menjaga kesehatan dengan mencukupi waktu untuk beristirahat. Jangan lupa pula untuk selalu mengkonsumsi makanan bernutrisi dengan gizi yang cukup dan terjaga. Salah satu asupan yang sangat penting untuk diperhatikan oleh AyBun hamil yakni asam folat. Bunda dapat mengonsumsi makanan dengan total kandungan asam folat 400 mcg/hari.
Tidak lupa, berolahraga! Jangan salah lho, olahraga merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh bumil demi menjaga kesehatan diri dan janin yang dikandung. Tentu saja, hindari jenis olahraga berat yang justru berisiko tinggi. Pilihlah jenis-jenis olahraga yang memang sudah disesuaikan untuk bumil. Salah satunya adalah senam hamil.
Bila bumil memiliki penyakit bawaan atau penyakit yang memang sudah ada sebelum masa kehamilan, atasi terlebih dahulu penyakit tersebut atau diawasi perkembangannya. Periksakan ke dokter agar penyakit yang ada tidak mengganggu proses kehamilan.
2. Rutin Memeriksakan Kehamilan
Di era modern saat ini, rutin memeriksakan kehamilan sudah menjadi kewajiban bagi bumil dan pasangan. Hal ini sangat penting untuk terus memantau perkembangan janin yang sedang dikandung dan menjaganya hingga tetap sehat dan selamat hingga proses kelahiran.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menganjurkan para bumil untuk memeriksakan kandungannya setidaknya sebanyak 4 kali selama periode kehamilan. Jika diurutkan, maka 4 kali pemeriksaan itu dibagi menjadi 1 kali pada masa trimester pertama kehamilan, kemudian 1 kali pada trimester kedua kehamilan, dan dua kali pemeriksaan pada trimester ketiga kehamilan.
Untuk mengetahui jadwal yang optimal dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, Aybun dapat menyimak tabel di bawah ini:
Tabel Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Usia Kehamilan (Minggu) | Jadwal Pemeriksaan yang Dianjurkan |
0-28 | 1x setiap 4 minggu |
28-36 | 1x setiap 2 minggu |
36-40 | Setiap minggu sampai melahirkan |
Tentu saja, jadwal di atas bukan merupakan kewajiban yang bersifat fix. Agenda pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi bumil itu sendiri, atau janin yang ada di dalam kandungan.
Jika dalam periode kehamilan ditemukan adanya kelainan khusus, baik terhadap diri sang ibu maupun janin, maka pemeriksaan harus dilakukan dengan lebih sering dan intensif.
3. Memilih Asupan Penting
AyBun, sekilas disebutkan di atas bahwa penting sekali bagi bumil untuk menjaga konsumsi makanan bernutrisi dengan gizi yang cukup dan terjaga. Dan ini harus dilakukan setiap hari.
Nah AyBun, ada empat asupan penting yang perlu diperhatikan bumil untuk dikonsumsi setiap harinya.
Pertama, porsi besar sayur-sayuran hijau yang beragam. Ada banyak pilihan untuk AyBun hamil mengonsumsi sayur-sayuran hijau. Ini bisa diperoleh dari bayam, brokoli, sawi, kubis, juga edamame.
Kedua, protein hewani dan nabati. Di Indonesia, untuk mendapatkan protein hewani dan nabati terbilang cukup mudah. Misalnya daging unggas, seafood rendah merkuri, telur, tahu, keju, juga kacang. Namun, penting sekali untuk menghindari atau mengurangi asupan protein yang berasal dari daging merah maupun daging yang diawetkan.
Ketiga, buah-buahan segar yang beragam. Urusan buah, Indonesia yang berada di kawasan tropis merupakan surganya. AyBun dapat menemukan jeruk, pisang, apel, mangga, juga alpukat dengan mudah, bahkan murah. Tapi, penting sekali ya AyBun, untuk membatasi konsumsi jus kemasan dan buah kering.
Keempat, karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks ini meliputi nasi coklat, roti gandum, juga oat. Namun, AyBun hamil juga perlu membatasi konsumsi nasi putih, roti putih, juga kentang goreng.
Jadi, selalu jaga kesehatan serta asupan gizi demi si buah hati ya AyBun!
Foto:www.pexels.com
Sumber:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0213911121002909
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5084734/
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34260622/
https://www.cdc.gov/ncbddd/folicacid/about.html#:~:text=CDC%20urges%20all%20women%20of,and%20spine%20(spina%20bifida)
dr. Darrell Fernando, SpOG, MRCOG, MM, MARS, FICS