Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
campak pada anak

Cara Menangani Campak pada Bayi

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Penyakit campak kembali marak sejak tiga tahun terakhir. Data Kementerian Kesehatan RI per 31 Januari 2023 mengungkap, suspek campak mengalami peningkatan 7 kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun 2021. Pada periode yang sama, konfirmasi kasus campak di laboratorium juga meningkat 32 kali lipat dengan jumlah kasus mencapai 3.341 dibandingkan tahun 2021 sebanyak 132 kasus.

Penyakit yang sangat menular ini harus diwaspadai karena dapat mengakibatkan komplikasi hingga merenggut nyawa anak. Oleh karena itu, ayah-bunda wajib melakukan sejumlah tindakan pencegahan agar si kecil tidak terkena campak. Apa saja tindakan pencegahan serta pengobatan penyakit campak? Berikut ini penjelasannya.

Ciri-Ciri Campak pada Bayi

Campak adalah penyakit yang diakibatkan infeksi virus yang sangat menular. Virus yang menjadi penyebab campak adalah Virus Rubeola. Virus ini termasuk dalam kelompok virus RNA dari famili Paramyxoviridae.

Penyakit campak dapat menyerang siapa saja, tetapi umumnya menyerang anak-anak. Bayi dan anak-anak bisa terinfeksi campak melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi melalui tetesan udara, misalnya saat orang tersebut batuk atau bersin. Bayi yang belum mendapatkan vaksinasi dan belum pernah terinfeksi campak memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular penyakit ini.

Berikut ini adalah sejumlah ciri-ciri campak pada bayi:

  • Demam tinggi  >38 derajat Celcius selama 3 hari atau lebih dan akan berakhir setelah 4-7 hari. 
  • Batuk kering & pilek
  • Mata bengkak, merah atau berair 
  • Tanda khas ditemukan Koplik's spot atau bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam.
  • Ruam bercak makulopapular berwarna kemerahan yang dimulai dari belakang telinga kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam bertahan selama 3 hari atau lebih pada kisaran hari ke-4 sampai ke-7 demam. Saat masa penyembuhan setelah demam turun ruam akan berangsur memudar menjadi gelap atau kehitaman lalu bertahap menghilang sempurna.
  • Nafsu makan hilang.
  • Diare dan muntah.

Cara Mencegah Penularan Campak pada Bayi

Untuk mencegah si kecil tertular campak, berikut ini adalah sejumlah tindakan yang bisa dilakukan ayah-bunda:

1. Pemberian Vaksin Campak

Penyakit campak dapat dicegah dengan vaksin MR. Pemberian vaksin MR pada bayi sangat penting untuk mencegah penularan campak dan mencegah terjadinya penyakit yang lebih serius. Bayi dianjurkan untuk menerima vaksinasi campak pada usia 9-12 bulan dan mendapatkan booster saat berusia 18-24 bulan.

2. Hindari Kontak dengan Penderita Campak

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, campak merupakan penyakit yang menular melalui sekresi tubuh seperti ludah, ingus, dan dahak. Untuk itu, hindari kontak dengan orang yang sakit. Jika si kecil belum menerima vaksin campak, usahakan untuk tidak membawanya ke tempat di mana orang berkerumun seperti pasar atau pusat hiburan.

3. Selalu Menjaga Kebersihan

Selalu jaga kebersihan bayi dan diri Anda dengan mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan sesudah memegang bayi.

4. Jangan Gunakan Barang Orang Lain

Jangan berbagi pakai barang pribadi seperti handuk, sikat gigi, dan mainan dengan orang lain karena virus campak dapat menyebar ke benda tersebut dan kemudian menular ke orang lain yang menyentuh benda tersebut.

Cara Menangani Campak pada Bayi

Sampai saat ini, belum ada obat khusus untuk penyakit campak. Namun, gejala campak seperti demam, batuk, dan pilek dapat diobati dengan menggunakan obat-obatan yang sesuai seperti parasetamol, ibuprofen dan obat batuk pilek untuk meredakan gejala batuk dan pilek.

Untuk mencegah dehidrasi yang mungkin terjadi karena demam atau muntah, pastikan bayi tetap terhidrasi dengan memberikannya cairan seperti ASI, susu formula atau air. Selanjutnya, agar proses pemulihan terjadi lebih cepat, selalu berikan makanan yang sehat dan bergizi. Bayi juga perlu diisolasi hingga pulih agar tidak menulari bayi atau anak lainnya.

Nah, demikianlah penyebab, gejala dan cara menangani bayi yang terkena campak. Jika si kecil mengalami sekian ciri-ciri di atas, segera bawa ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Foto: Designed by freepik

Sumber:

https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/apakah-infeksi-campak

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua